Roda Rasa

100 11 1
                                    

Rasi Bintang semalam sedikit memberi isyarat bahwa seseorang akan mengobati luka lama ku, semenjak aku memberinya nomor telepon dia selalu memberi ku semangat dalam hal apapun walaupun masih dengan kebiasaan menjengkelkan nya
*
"selamat pagi Mentari"
Dia memanggilku Mentari, menurutnya aku seperti pagi. Kata dia pagi itu Mentari sedang berseri seri nya, dan senyumku seperti Mentari yang meneduhkan pagi. Notif paginya selalu membuatku tertawa kecil,dan merasa bahwa semesta sangat adil sekali :)
*
Tak kusangka ternyata sosok "TUAN" ini banyak dikenal wanita disekolahku, huh pasti akan banyak wanita yang nge-poin aku setelah ini. Aku adalah tipe orang yang jarang ingin tau urusan orang dan tidak pernah suka orang lain tau urusan ku, boleh dibilang egois 🙄
*
"eh sekarang lo sama Uzra ya" seorang wanita yang jelas jelas tak pernah ku liat sebelumnya dilingkungan sekolah,bahkan hal yang paling tidak aku sukai adalah pertanyaan seperti itu contohnya.
Entah jika ada pertanyaan seperti itu Roda Rasa berputar begitu keras, akan ku lanjutkan atau berhenti sampai disini?
*
"gila tadi banyak cewek nanyain lo" kataku kepada manusia menyebalkan ini
"iya lah gue tau, gue kan artis jadi terkenal" ya kalian tau lah dengan gaya bahasa menyebalkan seperti biasanya
"wah gila cewe lo banyak juga, mantan lo semua itu? Haha" kataku kepada dia dengan nada mengejek
"apa sih lo cemburu? iya kan cemburu?"
aku pun menutup telfon dan tiba tiba perasaanku tak enak, seperti bertanya apakah aku salah jika bersama dia? apakah salah jika aku menyebutnya Tuan sekarang?
*
"kok dimatiin sih telfonya?"
"hei anak indie"
"Mentari"
"kamu kenapa? kok beda gini?"
"lagi ngerjain tugas? semangat ya"
*
Sampai disitu dia spam chatku karena aku terlalu lama berfikir tentang perasaan ini, akhirnya aku balas dengan sapaan "hai" dan dia menelfonku kembali.
*
"habis ngerjain tugas apa sih tuan putri? udah kayak presiden aja ngerjain tugas negara, lama bangett" dia berkata sedikit membuat lelucon
"ga banyak sih, cuma tadi buat puisi" kataku menutupi semuanya
"buatin aku puisi dong haha"
"puisi apa? manusia menyebalkan?" kataku sedikit mengejek dirinya
"eh aku mau bilang sesuatu nih" nadanya kini berbeda, tidak nyeleneh seperti biasanya sedikit serius dan tegas
"bilang apa sih, tinggal bilang juga" jawabku sedikit ketus
"aku suka kamu,mau jadi pacarku?" benar dugaanku nadanya kini mulai serius
"ih tapi kan.. " obrolanku diputus dengan dia yang berkata
"tapi apa? kita baru kenal? kita baru deket? emang nggak boleh? "

Aku pun terdiam,memikirkan apa yang akan terjadi di sekolah? apakah wanita itu akan bertanya lagi? tapi aku yakin aku bisa menjalaninya, dan mereka yang berkata tentang dia bukanlah dia. Maka aku harus percaya dengan dia.
*
"eh aku tiba tiba ngantuk, aku tidur dulu boleh nggak sih?" aku beralasan untuk pergi tidur agar aku lebih tenang
"boleh,selamat tidur semoga kamu mimpi aku aja. karna kalo kamu mimpi Indah dikira lesbie" dengan nada menyebalkan dia
*

Pesan untuk Tuan ; maaf jika dulu aku tak berani mengungkapkan yang sebenarnya,aku juga mencintaimu. Tapi aku memilih waktu untuk benar benar tau pembuktianmu.
*

Aku sangat kehabisan cara untuk menjelaskan bahwa aku selalu merasa beruntung jika bersamamu, lelaki yang berbeda dengan yang lain. Bahkan yang selama ini aku cari, menarikan semua puisi dan diksi yang pernah hilang rima nya, semesta sangat sangat adil roda rasa di berhentikan tepat di hatinya dan semoga saja Tuan singgah dan menetap bahkan betah

Tuan dan PuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang