Twelve

3.3K 486 13
                                    

❝Should i trust love?❞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝Should i trust love?❞

Sudah waktunya klinik tutup. Taehyung memakai mantelnya, lalu keluar dari ruang kerjanya.

"Jimin hyung, pulang saja," ucap Taehyung. Taehyung memang terlihat cuek, namun sebenarnya ia terlalu khawatir kepada Jimin yang bekerja tanpa istirahat.

Jimin menggeleng, "Tidak, aku masih harus merekap semua data ini." ia tetap fokus dengan pekerjaannya.

"Oh apa kau tak merindukan kekasihmu?" tanya Taehyung sembari menepuk pundak Jimin. Sebenarnya ia tak ingin membawa nama kekasih Jimin disaat Jimin sedang bekerja karena itu akan membuat Jimin lupa waktu. Tapi apa boleh buat, Jimin sudah terlalu banyak berkutik disini, ia butuh istirahat.

"Sial, kau benar. Roseanne terlalu baik untuk memarahiku." Jimin yang baru saja mengingat kekasihnya itu pun segera merapihkan berkas-berkas yang berada di mejanya.

"Mawar mu tak akan marah," ucap Taehyung diselingi kekehan.

Taehyung berjalan keluar dari klinik, seperti biasa ia mengunjungi cafe di sebelah klinik nya terlebih dahulu untuk membeli kopi.

Keramaian cukup membuat kepala Taehyung penang, ia selalu duduk di kursi terpencil disana tetapi kali ini ia harus duduk di satu kursi yang tersisa di bagian tengah cafe karena kursinya telah diisi oleh orang lain.

"Hm?"

Taehyung yang hendak menulis pesanan tiba-tiba berhenti ketika melihat wajah Jennie dengan sebotol soju yang terpampang di tembok cafe. Jennie memang sudah terkenal dan mengiklani banyak produk jadi tak heran jika ia bisa terlihat dimana saja.

Taehyung memesan kopinya kepada seorang pelayan yang ia kenali adalah mantan pasiennya dulu dan berterimakasih.

Di banding bermain game, ia lebih memilih membaca artikel di ponselnya sambil menunggu pesanannya tiba.

Beberapa menit kemudian seorang wanita menghampirinya dan mengantar kopinya. "Semoga harimu menyenangkan Taehyung-ssi."

Taehyung mendongakan kepala lalu menghembuskan nafasnya kasar, "Kau ada dimana-mana Jennie-ssi." ucapnya.

"Can i sit here?" Jennie menarik kursi di sebelah Taehyung.

Taehyung mengangguk, "Sure."

Taehyung mengangkat gelasnya lalu meniup kopinya yang masih terasa panas.

"Sore ini tak begitu dingin, mengapa kau meminum latte panas?" tanya Jennie sembari mengaduk smoothienya. Ini lah Jennie, ia tak bisa hidup tanpa bertanya. Orang-orang jaman sekarang menyebutnya dengan sebutan 'kepo'

That Psycholog • TN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang