Rumah Sakit
Flash Back On
Jessi menangis dalam pelukan ibunya Audrey. Dari kejauhan Rani juga menghampiri Jessi dan memeluknya erat.
"Kak Jessi...." Rani sambil terisak menangis keras di pelukan sahabatnya Jessi.
"Rani...." Sambil menangis.
Rani melepaskan pelukannya, Jessi pun mencoba untuk duduk di ranjang rumah sakit di bantu Rani dan Audrey.
"Bunda aku ingin bicara sama Rani sebentar boleh..??" Pinta Jessi.
"Boleh dong sayang"
"Terima kasih bunda" Sambil memeluk Audrey.
"Iya sama-sama" Sambil melepas pelukannya. "Bunda pergi dulu ya" Lanjutnya.
Jessi hanya mengangguk tersenyum manis. Audrey berlalu meninggalkan Rani dan Jessi sendirian.
"Kak Jess kenapa tante di suruh pergi kan gak enak kak aku nya"
"Kamu mau tau kenapa aku minta bunda untuk pergi..??"
"Iya emang kenapa kak..??"
"Aku ingin bicara sesuatu padamu tapi secara empat mata, Kamu mengerti kan Ran..??"
"Iya aku mengerti, Ya sudah kakak mau bicara apa..??"
"Aku ingin cerita mengapa aku bisa bunuh diri" Hanya di jawab anggukan oleh Rani.
"Sebenarnya aku ini hamil Ran, Aku hamil dengan Rayen, Aku benar-benar menyesal atas kejadian ini. Andai waktu bisa di putar kembali aku tidak akan pernah mau menjalankan hubungan seks di luar nikah. Semuanya sudah terjadi aku hanya bisa menyesal dan menangis meratapi semua ini Ran" Jelas Jessi dengan nada yang putus asa.
"Kenapa kak Jessi gak pernah cerita sama aku soal kehamilan kakak dan tentang seks kakak dengan kak Rayen. Jadi kan kakak gak usah bunuh diri kaya gini, Seharusnya kalau kakak ada masalah curhat aja sama aku, Siapa tahu aku bisa membantu kakak"
"Kamu benar Ran, Semua ucapan kamu benar, Tapi saat aku tahu kamu memiliki kekasih waktu kita untuk bersama semakin sedikit. Kita berdua terlalu sibuk dengan urusan kita masing-masing yang membuat persahabatan kita jadi retak. Kamu sibuk dengan kekasih kamu sendiri aku pun sama sibuk dengan Rayen dan belum lagi kemarin sibuk dengan pesta pernikahan Adel dan Rio yang membuat persahabatan ini hampir terputus. Aku gak mau Rani persahabatan yang kita bangun dari kita masih kecil harus terputus di usia kita yang sekarang ini. Aku gak mau itu terjadi, Aku berharap sama Tuhan untuk memperkokoh kan persahabatan kita agar seperti dulu lagi. Hanya itu harapan yang ada di diri aku" Jessi sambil menangis.
"Ya Tuhan ternyata karena kesibukan kami yang selalu memperdulikan kekasih masing-masing ternyata bisa membuat persahabatan kami terlupakan dan putus begitu saja di tengah jalan, Aku mungkin terlalu egois dan tidak pernah berfikir untuk memperhatikan hubungan persahabatan, Rani apa yang kamu lakukan..?? Kamu terlalu egois..!! Terlalu egois..!!" Batin Rani sambil menangis di samping Jessi.
Jessi yang melihat sahabatnya menangis di sampingnya langsung menghentikan tangisannya "Rani kenapa kamu menangis..?? Ini bukan salahmu dan lagi pula itu masa lalu jadi kita kan bisa bangun masa depan yang lebih cerah lagi, Mungkin gara-gara perkataan aku yang membuat kamu menangis ya..?? Aku minta ma'af"
"Kenapa kamu harus minta ma'af kak..?? Seharusnya aku yang kakak ucapkan itu benar aku egois kak aku hanya mementingkan diriku sendiri dan tidak pernah memperdulikan hubungan persahabatan kita. Aku minta ma'af kak"
"Ya sudah sekarang yang penting kita udah saling menyadari dan meminta ma'af masing-masing, Jadi kita gak usah saling menyalahkan"
"Iya kak, Oh iya kak Jessi apa kak Jessi tau kalau kaki kakak" Belum sempat Rani bicara tapi ucapannya terpotong oleh pertanyaan Jessi.
"Tapi kakak janji kakak harus sabar" Lanjutnya.
"Iya aku janji aku akan sabar"
"Janji" Sambil mengacungkan jari kelingkingnya. "Janji" Mereka berdua saling berjanji dengan cara berjabat kelingking.
"Kak Jessi kaki kakak, Kaki kakak lumpuh kak. Kakak yang sabar ya"
"Iya Rani aku sudah tahu dan aku mengerti itu. Aku sudah menerimanya dengan iklash"
"Oh iya apa kamu bisa mengantarkan aku ke Rayen" Pintanya.
"Bisa tentu bisa kak"
"Makasih ya Ran"
"Sama-sama"
Rani membantu Jessi untuk duduk di kursi roda dan berlalu mengantarkan Jessi ke luar ruangan.
Flash back off
"Rayen...."
Bersambung....
💝💝💝
Hai readers 🤗 Saya buat Chapter baru. Saya aja suka sedih mendengar ucapan tentang pertemanan Jessi dan Rayen 😥
Semoga hari kalian menyenangkan ya😉
Salam dari saya 🙏 Sang authorHappy reading 💕💕
Selamat menjalankan ibadah puasa 😘
Saya cinta kalian semuaaaa sahabat readers 😘😍😘😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Rani & Sandro {End}
RomanceBila mana ada yang menemukan bab berisi centang ✓ berarti belum di revisi dan bila berisi centang dua ✓✓ berarti sudah di revisi Don't copy my Story!!!!⚠️⚠️ Copyright @ 2019 by JulindaPermata