1.) What?

189 69 29
                                    

Happy Reading...

"Apa mah!? Aku nggak mau!" Keyra menolak permintaan mamahnya mentah-mentah.

"Tapi Key ini demi kebaikan kamu!" Ucap mamanya.

"Nggak mah! Aku nggak mau di jodohin, ini bukan jaman siti nurbaya lagi mah! Keyra bisa mencari sendiri cowok yang bisa membuat Keyra tertarik!" Ucap Keyra tidak terima.

Ariana menunduk pasrah, ia menoleh kearah suaminya berharap lelakinya bisa meluluhkan hati putri semata wayang nya itu.

Dimas menghela nafasnya pelan "Keyra kami melakukan ini demi kebaikan kamu nak, selama ini kamu tidak pernah mendekati lelaki mana pun, jadi kami memutuskan untuk menjodohkan mu dengan anak sahabat lama papah da----,"

"Jadi kalian berpikir Keyra nggak normal? Kalian pikir Keyra nggak suka sama lawan jenis Keyra!?" Potong Keyra dengan deru nafas yang memburu.

"Bukan begitu nak, tapi kami mau kamu merasakan yang namanya jatuh cinta dan papah rasa kamu akan menyukai lelaki itu cepat atau lambat!."

"Mah Pah, kalian tau kan kalau Keyra dari dulu selalu memperkukuh hati Keyra buat nggak menerima cowok manapun!? Pokoknya Keyra nggak mau di jodohin!" Bentak Keyra kepada kedua orang tuanya.

"Kami tau nak, tapi tolong turuti kemauan mamah sama papah kali ini saja. Mamah mohon!" Mata Ariana sudah berkaca-kaca membuat Keyra tidak tega melihat mamanya menangis.

Keyra menatap kedua orang tuanya secara bergantian. "Jangan memaksa, Keyra nggak suka!" Ucap Keyra setengah membentak.

"Kalian hanya ingin memanfaatkan Keyra hanya untuk membangun kerjasama dengan perusahaan milik orang tua lelaki itu dan kali----,"

Dimas mendongkak mendengar ucapan Keyra "Stop Keyra!! Ini bukan tentang perusahaan! Perjodohan ini memang murni dari keputusan kami! Ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan perkerjaan!" Ucap Dimas tegas.

Keyra terdiam di tempat mendengar bentakan dari Dimas.

"Ini benar-benar demi kebaikan kamu nak, lelaki itu anak yang baik, mamah yakin dia pasti akan menjaga kamu." ujar Ariana sambil mengelus bahu Keyra.

Keyra menghela nafasnya pelan, memejamkan matanya beberapa detik mencoba untuk menimbang-nimbang keputusan orang tuanya.

"Beri Keyra waktu mah." ucap Keyra akhirnya lalu meninggalkan kedua orang tua nya yang masih berada di ruang keluarga.

Keyra sangat pusing dengan pemikirannya saat ini, gadis itu tidak bisa memberi keputusan yang tepat untuk kedua orang tuanya. Ia benar-benar bingung harus bagaimana.

Di sisi lain ia tidak ingin satu lelaki pun merobohkan dinding pertahanannya yang sudah sekian lama ia bangun, dan di sisi lain ia tidak ingin membuat kedua orang tua nya kecewa. Sungguh pilihan ini sangat membingungkan.

Hanya satu yang Keyra butuhkan, yaitu ketenangan. Ia ingin menjernihkan pikirannya terlebih dahulu sebelum akhirnya menggambil keputusan.

Keyra menghubungi sahabatnya berharap bahwa sahabatnya itu bisa memberinya solusi.

"Dev ketemuan di tempat biasa, gue mau nggomong sesuatu. Penting!" Ucap Keyra kepada seseorang di seberang sana.

Pragma LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang