Extra part

2.4K 295 21
                                    

"Taehyung ayo bangun!" Jennie kembali mengulang perkataannya, tangannya sibuk menarik tangan Taehyung yang masih berbaring di ranjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Taehyung ayo bangun!" Jennie kembali mengulang perkataannya, tangannya sibuk menarik tangan Taehyung yang masih berbaring di ranjang.

"Umh, 5 menit lagi."

Mendengar jawaban yang sama, Jennie mencebikkan bibirnya. Ia bergerak naik ke ranjang lalu duduk di perut Taehyung secara tiba-tiba membuat sang empu terlonjak. "Bisa-bisa isi perutku keluar semua," ucap Taehyung, pelan namun terdengar oleh Jennie.

Jennie kembali mencebikkan bibirnya sebal, "Ini masih pagi dan kau belum makan apa-apa, apa yang ada di dalam perutmu? Bayi? Ayo cepat ba-"

Sebelum ia menyelesaikan perkataannya tangan kekar menarik tubuhnya untuk berbaring, Taehyung menarik Jennie kedalam dekapannya. "Ini hari libur sayang."

Jennie diam tak bergeming, ia hanya menatap wajah Taehyung yang begitu dekat dengan wajahnya. Jika dilihat dengan teliti wajah suaminya itu terlihat begitu sempurna, bahkan saat bangun tidur seperti ini.

"Taehyung, kau harus bangun. Bantu aku memilih gaun yang akan ku kenakan nanti malam," ujar Jennie, seraya memainkan bulu mata suaminya itu.

Perlahan Taehyung membuka matanya, memandang wanita yang dicintainya sedang menatap wajahnya dengan begitu lamat. Dan ia suka itu.

Dulu saat tak ada Jennie setiap membuka mata ia selalu mendapati buku yang ia baca pada malam sebelumnya, tapi sekarang ia bisa melihat sosok wanita yang dicintainya setiap membuka mata di pagi hari.

Taehyung tersenyum kepada istrinya itu, di kecupnya bibir milik Jennie membuat Jennie refleks menyentil hidung Taehyung.

"Kalau Jaera, pasti sekarang ini ia sudah memukul mu memakai panci," ocehnya lagi dengan mempoutkan bibirnya membuat Taehyung gemas.

"Kau masih mengingatnya?" tanya Taehyung, ia membelai rambut Jennie.

Jennie mengangguk. Bagaimana bisa ia melupakan Jaera? Wanita yang membuat hidupnya berlika-liku, wanita yang membuatnya bisa bertemu dengan banyak pengalaman, dan juga wanita yang membawanya menemui Taehyung.

"Apa kau mau bernostalgia?" tanya Taehyung, lagi.

"Tidak, aku hanya mengingat-ingat orang-orang yang sangat berarti bagiku dulu sampai sekarang." Jennie menatap langit-langit kamar, "Bagaimana kabar Jihoon?"

Taehyung menghela nafasnya, "Pada akhirnya ia meneruskan cita-citanya menjadi seorang k-pop idol."

Jennie terkekeh, lalu membelai pipi Taehyung dengan jarinya. "Itulah kenapa kau tidak boleh melarangnya, jika ia sudah bersikeras tak ada lagi yang bisa menghalanginya," ucap Jennie.

"Oh ya, apa kau menyuruhku memilihkan gaun untuk kau pakai di acara ulang tahun putra Jongin nanti malam?"

Jennie mengangguk, mengingat rencananya tadi ia pun kembali menarik Taehyung untuk bangun, dan kali ini Taehyung tak menolaknya. Di angkatnya tubuh Jennie membuat Jennie memukul dadanya berulang kali, "Ya! Kenapa aku diangkat??"

That Psycholog • TN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang