Rumah Antonium
"Mama..." Panggil Sania. Catherine dan Rawles menoleh ke arah suara Sania memanggilnya "Sayang kamu di sini..??" Tanya Catherine. Rawles terkejut "Siapa dia bunda..??" Tanya Rawles. Sontak Sania terkejut saat mendengar Rawles memanggil mamanya bunda "Bunda..?? Kenapa anak itu memanggil mama bunda..?? Ya Tuhan.. Apa jangan-jangan mama sudah memiliki anak baru..?? Aku sudah di lupakan, Dan.. Mama sangat menyayangi anak itu hiks.. Hiks.. Hiks.." Batin Sania lalu berlari pergi meninggalkan rumah kediaman Antonium.
"Sania sayang jangan pergi.."
Panggil Catherine. Sania tidak menghiraukan panggilan dari Catherine, Ia terus berlari sambil menangis kecewa. Catherine yang melihatnya merasa sedih "Ya Tuhan.. Sania Ma'afin mama sayang" Batin Catherine. Rawles bingung "Bunda anak itu kenapa..?? Apa bunda mengenalnya..??" Tanya Rawles."Tidak sayang, Bunda sama
Sekali tidak mengenalnya, Sudahlah sekarang Rawles harus bobo dulu, Besok kan Rawles harus sekolah hayoo.." Ucap Catherine. Rawles mengangguk "Iya bunda Rawles bobo deh, Tapi.. Bunda bacaain dongeng buat Rawles ya" Pinta Rawles dengan manja. Catherine tersenyum "Iya sayang" Jawab Catherine. Catherine membawa Rawles ke kamarnya dan membacakan dongeng "putri salju" Untuk Rawles.10 Menit Kemudian...
Rawles tertidur pulas dengan
Guling yang menempel di kedua tangannya yang putih. Catherine yang melihatnya merasa gemas dengan Rawles "Rawles sayang kamu itu buat bunda gemes tau.." Ucap Catherine sambil mencubit kecil pipi Rawles. Catherine beranjak pergi dari kamar Rawles "Selamat malam Rawles sayang, Semoga tidur kamu nyenyak ya" Ucap Catherine sambil mencium kening Rawles. Catherine mematikan lampu kamar Rawles dan berjalan pergi ke luar kamar Rawles.Rumah Palumbo
Sementara Sania sedang menangis di kamarnya meratapi kekecewaannya pada sang mama Catherine "Ya Tuhan.. Kenapa mama jahat sekali sih..!! Salahku apa Ya Tuhan..?? Kenapa aku yang harus menanggungnya..?? Kenapa..?? Aku benci mama..!! Sampai kapan pun aku tidak akan pernah mema'afkan mama..!! Walau aku atau mama yang mati sekalipun, Aku tidak akan pernah mema'afkannya lagi..!!" Batin Sania dengan hati yang penuh kekecewaan.
"Took.. Took.. Took.." Bi Irah
Datang mengetuk kamar Sania. Sania yang mendengar ada suara pintu di ketuk langsung menoleh "Siapa..??" Tanya Sania dari dalam kamarnya. Bi Irah tersenyum "Ini bibi non" Jawab Bi Irah. Sania langsung menghapus air matanya "Masuk aja bi, Pintunya gak di kunci kok" Ucap Sania. Bi Irah langsung membuka pintu kamar Sania dan meletakkan nampannya di meja nakas kamar Sania."Ini ada susu dan kentang balado
Kesukaan non Sania" Ucap Bi Irah sambil beranjak pergi ke luar kamar Sania. Sania melempar senyum kepada bi Irah "Terima kasih ya bi" Jawab Sania. Bi Irah membalas senyuman Sania yang sangat manis "Iya sama-sama non" Jawab bi Irah. Bi Irah lalu pergi keluar kamarnya dengan membawa nampan. Sania langsung melanjutkan tangisnya yang tadi sempat terganggu oleh bi Irah.Sandro berjalan menuju kamar
Sania, Tetapi tiba-tiba ia mendengar suara tangisan dan lalu Sandro pun membuka secara perlahan pintu kamar Sania, Sandro terkejut saat tahu siapa yang menangis di balik pintunya.Bersambung...
Note: Hai 🖐️ Readers apa kabar? Saya kembali lagi nih😙😙 Gimana chapternya? Ma'afkan saya 🙏🙏 Jika ceritanya membosankan dan kurang menarik karena itulah yang ada di dalam pikiran saya para readers 🤦🤦
Saya ucapkan mohon ma'af ya🙏🙏 Yang ada di pikiran saya itulah yang saya tulis🤗🤗 Doakan saya ya Readers agar ceritanya bisa lebih menarik lagi🙏🙏 Yang mungkin menurut para readers yang gak jelas tolong 🙏🙏 tinggalkan komennya ya Okey👍👍 Jangan lupa votenya ya Readers🤗🤗
Cukup sekian dari saya sang author 🙏🙏
Saya cinta kalian semuaaaa sahabat readers 😘♥️😍😘😍😘
Thanks you very much🤗😘🤗😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Rani & Sandro {End}
RomanceBila mana ada yang menemukan bab berisi centang ✓ berarti belum di revisi dan bila berisi centang dua ✓✓ berarti sudah di revisi Don't copy my Story!!!!⚠️⚠️ Copyright @ 2019 by JulindaPermata