"Mmm... Enggak ada apa-apa kok baby tenang aja"
"Ooh ya udah kalo begitu, Ayo kita lanjut makannya"
"I.. Iya baby ayo"
Rumah Tua
Sandro sudah sampai di rumah tua tempat ia mengeksekusi Catherine. Di sana Sandro sudah di tunggu oleh Rian dan beberapa bodyguardnya.
"Rian suruh mereka untuk membuang jenazah Catherine sejauh mungkin..!! Saya tidak mau jenazah jalang itu selalu membuat sial saya..!! Dan satu lagi saya tidak mau dengar lagi tentang jenazah si jalang itu lagi..!! Mengerti..??"
"Baik pak, Saya mengerti"
Sandro memasuki mobilnya dan melajukan gasnya menuju Rumah Palumbo. Sementara Rian dan para bodyguardnya sedang sibuk membawa jenazah Catherine ke dalam mobil.
"Rian ini kita bawa kemana jenazahnya..??" Tanya Viko.
"Saya juga tidak tahu Viko, Mau di bawa kemana jenazah ini, Pak bos tidak mau mendengar lagi tentang jenazah nyonya Catherine Vik" Sambil membawa jenazah Catherine ke dalam mobil.
"Baiklah kalau begitu" Jawab Viko.
Sungai
Rian dan para bodyguardnya sudah sampai di sebuah sungai di dekat rumah tua itu. Rian membawa jenazah Catherine dan membuangnya ke dalam sungai yang dalam sekitar 5 meter itu. Catherine terbawa arus dan pergi menghilang entah kemana perginya.
Rumah Palumbo
Sementara Sandro sedang berada di meja kantornya, Ia merenung tentang nasibnya saat Rani tau bahwa dirinya adalah duda psykopat.
"Ya Tuhan... Aku takut bila Rani akan meninggalkanku saat ia tau aku adalah seorang duda psykopat, Aku sangat hancur bila Rani meninggalkanku" Batin Sandro.
Ya Sandro Palumbo adalah duda yang hot, Tampan, Keren, Atletis dan kaya raya, Tetapi ada sisi buruk dari Sandro yaitu ia berjiwa psykopat. Sandro sangat malu dan takut saat Rani akan tahu sebenarnya bahwa dirinya adalah seorang monster psykopat, Rani pasti akan meninggalkannya. Sandro benar-benar tidak bisa hidup tanpa Rani di sisinya, Baginya Rani adalah belahan jiwanya yang sangat ia Sayang melebihi apapun.
Dapur
Rani sedang membuat kopi kesukaan Sandro, Yaitu kopi hitam tanpa gula. Sania datang menghampirinya sambil membawa bonekanya yang bernama 'Renata' boneka kesayangan Sania.
"Kak Rani, Kak Rani" Sambil memeluk Rani dari belakang.
"Eh Sania, Ada apa sayang..??"
"Kak Rani, Papa mana..??"
"Mungkin di ruang kerjanya sayang, Sania jangan ganggu papa ya mungkin papa lagi sibuk sayang"
"Iya kak"
Rani selesai membuat kopi panas dan membawanya ke ruang kerja Sandro.
Took... Took... Took...
"Masuk aja, Pintunya tidak di kunci"
Ucap dingin Sandro."Om ini kopinya"
"Bawa kesini saja baby"
Rani berjalan mendekati Sandro yang berada di meja kerjanya.
"Om Kenapa sih..?? Dari tadi tuh aku liatin om ngelamun sendiri..!! Sikap om dingin banget sama aku..!! Sebenarnya ada apa sih om..??"
"Baby aku minta ma'af ya telah membuatmu sedih dengan sikapku yang dingin"
"Iya gak apa-apa om, Tapi... Kenapa om menyendiri Mulu..?? Kalo ada masalah cerita sama aku om"
"Enggak baby, Gak ada apa-apa"
"Ooh... Ya udah kalau gitu"
"Baby..."
"Iya, Ada apa om..??"
"Aku mau kamu berjanji padaku"
"Berjanji apa om..??"
"Aku mau kamu berjanji...
Bersambung...
💝♥️❤️Hello 🖐️🖐️ Readers 😙😙 Apa kabar? Gimana sih chapternya? Readers kalau kalian semua gak pada tinggalin komen mana saya tau kalau ada kesalahan kata atau cerita yang gak nyambung di baca.
Saya minta tolong tinggalkan komennya ya🙏🙏 Apa pun komennya saya akan baca dan balas🤗🤗 Klik tombol bergambar surat seperti di bawah ini ya 👇
Komennya di tunggu ya...🤗🤗
Salam dari saya🙏🙏
Saya cinta kalian semuaaaa sahabat readers 😘😍😘😍❤️♥️💖
Jangan lupa komennya di tunggu ya😉🤗😙😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Rani & Sandro {End}
RomanceBila mana ada yang menemukan bab berisi centang ✓ berarti belum di revisi dan bila berisi centang dua ✓✓ berarti sudah di revisi Don't copy my Story!!!!⚠️⚠️ Copyright @ 2019 by JulindaPermata