setelah event disekolahku selesai,dan masih banyak waktu untuk 'Pulang'. aku memutuskan untuk kembali ke rumah yang selama ini aku tinggalkan, kembali menemui orang-orang yang sudah lama aku tinggalkan. Sepi adalah sebaik-baiknya puisi fiksi.
Setelah sampai dirumah Pakdhe, aku mengemasi barang-barangku. cuma beberapa baju saja yang aku bawa karna bajuku masih banyak yang tertinggal di rumah,earphone, novel,dan notes dari Tuan.
“loh mau kemana kok beres-beres?” tanya Pakdhe
“mau balik Pakdhe,kan libur panjang” jawabku
“wah yowes ati ati ya nduk”
“titip salam buat mamah ayah di rumah” sambung pakdhe
“pamit ya Pakdhe” aku pun salim ke Pakdhe
“pamit mas Reza nduk,dia di belakang nyiram tanaman”
(aku mengangguk)
aku pun menyusul mas Reza ke belakang“MAS ZAAAAAAA!” teriakku
“astaghfirullah,kenapaaa!”
“loh mau kemana kok rapi begini” tanya nya
“aku mau pulang nih mas,pamit ya” jawabku
“ayo tak anter ke stasiun” dia bergegas mematikan kran dan menaruh selang sesegera mungkin mengambil helm dan menyalakan motor vespanya
“makasih yo mas” ucapku.Aku diantar Mas Reza ke stasiun,4 jam aku gabut di kereta. Baca novel dengerin lagu nulis notes,yah gitu doang sedangkan yang sama pacarnya nyender nyeder,yang sama keluarganya bercanda canda. Sesampainya di stasiun Semarang aku memutuskan buat ke rumah Tuan terlebih dahulu.
“permisi”
“iya, lohhh” seorang lelaki jangkung itu berdiri bingung di depanku, lelaki yang aku rindukan selama ini, jogja hanya jarak yang menjauhkan kita tapi doa adalah sebaik-baik penawarnya.
“apa apa wleee” jawabku
(dia memelukku)
“ih lepasss gabisa nafas”
“sayanggggggg” kata dia
“apa rindu? haha” jawabku
“kok kamu jadi nyebelin sih ketularan aku” dia pun mengajakku untuk duduk
“kesini sama siapa?” tanyanya
“pacar baru aku” jawabku
“tuh kan, jawab serius kesini sama siapa?” lanjutnya
“sendiri dong”
“aku anter pulang ayo” dia menawari ku
“boleh”
“tentu saja boleh tuan Putri”
(kita tertawa)Dia bergegas mengambil jaket denim kesayangannya dan mengambil kunci motor.
“pegangan nanti jatuh” kata dia
“gamauuu”
(dia menarik tanganku dan seperti biasanya)
“dasar nyebelin” jawabku sambil memukul pundaknya
“nah pundaknya juga rindu dipukulin di motor haha” kata diaSemesta begitu baik, menyempatkan hadir disaat rindu serindu-rindunya. Hangatnya pelukmu,lekuk bibir yang meneduhkan aku menjadi penawar dahaga disepanjang perjalanan. Diatas motor lagi, bersamanya lagi, menikmati keindahan tempat ini lagi bersamanya, walaupun kemarin kita sama-sama berduka.
Buat kalian yang LDR, LDR itu cuma jarak yang benar-benar bisa menjauhkan kalian adalah ego masing-masing. Kalo berdebat salah satu harus menjadi peredam, mengalah gak akan jadiin kalian rendah kok. Kecuali kalo LDR nya beda hati, kamu nunggu dia dia sama yang lain yhaaaaaaaa....
Kunci LDR cuma percaya, apa yang dia lakuin kamu percaya. Kalo dia main ya ucapin aja "hati-hati, jangan pulang malem-malem" jangan malah bilang "main terus, aku ga percaya kalo kamu main sama dia" itu bakalan bikin perang dunia coy.
Ingat, percaya! Sebisa mungkin percaya, ya walaupun emang kadang engga percaya tapi yaudah belajar percaya apa susahnya.
Kunci kedua sabar, sabar kalo dia ngerjain tugas kamu nggak dikabarij, atau dia ketiduran atau apalah intinya sabar dan kalian tinggal jawab "iya nggak papa kok" udah bikin tenang jangan malah "ninggal terus, kamu selingkuh ya?" ini juga bikin perang dunia. Tapi yang dikasi kepercayaan juga jangan semena-mena, contohnya kayak mikir atau berfikiran "gue boong aja deh dia juga bakal percaya". Stop think about that, karna hubungan dibangun dua orang dan di jalani dua orang dihancurkan ego dua orang.Telisik menjadi terusik,ketika percaya diambang pilu. Sebuah hubungan akan berujung kehancuran jika sabarmu sudah tak tertahankan
—puan

KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan dan Puan
RomancePertemuan Tuan yang mengobati luka Puan menjadikan Puan menganggap Tuan adalah penghuni rumah barunya. Puan adalah rumah. Penikmat band Indie, senja dan kopi. Seperti luasnya lautan dan tingginya pegunungan, Puan mencintai Tuan.