Jalan
"Nama saya Seina pak eh Sandro" Jawabnya gugup.
"Wah kebetulan sekali ya nama putri saya Sania nama saya Sandro dan nama kamu Seina mungkin kita ini jodoh"
"I.. Iya pak"
"Hei gak usah gugup gitu, Saya antarkan kamu ke rumahmu ya..??" Pinta Sandro.
"Iya bo.. Boleh pak eh Sandro"
"Ya udah ayo masuk"
"I.. Iya"
Sandro membukakan pintu untuk sang belahan jiwa barunya, Kali ini Sandro benar-benar jatuh cinta dengan seorang wanita lain dari Rani. Entah kenapa perasaan Sandro kini tertuju dengan gadis yang baru ia temui yaitu Seina. Sementara Rani Sandro sudah tak ada perasaan cinta sedikit pun untuknya malah ia berhenti mencari Rani dan mulai mengantarkannya pulang ia benar-benar sudah melupakan Rani.
'Sungguh kasihan nasibmu Rani...."
Rumah Sakit
Rani tengah berdiri menelepon Sandro tapi tak diangkat juga. Sementara Rani sudah meneleponnya ada 20 kali tapi tak kunjung di angkat.
"Om kemana sih..?? Kenapa telponnya gak di angkat-angkat ya..?? Apa om lagi sibuk ya..?? Massa sih om lagi sibuk..?? Tapi setau aku jam segini om itu lagi istirahat gak mungkinlah om sibuk, Rani kamu gak boleh berburuk sangka sama kekasih kamu sendiri tau..!! Sekarang aku ke rumah om aja deh" Monolog Rani.
Rani pun berlalu pergi meninggalkan rumah sakit menuju ke mansion Sandro.
Jalan
"Papa kakak ini siapa..??"
"Kakak ini namanya Seina"
"Kenalin nama saya Seina salam kenal ya..??"
"Iya kak salam kenal..!!" Ketus Sania.
"Sania gak boleh kaya gitu sama kak Seina ayo minta ma'af"
"Enggak mau..!!" Ketus Sania.
"Ya udah gak apa-apa Sandro biarin namanya juga anak kecil mungkin ia belum terbiasa sama aku, Aku ngerti itu kok Sandro"
"Papa seharusnya gak boleh begitu tau..!! Papa kan udah punya kak Rani tapi papa telah mengkhianati cintanya kak Rani..!! Papa jahat..!! Sania benci papa..!!" Ketus Sania.
"Rani..?? Rani itu siapa Sandro..??"
"Rani itu adalah sahabat aku doang dia bukan siapa-siapa kok tenang aja aku masih single kok"
"Iya aku percaya sama kamu kok Sandro"
Sandro mendekat ke arah telinga Seina "Jangan panggil saya Sandro panggil saya mas aja ya" Lirih Sandro di telinga Seina.
"Iya mas" Jawab Seina sambil mencubit lengan Sandro.
"Iih sayang sakit tau..!!"
"Biarin biarin aja"
Rumah Palumbo
Rani telah sampai di mansion Sandro dengan kendaraan taxi. Rani mengetuk pintu rumahnya tapi tak kunjung di bukakan. Dari kejauhan tampak Rian melihat Rani yang tengah mengetuk-ngetuk pintu.
"Nona Rani...." Panggil Rian.
"Iya tuan Rian ada apa..??"
"Tidak ada apa-apa nona, Apakah nona sedang mencari tuan Sandro..??"
"Iya apakah tuan Rian tahu di mana om Sandro..??"
"Tadi tuan Sandro sedang mencari nona Rani, Nona Rani silahkan masuk" Ucapnya sopan.
"Iya terima kasih tuan Rian"
"Iya sama-sama nona"
Rian mengantar Rani pergi ke dalam rumah Sandro dan menunggunya di kamar Sandro.
"Saya permisi dulu ya nona"
"Iya taun Rian silahkan"
Rani terus menunggu dan menunggu Sandro pulang. Karena kesetiaan Rani menunggu akhirnya Rani mengantuk dan tertidur.
"Rani...."
Suara panggilan itu sukses membuat Rani terbangun. Rani menengok ke arah suara itu berasal ternyata....
Bersambung....
💝💝💝
Readers tercinta 😍 Ini saya treepleup ya karena saya ada waktu luang.
Thanks you yang udah baca cerita saya🙏😘
Salam dari saya 🙏
Happy reading readers 💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Rani & Sandro {End}
RomanceBila mana ada yang menemukan bab berisi centang ✓ berarti belum di revisi dan bila berisi centang dua ✓✓ berarti sudah di revisi Don't copy my Story!!!!⚠️⚠️ Copyright @ 2019 by JulindaPermata