Sorai

28 3 0
                                    

(Tap to listening music^)

Dimana kata ini tak pernah bisa kalian temukan di KBBI karna kata ini adalah imbuhan dari kata “Sorak Sorai”

Apa yang akan kita bahas kali ini?  Bukan kepergian,pertemuan, atau singgah dan sungguh.

Sorai ; Kau singgah dan sungguh

Seperti seorang penduduk yang betah untuk singgah karena penduduk itu diberi sambutan yang hangat..

Nisan itu tertulis nama kita nantinya, ketika kita sama sama mati terkubur dalam kenangan Indah..

Jika ingin ku samakan dengan hal terindah didunia mungkin tak ada, karna kau seperti malaikat yang diberi acuan bom atom yang meledakkan kalbuku

Senja menilik wajah jendela seakan bertanya tanya atau memang sudah tau aku ini kenapa..

Mata sembab dengan kantung bergelantungan,menjatuhkan derasnya air yang membasahi pipi peri kecil

—puan

“selamat pagi Mentari” Sapa dia kepadaku. “dasar kebo ini jam berapa?” jawabku kepadanya

“sayang bisa temenin aku beli buku nggak?” tanyaku kepadanya
“boleh boleh” jawab dia.

Setelah sampai dan selesai membeli bukunya, dia mengajakku untuk minum kopi dulu.
“duduk disana aja ya?” tawar dia
“boleh juga” jawabku
“aku pesen dulu, sama ke toilet bentar” sambil mengelus kepala ku
aku mengangguk pelan menatap ke arahnya.
Tak sengaja aku menjatuhkan handphone ku ke lantai
“brak” langsung terkejut dan mengambil hpku.
“yah pecah deh” rasa takutku mulai muncul pasti dia akan marah jika tau hpku pecah.

Setelah dia datang dan duduk dia meneguk kopi yang dipesannya.
“kenapa?kok muka kamu gitu” tanya dia
“ga papa hehe” jawabku, aku memang tak pandai menyembunyikan sesuatu darinya
“kenapa?” sambil memegang tanganku
aku hanya tersenyum kepadanya.
“jangan bohong ih, sini aku pinjem hp kamu aku kirimin video indie”
“emm.. aku aja yang buka hpnya” sambil mengalihkan perhatian nya
“kenapa kok gitu? ada cowo baru?” mentalku seakan tercambuk dengan kata itu
“enggaaa”
“kenapa gaboleh pinjem?” tanya dia
“maaf” dengan muka cemas ku
“kenapa sayang?” jawab dia tertawa sambil mencubit pipiku
“hpnya tadi jatuh terus pecah layarnya, dikit doang kok dikit sumpah”
“jangan marah”
“aku tau kamu pasti mau bilang aku cewe ceroboh”
“maaf” sambil menaruh hpku ke meja dan menatapnya
“kok bisa?”
“pukul saja aku gapapa, aku ceroboh” kataku, akupun memejamkan mata dan dia hanya mencubit pipiku
“aku tidak marah sayang, mana bisa aku marah sama kamu. dasar anak kecil”
“tak mungkin aku memukulmu, tanganku lebih pantas untuk mengandengmu” sambungnya
“benar kau tak marah?”
“sudah minum kopinya, makan rotinya biar gemuk tu pipinya” jawab dia

Sebenarnya ada hal yang harus aku bicarakan dengan dia, tapi melihat situasi seperti ini aku tak ingin merusaknya..

“oh iya kamu tahun depan mau nulis buku apa lagi” tanya dia
“tahun depan?” jawabku bingung
“iya tahun depan kita sering-sering ketemu ya biar bisa jadi cepet bukunya”
“eh iya” sambil tersenyum kepadanya
“kenapa kok aneh gini?” tanya dia

“sebenarnya ada yang aku pengen omongin”
“apa?” tanya dia sambil menatapku
“bukan lah bukan apa apa, udah ayo kita pulang”
“sayang gaboleh ada yang disembunyiin” sambil memegang tanganku dan menatapku

“aku bulan depan pindah”
Terlepas tangan dia, menutupi wajahnya, tangisnya pecah. Aku tak pernah tega melihat lelaku menangis. Ku buka tangannya dan memegangnya lalu aku berkata “tahun baru aku pulang sayang, tunggu aku di stasiun” sambil tersenyum kepadanya harap harap dia berhenti meneteskan air mata

“aku gamau kamu pindah,disini aja”
“aku harus pindah sayang,tetep inget banyak mimpi kita. aku bakal tetep kabarin kamu disana” jawabku. Dia pun berdiri didepan ku dan memelukku
“Aku menyayangimu Puan, jangan tinggalin aku”..

Sebenarnya aku tak tega melihat keadaan seperti ini,tenang saja Tuan kita akan bertemu lagi. Tetap jaga mimpi dan janji

Tuan dan PuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang