Happy Continue Reading...
Sepulang dari Barash Raustaurant Keyra langsung pamit ke orang tuanya untuk langsung menuju ke kamar. Malam yang sangat melelahkan bagi Keyra. Menemani orang tua nya Dinner dengan sang pemilik restoran dan berbincang tentang perjodohan menurutnya hanya membuang-buang waktu saja.
Keyra memasuki kamarnya, meletakan sembarang tas selempeng kecil miliknya dan langsung merebahkan tubuhnya tanpa melakukan ritual-ritual malam seperti biasanya. Ah, Keyra sudah terlalu lelah dan ingin cepat-cepat istirahat lalu masuk ke alam mimpinya.
□□□
Sekarang Keyra sedang berada di dalam kelas, hanya ada beberapa murid yang baru datang, kira-kira sekitar delapan orang saja. Keyra duduk di tempatnya sembari mengeluarkan buku-buku strimin. Menyalakan layar ponselnya seraya memasang earphone di telinganya lalu menyetel lagu-lagu klasik kesukaannya. Setelahnya Keyra mengklik kalkulator pada ponselnya.
Gadis itu mulai mengisi soal-soal matematika yang semalam belum ia kerjakan. Tadi malam gadis itu sangat kelelahan dan akhirnya melupakan perkerjaan rumah yang harus di kumpulkan hari ini. Untung saja Keyra bangun cepat hari ini dan gadis itu langsung mengingatnya ketika ia baru ingin memasuki buku-bukunya ke dalam tas.
Tak lebih sepuluh menit, Keyra sudah selesai mengerjakan lima soal matematika. Menurut Keyra soalnya sangat gampang, yah jika sudah menghafal rumus-rumus dan sudah mengetahui cara kerjanya akan terasa enteng, begitu dengan Keyra cara mengerjakannya sudah ia anggap di luar kepala.
Keyra mendengus lega “huh, dah beres.”
ucapnya menutup bukunya seraya mengembangkan senyuman.“Keyra!” Panggil seseorang dengan lantang.
Keyra mendongkak, mencari sumber suara.
Ternyata itu Olivia. Gadis itu berjalan menghampiri Keyra dan langsung berhambur memeluk Keyra. “Ya ampun Keyra sayang gue kangen banget sama lo!” Heboh Olivia seraya mengeratkan pelukannya.“Liv, Liv, sesak Liv” ucap Keyra menepuk-nepuk pundak Olivia merasa pasokan oksigennya berkurang.
Olivia melepaskan pelukannya, gadis itu hanya menampilkan cengiran kuda khasnya. “Hehehe, maaf” ucapnya.
Keyra hanya memutarkan bola matanya malas.
"Lo nggak kangen sama gue Key?!" tanya Olivia.
"Nggak" ucap Keyra diiringi dengan gelengan membuat Olivia mengerucutkan bibirnya kesal.
Olivia menyiku lengan Keyra. “jahat banget sih lo, lo nggak sayang sama gue sampai-sampai lo nggak kangenin gue hah?” gerutu Olivia kesal.
Keyra hanya memandang Olivia dengan datar tanpa menjawab pertanyaannya.
“Bawa pulang apaan lo dari negara kincir?” tanya Keyra mengalihkan pembicaraan. Ya, minggu lalu Olivia memang izin berlibur ke negara yang terkenal dengan kincir raksasanya Belanda.
“Banyak!” jawabnya antusias seraya merubah wajah kesalnya tadi dengan wajah yang berbinar.
“Oliva!” teriak Devi di ambang pintu kelas. Yang di panggil namanya pun menoleh ke sumber suara, begitupun dengan Keyra yang ikut menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pragma Love
Teen Fiction"Kamu masih mikirin perjodohan itu ya?" tebak Ariana. "Keyra lagi nggak mau bahas itu." jawabnya ketus. Ariana mendengus pelan, "Key tau nggak? Kalau ribuan manusia itu berebutan pengen ngerasain jatuh cinta?" Tanya Ariana namun sama sekali tidak d...