Dan satu yang harus lo tau, gue nggak percaya yang namanya jatuh cinta itu indah, menurut gue cinta itu menyesatkan.
Membuat orang terlarut merasakannya tanpa mereka sadari bahwa mereka sudah menyia-nyiakan waktunya hanya untuk menikmati cinta yang berunjung menyakitkan.Happy Continue Reading...
Saat ini Keyra sedang berada di toilet, gadis itu sibuk membersihkan seragamnya yang tertumpah oleh es teh manis tadi. Ia benar-benar merutuki dirinya sendiri karena lagi-lagi bertemu dengan orang yang sama, orang yang sangat menyebalkan baginya.
Keyra menindis wastafel menatap dirinya dalam cermin. Ah, ia benar-benar kesal dengan orang tadi.
Keyra menghela nafas berat, "Huh,sabar Key!" Ucapnya menatap pantulan dirinya dalam cermin.
Gadis itu membasuh wajahnya, setelah dirasakan wajahnya sudah tidak lengket lagi gadis itu menarik tisu dan mengelap wajahnya. Setelahnya Keyra keluar dari toilet.
●●●
Kring..Kring..Kring
Suara bel pulang terdengar nyaring membuat siswa-siswi bersorak senang siap untuk meninggalkan sekolah dan pulang ke rumah masing-masing.
Keyra membereskan barang-barangnya lalu melangkah keluar kelas bersama Devi. Ketika berjalan mereka sempat berbincang-bincang kecil sekedar membahas materi pelajaran terakhirnya tadi. Kedua gadis itu berpisah di parkiran karena Devi sudah di jemput oleh pacarnya.
"Key gue duluan, lo hati-hati ya." Pamit Devi dan di balas anggukan oleh Keyra.
Keyra melihat Devi yang menghampiri pacarnya. Pacar Devi begitu manis menyambutnya. Senyum dari bibir keduanya melengkung tulus mengisyaratkan bahwa mereka adalah pasangan yang bahagia dan saling mencintai. Ah, bukannya selama ini Keyra tidak percaya dengan yang namanya cinta? Bukankah selama ini Keyra beranggapan bahwa cinta itu menyakitkan? Tapi mengapa dirinya seperti ingin merasakannya? Ah tidak-tidak itu tidak mungkin.
Keyra membuang pikiran-pikiran anehnya, dari pada nantinya pikirannya makin mengarah yang tidak-tidak. Gadis itu memilih untuk menuju ke parkiran motornya.
Keyra menarik pedal gas motornya keluar dari area sekolah. Bukannya pulang gadis itu malah mampir di sebuah taman. Taman yang tidak terlalu luas dan kelihatannya tidak berpenggujung namun tetap terawat.
Keyra memberhentikan laju motornya lalu lalu mengstandarkan motornya. Gadis itu melangkah menuju ke pinggir danau.
Ia menghirup udara dalam-dalam sambil memejamkan matanya, sudah lama ia tidak kesini. Gadis itu beranjak duduk menjatuhkan bokongnya pada rumput-rumput segar.
Keyra mengambil batu-batu di sekitarnya lalu melemparinya ke danau. Tempat ini menjadi salah satu tempat yang gadis itu kunjungi ketika dirinya sedang tidak baik-baik saja. Menurutnya, hijau adalah salah satu solusi terbaik untuk menenangkan diri walaupun sejenak. Bersama daun-daun, rumput-rumput dan burung-burung yang berkicauan sudah cukup membuatnya sedikit membaik.
Di sela-sela Keyra melempari batu pada danau, tiba-tiba ada seseorang yang beranjak duduk di sebelah Keyra. Awalnya Keyra menatap orang itu sinis, namun senyuman hangat dari orang itu seolah membuat Keyra tidak keberatan akan keberadaan orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pragma Love
Jugendliteratur"Kamu masih mikirin perjodohan itu ya?" tebak Ariana. "Keyra lagi nggak mau bahas itu." jawabnya ketus. Ariana mendengus pelan, "Key tau nggak? Kalau ribuan manusia itu berebutan pengen ngerasain jatuh cinta?" Tanya Ariana namun sama sekali tidak d...