EIGHT

60 12 2
                                    

*Happy reading people*

Maaf yeuyhh Author udah lama ga update , untuk kesekian lagi maaf banget:v , soalnya Author sibuk dengan kegiatan sekolah dan yah begitulah...
Next kalian bisa baca terus cerita aku selama seminggu ini:)

-

"Fano?" tegur Aurel ke arah dua insan yang tampak sangat serasi.

"Eh iya ?!" balas Fano singkat.

"Lo ngapain disini?" tanya Aurel lagi.

"Justru gue yang nanya lo seharusnya! Lo ngapain disini.. Yang lain pada bawa gandengan dan lo , hahha " ucapnya berlagak sombong dengan wanita yang di sebelahnya.

'Dia siapa ya sayang?' terlihat jelas wanita disamping Fano sedang berbisik .

'Biasa mantan ga bisa move on!' jawab Fano sedikit meninggikan nada bicaranya , membuat Aurel mendengar perkataan itu sangat jelas.

"Mulut lo tuh ya !!!" gertak Aurel merasa sangat emosi dan kecewa dengan mantan pacarnya yang satu ini.

"Ehhh , udah udah . "teriak Karrel dari arah belakang yang tiba tiba datang menghampiri keributan itu.

"Karrel Karrano? Ngapain lo disini" yah Fano sangat bingung , mengapa dalam waktu yang sama mereka masih memakai seragam sekolah.

"Kenapa ? Lo shock!! Iya , dia pacar gue. Dia bakal gantiin posisi lo. Dan asal lo tau yah , gue udah move on dari lo. Jadi , lo ngaca!! Karna tamvang lo terlalu naif buat cewe perfect kaya dia" ucap Aurel di kalimat terakhir mengelus lembut pipi cewek disebelah Fano , dan ia pergi menggandeng Karrel ke luar dari mall itu dan langsung masuk ke dalam mobil milik Karrel.

Aurel menangis sejadi jadinya di mobil Karrel, bahkan Karrel sampai bingung apa yang harus ia perbuat. Ia juga tak bisa menyenangkan Aurel.
Dan ia juga bingung , mengapa Aurel masih bisa terlihat tegar saat ia melihat orang yang masih dia cinta memiliki gandengan baru !?

"Udah rell ... Ngapain sih nangisin orang yang lo udah tahu kalau dia itu ga akan pernah memalingkan wajahnya lagi ke lo?! "Ucap Karrel tak terima melihat orang yang dia cinta menangisi laki laki lain.

"Hiksss.... Ga bisa Karrel , gue udah kaya ga ada harga diri di hadapan banyak orang! Gue udah cukup sabar dengar kata kata pedas terus ke gue! Kurang apa gue dimata dia tell" jerit Aurel semakin menjadi.

"..."

Sejenak Karrel terdiam , ia bingung. Baru kali ini Aurel menangis didepannya , selama yang dia lihat hanyalah sebatas kemarahan, kejutekan dan cueknya seorang Aurel.

"Lo mau bantu gue kan rel?" tanya Aurel pada Karrel yang masih diam.

"Gue akan selalu buat lo kok"jawab Karrel lantang.

"Gue mau lo jadi pacar boongan gue?!?" tegas Aurel menatap intens bola mata milik Karrel.

"Kenapa harus boongan? Beneran aja lagian"

"Gue ga mau beneran , ntar yang ada gue malah beneran suka sama lo ! "Ini alasan yang salah Aurel.

"Ya udah , kalau itu emang mau lo " Karrel pasrah , ia sangat bingung .

TERGANTIKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang