Happy Continue Reading...
Hari ini Keyra berangkat lebih awal dari biasanya. Gadis itu sudah jera karena kemarin ia di hukum keliling lapangan tujuh putaran oleh bu Sista dan itu sudah cukup membuatnya kelelahan.Sekolah masih terlihat sangat sepi, mungkin Keyra terlalu kepagian, tapi sudahlah, setidaknya gadis itu tidak terlambat lagi.
Keyra menyusuri setiap koridor untuk menuju ke kelasnya. Belum ada satupun orang yang ada dalam ruangan itu. Gadis itu melangkahkan kakinya menuju ke tempat duduknya. Ia meletakan bokongnya pada kursi lalu menenggelamkan wajahnya di atas meja.
Cukup lama Keyra membenamkan wajahnya. Ia enggan untuk beranjak dari posisinya sampai ada seseorang yang menepuk pundaknya.
"Hm" Keyra hanya berdeham tanpa ingin mengubah posisinya bahkan ia tidak ingin mengetahui siapa orang itu.
"Key" panggilnya.
Keyra terpaksa mengangkat wajahnya, menoleh ke arah orang yang memanggilnya.
"Kenapa?" Tanya Keyra malas.
"Lo yang kenapa, pagi-pagi kok masam banget" ujar Devi.
"Ngantuk." Jawab Keyra lalu kembali menenggelamkan wajahnya.
Ya, gadis itu adalah Devi, sahabat Keyra sekaligus teman sebangku nya.
Devi beranjak duduk di sebuah kursi yang berada di sebelah Keyra. Ia menaruh tasnya di atas meja lalu kembali menatap Keyra bingung.
"Lo kenapa Key?" Tanya Devi.
Tidak ada jawaban dari Keyra, mungkin gadis itu sudah tertidur. Bahkan tidak ada pergerakan lebih dari Keyra.
Devi mendengus, ada apa dengan Keyra, kenapa akhir-akhir ini gadis itu terlihat sangat aneh. Bahkan kemarin Keyra lebih banyak berdiam dan parahnya Keyra sempat membolos, padahal selama ini Keyra tidak pernah melakukan hal-hal yang seperti itu. Keyra yang terkenal siswa teladan dan bisa di katakan artis sekolah melakukan hal-hal itu sangat mustahil bagi Devi.
Pikiran Devi berkalut oleh perubahan Keyra akhir-akhir ini. Ah, ia baru sadar kenapa Keyra bisa sekacau ini, perasaan baru dua hari yang lalu Devi mengetahui masalah Keyra, mengapa ia bisa melupakannya secepat itu. Devi merutuki dirinya sendiri yang bodoh.
"Mungkin Keyra seperti ini karena masalah perjodohannya itu." Batin Devi.
Devi rasa sebaiknya dia tidak menganggu gadis itu, mungkin pikiran Keyra sedang kacau saat ini. Devi memutuskan untuk keluar dari kelas dan duduk di koridor yang sudah mulai terlihat ramai dengan siswa-siswi yang baru saja datang.
●●●
Jam olahraga telah berakhir sejak lima menit yang lalu, namun Keyra masih berada di tengah lapangan. Gadis itu sibuk men-dribble bola basket lalu memasukan bola itu kedalam ring.
Keyra kembali men-dribble bolanya dengan keras, gadis itu meluapkan semua beban pikirannya terhadap benda bundar itu. Ia harap rasa penat di kepalanya akan segera hilang.
Keyra melempar bola itu ke arah ring, namun lemparannya meleset, bola itu malah mengarah ke tempat lain dan justru mengenai orang lain, mungkin lemparan Keyra terlalu kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pragma Love
Подростковая литература"Kamu masih mikirin perjodohan itu ya?" tebak Ariana. "Keyra lagi nggak mau bahas itu." jawabnya ketus. Ariana mendengus pelan, "Key tau nggak? Kalau ribuan manusia itu berebutan pengen ngerasain jatuh cinta?" Tanya Ariana namun sama sekali tidak d...