*Happy reading people*
"Tapi bunda , Ayah ga mau anak itu lain sendiri dengan saudaranya!!! " teriak Adrian kesal dengan Rifa yang selalu membela Karrel.
Rifa akhirnya pergi ke kamar tanpa membalas perkataan Adrian suaminya yang tak mau kalah bicara dengannya.
-
"Ma... Besok Aurel pulangnya agak jam 7 an gpp kan??" tanya Aurel pada Fiona yang ada di uang keluarga bersama Deren.
"Oh , pasti mau nge-date sama pacar baru kamu kan Chan" tanya Deren ayah nya Aurel.
"Ihhh papa sok tau sihh, lagian belum tentu Aurel perginya sama Karrel"jangan heran mengapa Deren memanggil Aurel dengan Chantika. Karena pada dasarnya kan nama panjang dari Aurel adalah Aurel Chantika. Dan Deren lebih terbiasa memanggilnya dengan nama Chantika.
"Ohh... Jadi nama pacar baru kamu namanya Karrel?" goda nya pada putrinya itu.
"Ihh papa , Karrel itu bukan pacar Aurel." Ucap Aurel lalu mengambil buah apel di meja makan.
"Hahah, tapi calon pacar kan sayang?" kali ini Fiona yang berbunyi.
"Mama sama aja kaya Papa sok tau terusss " Kesal Aurel.
"Loh, Papa sama Mama juga pernah muda. Jangan salah kamu Chan" Ledek Deren melihat putrinya yang semakin kesal.
"Ya ya ya ya... Terserah Mama sama Papa aja. Good night my dear" Akhirnya Aurel menyerah dan pergi ke kamarnya.
-
Derttt derttt
Fano...
Calling youSaat Aurel baru saja membuka pintu kamarnya ternyata sudah sedari tadi handphone nya berdering dan ia juga bergegas melihat Siapakah yang menelponnya tengah malam seperti ini. Dan saat ia melihat nama itu muncul di handphone nya langsung saja ia menjawab telfon itu tanpa berfikir panjang.
"Halo... Gue ingatin sekali lagi sama lo ya Fan!! Gue udah lupain lo dan lo harus ingat jangan ganggu hidup lagi, gue udah punya Karrel yang lebih sempurna dibandingkan lo! "
"Hahahahah... Lo ngaku ngaku pacaran sama Karrel si ketos idaman seluruh cewek di sekolah kita? Mimpi aja hidup lo, cari pelarian gue ketinggian amat"
"Fan.. Gue tahu kok sebenarnya emang lo yang masih suka kan sama gue, dan lo ngebalikin semua fakta itu ke gue kan?! Fano dulu lo yang pergi tanpa alasan ninggalin gue, dan sekarang kenapa lo nyakitin gue dengan cara yang kaya gini Fan, gue mohon sama lo. Kalau lo masih suka sama gue, gue mau nerima lo, tapi bukan berarti lo sesukanya aja nyakitin perasaan gue kaya gini Fan, gue gabisa lo giniin terus, hiksss hiksss"
Kali ini air mata Aurel audah mengalir sedikit demi sedikit, dan isak tangisnya kini terdengar di balik handphone Gefano.
Gefano yang mendengar itu sedikit tersenyum sinis dan entahlah ada sesuatu rasa yang terselubung dalam benaknya."Lo bilang gue yang ngarep ke lo? Lo sadar ga sih dua tahun yang lalu lo yang buat gue berubah dan lo sama sekali ga menyadari itu Rel, gue jijik lihat lo. Asal lo tau Gue akan buat lo ngerasain apa yang gue rasa selama dua tahun yang lalu.!! "
Gefano yang memanggil telfon Aurel dan dia juga yang menutup telfon itu.
Entahlah perasaan Aurel hancur sesaat Gefano mengatakan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERGANTIKAN
JugendliteraturCinta itu indah bagi mereka yang pintar mendefinisikannya, dan Cinta itu terlihat menyakitkan apabila mencintai hanya sepihak saja, bahkan sampai detik ini aku masih saja kuat untuk mencintaimu. Walapun sangat lelah dengan sikapmu, aku akan selalu...