12.) Markas

63 22 5
                                    

Jangan lupa vote lebih dulu, kemudian komen ya guys😁

Happy Continue Reading...

Saat ini Bagas sedang berada di balkon kamarnya. Ia sibuk memetik senar gitarnya, memainkan melodi yang terdengar harmoni. Menyanyikan lagu Love Yourself-Justin Bieber. Bagas suka seperti ini, memainkan gitarnya dengan semilir angin yang menerpa tubuhnya, sesekali menyeduh green tea hangat, kenikmatan tersendiri untuk Bagas.

Cowok itu memindahkan gitarnya dari pangkuannya ke sudut kamar. Ia kembali keluar berjalan ke tepi balkon, entahlah Bagas sangat suka suasana sehabis hujan. Cowok itu menghirup udara dalam-dalam, menikmati aroma sehabis hujan walaupun hujannya sudah reda dari 3 jam yang lalu, Namun aroma khasnya tidak menghilang dari indra penciuman Bagas.

Di sela-sela ketenangan yang Bagas rasakan, tiba-tiba ia jadi teringat dengan Keyra, cewek menyebalkan, tunangannya plus calon istrinya.

Dari pertama bersekolah di SMA 4 JAYA ia bertemu dengan Keyra dan baru-baru ini ia mengetahui nama cewek menyebalkan itu.

Masih teringat saat masa MPLS Bagas
mengerjainya gadis itu habis-habisan dengan menyamar sebagai kakak kelas. Karena mengetahui sifat Keyra yang terbilang buas Bagas menjadi tertantang untuk selalu menganggunya, mencari tahu sebagaimana batas kesabarnya seorang Keyra Anatasya Gibran.

Bagas terkekeh, mengingat tingkah anehnya saat masa-masa bau kencurnya.
Eh tapi jika di pikir-pikir Bagas sudah setengah tahun tidak bertemu dan mengganggu Keyra bahkan berpapasan pun tidak. Tapi akhir-akhir ini, dimanapun dan kapanpun cowok itu selalu bertemu bahkan sampai beradu mulut panjang lebar dengan Keyra.

“Ah,ngapain gue mikirin cewek nyebelin itu sih? Sia-sia waktu gue njir gara-gara mikirin tu  cewek.” batin Bagas berbicara.

Bagas berjalan meninggalkan balkon menuju ke arah ranjang king size nya. Cowok itu membaringkan dirinya, menatap langit-langit kamar sebelum ia tertidur. Tiba-tiba saja terdengar suara notifikasi pesan masuk membuat Bagas mengalihkan  perhatiannya. Ia meraih ponselnya, mendapati notifikasi dari Aldi, sahabatnya.

Aldi : Woy ngmpl di mrks!

Aldi : anak2 udh pd nungguin lo dr td!!

Aldi : Buruan! 5 mnit lo hrs ada disni.

Otw :Bagas

Bagas bangkit dari tidurnya, ia meraih kunci motornya yang ada di atas nakas. Lalu mengambil jaket di gantungan pakaiannya. Cowok itu melangkahkan kakinya tergesa-gesa, berniat agar orang tuanya tidak melihatnya keluar.

“Eh Bagas kamu mau kemana?”
Tanya Alisa saat melihat putranya menuruni tangga.

“Eh anu mah. Bagas lapar, pengen nasi goreng.” ucap Bagas berbohong.

Alisa mengeleng-gelengkan kepalanya. “Yasudah, pulang cepat ya.” ucap Alisa, Bagas langsung menyalimi tangan Alisa.

“Oke”

Bagas melajukan motornya seperti biasanya, sesekali menyelip kendaraan-kendaraan lain. Ah cowok itu tidak peduli dengan celotehan pengemudi yang kesal dengan tingkahnya yang ugal-ugalan. Bagas menambah kecepatan motornya saat melihat jalanan sepi. Aman.

Hingga tiba lah Bagas di depan gerbang yang berculang tinggi.

  “Piip-piip-piip”

Dengan sigap orang dari dalam langsung membuka-kan pintu gerbang untuk Bagas.

“Silahkan masuk tuan.” ucap satpam itu dengam sedikit membungkuk.

Bagas langsung membawa motornya masuk ke dalam. Setelah memarkirkan motornya ia berjalan masuk ke dalam rumah bercat putih yang lumayan besar.

Dengan lihai Bagas melewati ruangan demi ruangan seakan sudah menghafal setiap sudut rumah ini. Hingga ia tiba di ruang tengah, ia melihat teman-temannya sedang sibuk menonton televisi sambil melahap beberapa cemilan di sana. Bagas menghampiri mereka lalu duduk di sofa.

“ Nonton apa?” Tanya Bagas mengalihkan perhatian semua yang tadinya fokus menatap layar televisi kini menoleh ke arah sumber suara, Bagas.

“Nonton tv lah” jawab Brian, salah satu sahabat karib Bagas.

“Ck, gue tau! Siarannya?”Tanya Bagas.

“Bokep lah, noh banyak CD nya!”
Tunjuk Devano ke arah CD yang berserakan.

“Nobar Bokep ceritanya?”Tanya Bagas.

“Lo kalo mau ikutan nonton sini, nggak usah banyak nanya.” seru Aryat.

Bagas memutarkan bola matanya malas.
“Matiin!” Pinta Bagas.

“Nggak!” jawab mereka bertiga kompak.

“Matiin!” Ulang Bagas dengan nada sedikit membentak.

Aryat menekan tombol merah pada remot untuk mematikan tv nya. “Apa-apan sih lo, orang lagi seru” ucap Aryat kesal.

“Gue pikir lo nggak dateng.” ucap Aldi menghampiri teman-temannya dan ikut menduduki dirinya di sofa.

Bagas hanya menatapnya tanpa mau menjawab.

Kini sudah lengkap, ke-lima nya sudah berada di satu ruangan yang sama. Bagas, Aldi, Brian, Devano dan Aryat.

Mereka berlima memang sudah bersahabat sejak kelas 1 SMP hingga kini, sering bertengkar namun tidak membuat hubungan mereka renggang. Memiliki hobi yang sama dan mimpi yang sama.

Rumah yang di tempati mereka ini bukan sembarang rumah, Rumah ini di beli dari hasil jeri payah mereka sendiri masing-masing. Waktu itu mereka berlima sepakat untuk manabung, sesekali mereka juga mengadakan kegiatan sosialisasi untuk menambah uang tabungannya. Hingga waktu menaiki kelas 3 SMP mereka semua mengabungkan uang tabungannya selama 2 tahun. Karena sudah merasa cukup akhirnya mereka membeli rumah ini. Rumah berlantai dua. Lantai atas terdapat enam kamar tidur dan ruang santai/ruang bermain ps. Lantai bawah terdapat satu ruang tamu, satu ruang santai, satu ruangan khusus ngegym, satu dapur, satu ruang privat, satu gudang dan satu kolam berenang yang ada di halaman belakang.

Rumah ini sangat terurus, karena mereka ber-lima sudah membuat jadwal untuk membersihkan rumah ini setiap hari. Kadang-kadang mereka membersihkan rumah ini bersama-sama. Jangan bilang cowok tidak ahli dalam perkerjaan rumah tangga. Kalian salah, karena mereka ber-lima ini berbeda, mereka semua mandiri. Dari menyapu rumah, mengepel, menyuci piring, membersihkan kolam berenang dll. Namun satu yang mereka tidak bisa, yaitu menyuci pakaiannya. Mereka lebih memilih untuk membawa pakaiannya ke laundry dari pada harus membuat tangannya kering karena detergen.

●●●

Terimakasih sudah membaca.

Gimana part ini? Silahkan berkomentar!!!

Di tunggu next part.

Pragma LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang