Orang menyebalkan yang membuat perdebatan.
Happy Continue Reading...
Keyra berjalan dengan melebarkan kaki jenjangnya. Melewati beberapa lorong dan koridor-koridor kelas.
Gadis itu sangat terburu-buru, di wajahnya menampakan aura kecemasan. Pasalnya hari ini ia terlambat ke sekolah, bukan hari ini saja tapi sudah berkali-kali ia terlambat seperti ini dan ia tidak mau di hukum karena keteledorannya yang tidak memasang alarm tadi malam.
Di setiap langkahnya gadis itu tidak henti-henti memanjatkan doa agar ia tidak di hukum lagi dan lagi.
Ketika ingin berbelok tiba-tiba saja..
BRUK!!!
Keyra seperti menabrak seseorang.
Keyra mendongkak.“Lo!!” ucap mereka berbarengan.
Keyra mendengus. “Awas gue mau jalan!” Ucap Keyra.
Orang itu menatap Keyra datar, melebihi datarnya triplek.
“Lo budeg? Gue bilang awas!” Ucap Keyra sekali lagi.
Karena tidak ada respon dari orang tersebut Keyra menepiskan bahu orang itu lalu berjalan meninggalkannya.
Orang itu hanya diam di tempat tidak mengacuhkan apa yang baru saja terjadi.
●●●
“Maaf bu saya terlambat.” ucap Keyra yang sudah berada di ambang pintu kelas.
“Masuk!” Pinta seorang guru yang tadinya sedang menulis di papan.
Keyra berjalan ke arah meja nya namun di cekal oleh guru itu.
“Siapa yang suruh kamu duduk!?” Tanya guru itu menghentikan langkah Keyra.
Keyra menoleh kearahnya.
“Keyra! Kamu sudah berkali-kali terlambat, saya tidak bisa tinggal diam saja!” Ucap bu Sista.
Keyra hanya menunduk pasrah, menunggu apa yang di katakan oleh bu Sista selanjutnya.
Bu Sista mendengus. “Kamu mau saya laporkan ke BK atau kamu mau saya hukum sendiri?” Tanya bu Siska lolos membuat Keyra membelalakan matanya.
“Kasih saya kesempat----,”
“Kamu saya suruh pilih, jangan mengelak!” Potong bu Siska.
Keyra mendengus pasrah “baik bu, ibu bisa hukum saya sendiri” ucap Keyra akhirnya.
●●●
Sudah enam kali putaran Keyra mengitari lapangan sekolah yang cukup luas ini. Jangan berharap Keyra bisa beristirahat walaupun sejenak, karena bu Sista terus mengawasinya dari lantai dua.“Satu putaran lagi!” teriak bu Sista dari atas sana.
Keyra mendengus, “Semangat Key, tinggal satu kali putaran lagi!” Gumam Keyra menyemangati dirinya sendiri.
Keyra kembali berlari-lari kecil, keringatnya sudah bercucuran di tambah lagi teriknya matahari membuat gadis itu merasa sangat kewalahan.
Dengan nafas yang terengah-engah Keyra duduk di sebuah bangku yang terletak tidak jauh dari lapangan.
Gadis itu meneguk abis minumannya hingga tak tersisa.
Gadis itu memejamkan matanya mencoba untuk menetralkan kembali deruhan nafasnya. Sungguh ini sangat melelahkan, namun apa boleh buat semua sudah terjadi.
“Murid teladan kena hukum, lucu!” Ucap seseorang membuat Keyra perlahan membuka kembali matanya.
Keyra menatap orang itu dengan kesal. “Mau apa lo?” Tanya nya ketus.
“Tanggung jawab!” Ucapnya.
Keyra mengernyit tidak mengerti dengan ucapan orang itu “Apa?” tanya nya dengan nada datar.
Orang itu mendengus, “tadi pagi lo nabrak gue!” Ucapnya menatap kearah Keyra tajam. "Lo harus minta maaf" lanjutnya.
Keyra tertawa hambar, “haha? Gue minta maaf ke lo? Nggak akan!” Ucap Keyra lalu bangkit dari duduknya.
“Jelas-jelas lo yang salah, jadi lo harus minta maaf!” ucapnya lagi.
“Heee kutil, lo aja yang jalan nggak pake mata! Dan seharusnya lo yang minta maaf ke gue!” Ucap Keyra mendorong bahu orang itu dengan telunjuknya, lalu meninggalkannya.
Orang itu membalikan badannya. “Dasar! Manusia nggak tau diri!” Ucapnya membuat langkah Keyra terhenti lalu berbalik badan.
“Apa lo bilang!?” Tanya Keyra dengan nada meninggi.
“Manusia nggak tau diri” ulang orang itu dengan santainya.
Keyra menatap orang itu lekat-lekat lalu mendekatinya kembali.
“Apa?” Tanya orang itu tak jauh ketusnya.
Keyra mendengus, “Ralat! Lo yang nggak tau diri!” Ucap Keyra lalu berbalik meninggalkan orang itu, tanpa menghiraukannya lagi.
●●●
Keyra berada di rooftop menatap langit biru seakan berbicara kepadanya. Walaupun terik dia tetap bersikeras untuk terus menatapnya. Menurutnya langit itu indah, cocok untuk menenangkan suasana hatinya yang sedang kacau.
Dan ini adalah pertama kali nya Keyra bolos. Dimana semua siswa ada di ruangan kelas dan hanya dirinya saja disini. Sepi sekali.
Keyra menghembuskan nafasnya. Ia membutuhkan ketenangan, ia butuh menyegarkan kembali pikirannya.
Sudah cukup semalam saja gadis itu pusing karena pemikirannya sendiri sampai ia terjaga sepanjang malam.
Perjodohan.
Satu kata yang selalu saja membuatnya mau tidak mau harus kembali memikirkannya. Ia bingung !!
Keyra mengusar wajahnya frustasi.
Menatap kembali langit biru yang cerah, berharap agar semesta membantunya untuk menentukan pilihan terbaik.●●●
Terimakasih sudah membaca.
Gimana part ini? Silahkan berkomentar!Di tunggu next part!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Pragma Love
Teen Fiction"Kamu masih mikirin perjodohan itu ya?" tebak Ariana. "Keyra lagi nggak mau bahas itu." jawabnya ketus. Ariana mendengus pelan, "Key tau nggak? Kalau ribuan manusia itu berebutan pengen ngerasain jatuh cinta?" Tanya Ariana namun sama sekali tidak d...