Wanita berjiwa besar

81 3 0
                                    

📚 *_Majelis Ilmu ICC DAMMAM KSA:_*

*_📝 Wanita Yang Berjiwa Besar_*

*Oleh: Ustadz Abu Ghozie As Sundawie*

https://www.sulhan.net/wanita-yang-berjiwa-besar

_Ketika Umu Sulaim -radhiyallahu anha- menjanda dari Malik ayahnya Anas bin  Malik -radhiyallahu anhu- yang mana dia  mati dalam keadaan Kafir, tidak lama  kemudian Abu Thalhah yang saat itu masih kafir datang melamar Ummu Sulaim._

_Ummu Sulaim -radhiyallahu anha- menjawab: "Wahai Abu Thalhah, orang sepertimu tidak pantas ditolak. Akan tetapi, engkau kafir dan aku seorang muslimah. Aku tidak mungkin menikah denganmu."_

_Abu Thalhah menjawab:  "Bukan itu maksudmu 'kan?" Ummu Sulaim berkata: "Lalu apa maksudku?" Abu Thalhah menjawab: "Emas dan perak."_

_Ummu Sulaim berkata:_ *_"Aku tidak mengharap emas dan perak. Aku ingin Islam darimu. Jika kamu masuk Islam, maka itulah maharku. Aku tidak minta yang lain."_*

_Abu Thalhah menjawab:_ *_"Siapa yang menunjukkan itu padaku?" Ummu Sulaim menjawab: "Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam-."_*

_Maka berangkatlah Abu Thalhah -radhiyallahu anhu- menemui Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam- yang saat itu sedang duduk bersama para sahabat._

_Manakala melihatnya beliau berkata:_ *_"Abu Thalhah datang. Terlihat cahaya Islam di kedua matanya." Abu Thalhah menyampaikan apa yang diucapkan oleh Ummu Sulaim. Maka, Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim dengan maskawin keislamannya._*

_Tsabit al-Bunani perawi kisah ini dari Anas  berkata:_ *_"Kami tidak mengetahui mahar yang lebih agung darinya. Dia rela Islam sebagai maharnya." Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim, seorang wanita yang bermata indah lagi sipit._*

_Dari pernikahan ini Ummu Sulaim melahirkan seorang anak yang begitu dicintai oleh Abu Thalhah. Suatu saat anak itu sakit. Abu Thalhah begitu cemas dan sedih._

_Abu Thalhah shalat Subuh bersama Nabi shalallahu alaihi wasallam. Dia terus bersama beliau sampai menjelang siang. Setelah itu dia pulang untuk makan dan beristirahat._

_Selesai shalat Dzuhur Abu Thalhah berangkat menunaikan urusannya, dan baru pulang pada waktu Isya'._

_Malam itu Abu Thalhah pergi kepada Nabi shalallahu alaihi wasallam – dalam suatu riwayat-: ke masjid  dan  saat itulah putranya wafat._

_Ummu Sulaim berkata:_

لَا تُحَدِّثُوْا أَبَا طَلْحَةَ بِابْنِهِ حَتَّى أَكُوْنَ أَنَا أُحَدِّثُهُ قَالَ فَجَاءَ فَقَرَّبَتْ إِلَيْهِ عَشَاءً فَأَكَلَ وَشَرِبَ فَقَالَ ثُمَّ تَصَنَّعَتْ لَهُ أَحْسَنَ مَا كَانَ تَصَنَّعُ قَبْلَ ذَلِكَ فَوَقَعَ بِهَا

*_'Janganlah kalian memberitahukan musibah ini kepada Abu Thalhah sehingga saya sendiri yang akan memberitahukannya."_*
_Anas berkata,_ *_"Tak lama kemudian Abu Thalhah tiba di rumah. Seperti biasa, Ummu Sulaim menghidangkan makan malam untuk suaminya. Lalu Abu Thalhah makan dan minum dengan senangnya. Kemudian Ummu Sulaim mulai berhias lebih cantik daripada hari biasanya hingga Abu Thalhah menggaulinya._*

فَلَمَّا رَأَتْ أَنَّهُ قَدْ شَبِعَ وَأَصَابَ مِنْهَا قَالَتْ: يَا أَبَا طَلْحَةَ أَرَأَيْتَ لَوْ أَنَّ قَوْمًا أَعَارُوْا عَارِيَتَهُمْ أَهْلَ بَيْتٍ فَطَلَبُوْا عَارِيَتَهُمْ أَلَهُمْ أَنْ يَمْنَعُوْهُمْ؟ قَالَ: لَا

Dakwah ManhajTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang