7.) Membaik

87 38 25
                                    

Jangan lupa buat vote lebih dulu, kemudian komen ya guys😁

Happy Continue Reading...

Tok..tok..tok..

Suara ketukan pintu menggema di seluruh ruangan kamar Keyra. Gadis itu mengucek-ucek kedua matanya untuk menyusuaikan pencahayaan pada kamarnya. Keyra meraih jam pada nakas, disana masih tertera angka enam. Keyra bangkit dari tidurnya, gadis itu sedikit merenggangkan tubuhnya lalu berjalan untuk membuka pintu kamarnya.

Ariana menggeleng-gelengkan kepalanya melihat anak gadisnya belum siap-siap. "Ayo Key siap-siap, nanti papah akan mengantarkanmu ke sekolah." Ujar Ariana.

Keyra mengernyitkan dahinya tak mengerti, mengapa tiba-tiba Dimas ingin mengantarnya ke sekolah, biasanya Keyra akan berangkat sendiri menggunakan motor kesayangnya. "Tapi mah, Keyra bisa berangkat sen-----,"

"Tidak ada penolakan." Potong Dimas yang entah sejak kapan ada disini.

Keyra kaget dan beralih menoleh ke arah Dimas, "eh papah, iya deh." Ucap Keyra sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Ariana dan Dimas tersenyum mendengar jawaban dari anaknya. "Ya sudah, cepat siap-siap terus sarapan" ujar Ariana.

"Siap." Keyra memberi hormat kepada kedua orang tuanya membuat sepasang suami istri itu terkekeh melihat tingkah anak gadisnya.

"Bubar, jalan!" Perintah Dimas, kembali memecahkan tawa kedua perempuan di hadapannya.

Setelahnya Keyra langsung bergegas dari sana lalu mengambil handuk dan memasuki kamar mandi untuk melaksanakan ritual paginya.

"syukurlah pah, Keyra udah baikan." Ujar Ariana kepada suaminya.

●●●

Ariana memindahkan satu persatu makanan dari mini bar ke meja makan. Pagi ini wanita paruh baya itu memasak sup curry, makanan kesukaan keluarga Gibran.

Dimas sudah siap dengan setelan jas hitam dengan kemeja putihnya serta celana yang senada dengan jasnya. Pria itu menghampiri Ariana yang sedang sibuk bolak-balik memindahkan makanan.

"Biar aku bantu" ujar Dimas yang berada di belakang Ariana.

"Tidak usah, papah duduk aja gih" Tolak Ariana.

Dimas mengangguk, lalu berjalan ke arah meja makan, menarik kursi dan mendudukinya.

Setelah selesai memimdahkan semua makanan, Ariana akhirnya menarik kursi dan ikut duduk bersama Dimas. Tepat di hadapan Dimas.

Ariana mengambil alih sup curry. Wanita itu kembali mengaduk-aduknya lalu beralih menuangkannya pada mangkok.

Tiga buah mangkok sup curry, satu untuk Dimas, satu untuk Keyra, dan satu untuk dirinya sendiri.

"Ayo pah, di makan" ujar Ariana menyodorkan semangkuk sup curry.

Dimas tersenyum ke arah istrinya "Nanti saja, tunggu Keyra. Lagian sup nya masih panas." Tolak Dimas secara halus.

Ariana mengangguk.

Ariana menatap Dimas, "Oh yah pa, sambil nungguin Keyra mama mau cerita sesuatu ke papah." Ucap Ariana antusias.

Pragma LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang