*Happy Reading People*
Pagi itu di meja makan rumah Aurel...
"Jadi, Karrel ini siapanya kamu? " Tanya Deren yang terlihat merasa malu saat ia salah paham dengan anak muda yang ada disamping kirinya itu.
"Sekarang Karrel ini pacarnya Aurel Paa" Jawab Aurel santai.
Deren hanya menggangguku membalas pernyataan yang baru dinyatakan oleh Aurel.
"Tuh Pa makanya jangan ambil emosi dulu " Tegur Fiona yang juga merasa lucu dengan tingkah suaminya itu.
Deren hanya melihatkan senyum tipis saat istrinya berkata seperti itu.
hening...
"Hemm... Ma, Pa nanti Aurel pulangnya agak sorean boleh kan? " Ujar Aurel memecahkan keheningan.
"Boleh asal kamu sama Karrel, dan Karrel jaga anak tante yaa" Jawab Fiona memberi izin. Dan Karrel tersenyum bangga saat ia diberi kepercayaan untuk menjaga Aurel.
"Kalau ga bisa jaga, belum bisa jadi calon menantu" Tambah Deren saat Karrel tersenyum bangga. Seketika Karrel yang tadi nya tersenyum bangga sedikit terlihat takut dengan kalimat yang baru saja ditambah oleh Deren Papanya Aurel.
Aurel yang melihat itu tertawa dan langsung meneguk beberapa kali susu yang ada di depannya.
"Papa ga usah aneh deh, lagoon Karrel ini masih P-A-C-A-R, belum bisa Papa" Balas Aurel mengeja satu persatu kata PACAR.
"Pacaran itu harus serius Aurel jangan kaya dulu lagi, baru setahun juga udah putus. " Ucap Deren menasehati Aurel lalu menatap tajam ke arah Karrel.
"Sudah kali pa, anak anak kita ini masih remaja 16 tahun belum ada yang harus diperjelas pa" Ucap Fiona membela Aurel yang sedang menatap ke bawah daritadi.
"Hemmm... Kalau Papa lihat sih, Papa yakin sekali kalau mereka ini berjodoh ma" Ucap Deren yakin dan mantap.
Hasil perkataan itu tentu saja membuat pipi Aurel merona seketika.
Dan Karrel tersenyum tipis, ya walaupun tipis tapi siapa sangka didalam hatinya saat ini ia seperti terbang."Ya udah kalian udah siap kan? Ntar macet lagian loh? " Ujar Fiona memperingati keduanya yang barusan meneguk sisa susu terakhir di gelas masing-masing.
"U.. Udahh kok maaf" Jawab Aurel celingukan dengan noda susu di sekitar mulutnya.
Lalu Fiona menggelengkan kepalanya, ia merasa putrinya ini masih seperti seorang balita yang baru berusia lima tahun.
Lalu ia memberikan selembar tissue pada Karrel. Yah, Karrel memang adalah cowok yang bisa mengerti apa yang ada di pikiran cewek, jadi tak salah lagi banyak siswi di SMA yang memaksanya untuk menjadi pacarnya.
Slerp...
Karrel berhasil membersihkan noda susu dari sekitar mulut Aurel.
Dan Aurel tercengang melihat Karrel yang tak segan melakukan hal itu di depan kedua orang tuanya secara nekat. Ya, namanya juga cewek. Sudah pasti merasa risih melakukan suatu hal yang romantis menurut nya saat ini dan akhirnya ia lebih memilih mengambil tissue dari tangan Karrel lalu membersihkan mulutnya sendiri."Aku bisa sendiri kok.. " Ucapnya tanpa menatap mata Karrel lagi.
'Lucu banget sih kalau lagi malu malu ga jelas, kaya anak kucing pengen makan rumput deh' batin Karrel saat Aurel mengambil tissue itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERGANTIKAN
Teen FictionCinta itu indah bagi mereka yang pintar mendefinisikannya, dan Cinta itu terlihat menyakitkan apabila mencintai hanya sepihak saja, bahkan sampai detik ini aku masih saja kuat untuk mencintaimu. Walapun sangat lelah dengan sikapmu, aku akan selalu...