Rumah Sakit
"Sebenarnya tadi Jessi mengurung diri di kamar terus Ran, Saat Rayen datang ke rumah memanggil Jessi tante melihat Jessi terbaring di kamar di saat yang sama di samping Jessi ada sebuah pisau berlumuran darah tante kira Jessi bunuh diri, Tante juga gak tau apa penyebabnya Rani. Jadi gitu ceritanya" Jelas Audrey dengan air mata yang bercucuran.
Rani yang melihatnya langsung meneteskan air matanya "Udah tante jangan nangis lagi. Kalau tante nangis nanti kak Jessi nya juga sedih" Hibur Rani dengan air mata yang mengalir deras dari mata indahnya.
"Makasih ya Rani kamu selalu menghibur tante, Kamu memang anak dan teman yang baik buat Jessi"
"Iya sama-sama tante, Sekarang tante gak usah sedih lagi ya"
"Iya Rani"
Rani, Audrey dan Rayen tengah menunggu hasil pemeriksaan Jessi. Dokter keluar bersama perawat, Audrey dan Rani langsung menghampiri dokter "Dokter bagaimana keadaan anak saya..??" Tanya Audrey. "Bagaimana keadaan kak Jessi dok..??" Tanya Rani khawatir.
"Jessi sebenarnya hanya luka ringan saja bu, Tapi karena luka akibat tusukan pisau membuat Jessi lumpuh sementara"
"Apa dok lumpuh..?? Bagaimana bisa lumpuh dok..?? Sedangkan anak saya hanya tertusuk pisau"
"Bu kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyembuhkan Jessi tapi karena pisau itu berlumur racun jadi itulah yang membuat Jessi lumpuh sementara, Racun yang ada di dalam pisau sudah menyebar di seluruh tubuh Jessi untunglah Jessi bisa terselamatkan bu, Karena racun ini sangat berbahaya untuk di sentuh"
Ujar dokter."Tante yang sabar ya" Ucap Rani. "Terima kasih ya dokter" Lanjutnya.
"Iya sama-sama mbak, Saya permisi dulu"
"Iya dok"
Audrey hanya terdiam di kursi tak bicara sepatah kata pun, Ia tidak menyangka kalau nasib putrinya sangatlah tragis.
Rayen yang mendengar ucapan dokter tentang kekasihnya yang harus duduk di kursi roda pun hanya bisa menangis menyesali apa yang terjadi. Di tambah lagi Rayen harus melihat calon ibu mertuanya yang hanya terdiam menambah kesedihan bagi Rayen "Aku ini laki-laki tak berguna..!! Hanya bisa menghamili dan tak mau tanggung jawab..!! Laki-laki macam apa aku ini..??" Batin Rayen dalam hati.
Rani terus dan terus menghibur Audrey agar tidak terlalu bersedih lagi. Ternyata hasilnya nihil Audrey sama sekali tidak berubah ia tetap pada pendiriannya.
Perawat ke luar dari dalam ruangan "ibu Audrey dan mbak Rani di panggil dengan mbak Jessi" Ucap perawat.
Tanpa aba-aba lagi Rani dan Audrey masuk ke dalam ruangan. Audrey langsung memeluk Jessi putri kesayangannya itu. Rani hanya bisa tersenyum melihat kedekatan antara anak dan ibunya.
Sementara Rayen bingung dengan sikap Jessi dari tadi ia terus memikirkan tentang Jessi "Ya Tuhan... Apakah Jessi marah padaku..?? Apa Jessi tidak mau bertemu denganku lagi..?? Apa Jessi membenciku..?? Sungguh ma'afkan aku Jessi, Aku menyesal" Batin Rayen sambil memijit-mijit dahinya.
"Rayen...." Rayen menoleh betapa terkejutnya ia saat melihat.
Bersambung....
♥️♥️♥️
Hello readers 🤗 Gimana sih chapternya? Bagus gak? Oh ya readers baca juga tulisan author yang lainnya seperti "My Wife Anak Geng Motor" dan "Gadis Sexku" Semoga pada suka dan terhibur ya 😉😘
Salam dari saya 🙏
Saya cinta kalian semuaaaa sahabat readers 😘😍😘😍
Happy reading 💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Rani & Sandro {End}
RomanceBila mana ada yang menemukan bab berisi centang ✓ berarti belum di revisi dan bila berisi centang dua ✓✓ berarti sudah di revisi Don't copy my Story!!!!⚠️⚠️ Copyright @ 2019 by JulindaPermata