3.) Kalimat Ambigu

134 54 24
                                    

Sejauh apapun kita menghindar, cinta akan tetap mengejar.


Happy Continue  Reading...

Keyra melangkahkan kakinya menuju ke kelas. Koridor-koridor sudah mulai sepi, mungkin ia terlalu lama berada di rooftop sehingga tidak menyadari bel pulang sudah berbunyi sedari tadi.

Kelas Keyra sudah kosong, Tidak ada seorang pun di dalam sana. Gadis itu mengambil tasnya lalu keluar menentengnya.

Ia kembali berjalan menyusuri luasnya koridor kelas untuk menuju ke parkiran sekolah.

Gadis itu menaiki motornya lalu menyalakan mesin motornya, setelah itu ia menarik pedal gas dan meninggalkan area sekolah.

●●●

Pikiran Kayra masih sama seperti tadi, begitu kalut. Gadis itu merebahkan tubuhnya pada kasur, menatap langit-langit kamar, ah ia masih saja memikirkan tentang perjodohan itu.

Untuk kesekian kalinya gadis itu menghela nafasnya mencoba untuk tak memikirkannya lagi, namun tetap saja. Satu kata itu selalu tergiang di kepalanya seakan-akan sudah tertempel lekat dan tidak bisa untuk di lepaskan.

Karena sudah merasa lelah dengan pikirannya sendiri, Keyra mengambil ponselnya mencoba untuk mencari suatu hiburan di layar benda pipih itu.

Keyra membuka aplikasi WhatsApp. Terdapat beberapa nontifikasi dari teman-teman Keyra. Ia membuka salah satu grup yang hanya berisi tiga orang saja, yaitu dirinya sendiri, Devi dan Olivia.

"Girlsquad goals"

Olivia : Hay girls otewe back to home:)

Devi    : Oleh-oleh gua jan lupa!

Olivia : Apasih yang enggak buat kamu.

Devi    : Jyjyk, kalo lupa lo nggak usah balik!

Olivia : Iya sayang, jan bawel deh

Olivia : Btw Keyra kemana sih? Kok nggak    muncul-muncul sih?

Devi    : Molor mungkin

Olivia : Biasanya dia yang paling ribut.

Devi    : @keyragibran di cariin noh.


Berasa artis deh gue di cariin : Keyra

Olivia  : Kepedean lo, di cariin rentenir mau lo?

Devi   : Lo rentenirnya

Amit-amit : Keyra

Gue bobo cantik dulu, bye :3 : Keyra

Devi  : Baru juga muncul eh ngilang lagi

Keyra mematikan ponselnya lalu ia simpan di sebuah nakas kecil di dekat ranjangnya. Keyra kembali merebahkan badannya. Baru saja Keyra ingin memejamkan matanya namun suara ketukan pintu membuatnya mengurungkan niatnya.

“Mamah boleh masuk?” Suara paruh baya dari balik pintu.

“Iya mah masuk aja”

Perlahan pintu kamar Keyra mulai terbuka menampakan Ariana dengan nampan di tangannya. Keyra mengubah posisinya menjadi duduk.

Seulas senyuman tulus terlihat dari wajah Ariana. "Sayang mamah tungguin kok nggak turun-turun sih?" Tanya Ariana.

“Keyra mager ke bawah.” Jawab Keyra.

“Kamu udah makan?” Tanya Ariana.

Keyra menggeleng pelan, “Keyra enggak lapar.” jawab nya.

Mungkin Keyra masih marah dengan Ariana. Bahkan Keyra berbicara dengan Ariana tanpa menoleh ke arahnya.

Ariana meletakan nampan yang berisi air putih dan nasi goreng itu di atas nakas, ia merebahkan bokongnya di samping Keyra.

“Key? Kamu masih marah?” Tanya Ariana pelan.

“Enggak” jawab Keyra yang masih enggan untuk menatap Ariana.

Ariana menghela nafasnya pelan, “Kamu masih mikirin perjodohan itu ya?” tebak Ariana.

“Keyra lagi nggak mau bahas itu.” ucapnya ketus.

Ariana mendengus pelan, “Key  tau nggak? Kalau ribuan manusia itu berebutan pengen ngerasain jatuh cinta?” Tanya Ariana namun sama sekali tidak di gubris oleh Keyra.

“Jatuh cinta itu indah, kadang membuat degupan jantung berdetak lebih cepat dari biasanya.” Ujar Ariana.

“Cinta itu membuat kita merasakan yang namanya memiliki. Memiliki sosok penemani, Memiliki sosok pelindung dan memiliki sosok yang mencintai kita dengan tulus, karna itu manusia ingin merasakan betapa bahagianya jatuh cinta.” lanjut Ariana.

“Sejauh apapun kita menghindar, cinta akan tetap mengejar.” Ujar Ariana, Kalimat itu sangat ambigu di telinga Keyra.

Ariana bangkit dari duduknya, "Ya sudah mamah keluar, jangan lupa makan." Ujar Ariana hendak keluar namun di tahan oleh Keyra.

“Tunggu mah, Kenapa mama bilang jatuh cinta itu indah? Sementara di luaran sana banyak yang tersakiti karena cinta?” Tanya Keyra membuat Ariana kembali berbalik.

Ariana mengelus kepala Keyra “Mereka yang tersakiti adalah mereka yang membangun suatu hubungan tanpa di dasari kepercayaan dan kejujuran” jawab Ariana.

“Mamah tinggal” pamit Ariana, membalikan badannya dan meninggalkan Keyra yang masih kebingungan.

Keyra menatap punggung Ariana yang sudah berada di luar pintu, ia mencoba mencerna kata demi kata yang di ucapkan oleh Ariana tadi.

“Sejauh apapun kita menghindar, cinta akan selalu mengejar.”

Ah, sangat ambigu. Apa maksud dari kalimat itu? Kenapa kalimat sangat membingungkan?

●●●

Terimakasih sudah membaca.

Gimana part ini? Silahkan berkomentar!

Di tunggu next part!!

Pragma LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang