Pagi ini aku melakukan aktivitas sangat sangat lancar, tanpa tanya dari wanita manapun tentang si Tuan ini. Sepertinya Dewi fortuna berpihak padaku hari ini. Hari ini juga banyak jam kosong,Bulan menghampiriku
*
"kayaknya nanti gue gabisa nemenin lo pulang deh,gapapa kan ya?" mungkin dia akan dijemput pacarnya,jadinya dia meninggalkanku nanti
"alah santai deh,nanti gue naik ojek online aja" jawabku kepada Bulan
"makannya minta Tuan jemput hahaha" kata bulan dengan nada sedikit mengejek
"mulai nih, mau jadi kayak manusia nyebelin itu juga lo?" kataku sedikit kesal
*
Setelah jam sekolah selesai,yaa seperti biasanya aku lebih suka menunggu sepi dan baru aku pulang.. Tapi ketika aku ingin memesan ojek online seorang lelaki berhenti didepanku dan berkata
"ojek neng? gratis liat senja, hayuk atuh buruan senjanya aja mau pulang masa kamu masih mau nunggu disini?" . Sudah tertebak! Siapa lagi kalo bukan manusia menyebalkan itu! Argh! Aku terdiam dan memikirkan "ahhhh kenapa harus dia sih,semalem aja gue pura pura tidur. gue takut kalo dia tanya soal semalem" dengan muka sedikit ragu. Aku pun membonceng dia dan terdiam diatas motor.
*
"kenapa diem aja? mau boker?"
"apa sih ah" sambil memukul pelan bagian pundaknya
"eh sayang, rumah kamu yang kemarin itu kan?" tanya dia kepadaku
"hah apa? ga denger anginnya kenceng" ( dia memanggilku sayang? apa aku tidak salah dengar? )
"dasar budiiiiii, rumah kamu yang kemarin itu kan" dengan nada sedikit meninggi
"iya lah yakali aku pindah pindah rumah kayak manusia purba" jawabku sedikit ketus
"kita ke cafe dulu ya? gapapa kan?" dia menawariku untuk mampir ke cafe
"oke deh"
*
Sesampainya di cafe, dia mengandeng tanganku dan menarikku untuk masuk
"Mau pesen pesen apa kak?" sapa seorang barista menawari kita
"matcha latte 1 espresso 1" jawab dia kepada sang barista
Aku pun hanya terdiam, bingung apa yang harus aku obrolankan dengan dia
*
"nih aku bawa baju, kamu ganti dulu masa masih pake seragam gitu kayak aku bawa kabur kamu aja" sambil memberikan baju hitam kepada ku.
Aku pun terdiam dan menerima baju itu dan bergegas mengganti bajuku. Kali ini Tuan sedikit berbeda, tidak menyebalkan.
"ini bajunya aku kembaliin besok ya? aku cuci dulu" kataku kepada dia.Setelah minuman kita datang, dia meneguk kopinya perlahan.
"kamu semalem tidur beneran kan?" tanya dia dengan menatapku curiga
"aku dengerin lagu dulu, baru aku tidur" jawabku kepadanya
"terus soal semalem? kamu gimana?" tanya dia kepadaku dengan nada serius.
( AHHHHH SUDAH KUDUGAAAA ) seolah batinku teriak seperti itu.
"emmm itu kamu beneran? setau aku kamu sukanya bercanda" tanyaku meyakinkan dia
"iya bercanda, tapi kalo soal perasaan gabisa bercanda kan?" dia menatapku, kali ini dia menatapku dengan penuh harapan.
"kalo aku nerima kamu?" tanya ku semakin meyakinkan dia
"doa ku setiap malam" jawab dia
"doamu terjawab oleh semesta" jawabku kepada nya
"sumpah? jadi hari ini kita jadian dong?" tanya dia kepadaku, aku pun mengangguk pelan .
Dia menarik tanganku dan berkata
"ayo pulang, aku mau ngajak kamu buat berterimakasih sama semesta"Hari ku kini semakin sempurna ketika bersamanya,setelah dari coffe shop kita berkeliling kota. Bernyanyi diatas motor dan bercanda. Tapi.. Sang waktu kejam, dia tak tau aku sedang senang. Huh setelah dia mengantarkanku dan mengucap pamit dengan kata ˝aku pulang dulu ya, jangan lupa malam ini menabung di celengan rindu˝ rasanyaaaa tak ingin aku berpisah, karena baru kali ini aku merasa dia sangat serius.
*
Sampai di rumah aku langsung bersih bersih, dan mengabari Siska.
"GUE JADIANNNNNNN"
"sumpah lo jadian sama manusia aneh itu?" tanya Siska dengan tertawa.
"iya tadi gue dijemput dia dong tiba tiba, terus diajak ke coffe shop, terus dipinjemin baju terus diajak keliling kota" ceritaku kepada Siska.
"jadi konser band indie nya berubah jadi romance dong sekarang"
"apa sih bul hahahahaha"

KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan dan Puan
RomancePertemuan Tuan yang mengobati luka Puan menjadikan Puan menganggap Tuan adalah penghuni rumah barunya. Puan adalah rumah. Penikmat band Indie, senja dan kopi. Seperti luasnya lautan dan tingginya pegunungan, Puan mencintai Tuan.