Twenty

1.8K 307 12
                                    

❝You did it❞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝You did it❞

"Apa ini?"

Ini pertama kalinya Jennie keluar dari  kamarnya selama ia tinggal di rumah Taehyung, raut wajahnya yang awalnya terlihat begitu tenang kembali pudar setelah ia melihat sepucuk surat yang ditujukan padanya.

"Oh no.. i can't."

Jennie gemetar, Jongin dengan cepat memeluk Jennie cukup erat mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja.

Sementara itu Taehyung yang berdiri di sampingnya berusaha menahan keinginannya untuk menggenggam tangan Jennie dan berkata 'aku disini, kau bisa melaluinya' tapi pada kenyataannya ia tak bisa melakukannya.

Oh ayolah Kim Taehyung, lagi-lagi kau berbohong kepada dirimu sendiri.

"Aku mau mengatakannya kemarin, tapi kurasa kau akan kesulitan jika mengetahuinya," ucap Seohyun.

Sebenarnya setelah Seohyun memberi kabar tentang Irene kemarin, ia akan langsung memberi tahu bahwa Jennie di undang untuk mendatangi acara award dan tentu saja itu mempengaruhi reputasinya. Namun disisi lain ia juga tahu bahwa award itu digunakan untuk membuat rumor tentang Jennie semakin besar.

"Kau tidak perlu datang jika kau tak mau, putus asa bukan berarti kau gagal," ucap Jongin, ia melepaskan pelukannya.

Mendengar kata yang dilontarkan Jongin, Jennie merasa kembali ke hari sebelumnya, dimana ibu Kim berkata tentang keputusasaan dan dirinya yang berhak melakukan apa yang dia mau. Apakah Jennie bisa melakukannya? Apa Jennie adalah wanita sekuat ibu Kim? Jennie tak yakin, ia terlalu takut. Semua orang membencinya.

"Kurasa perkataanmu tak benar Jongin-ssi, Jennie harus kembali. Ia pasti bisa melaluinya. Aku sangat yakin." Taehyung tak menyetujui perkataan Jongin.

Jongin berdecih, "Jennie menderita karena hal itu, dan kau memaksa Jennie untuk menghadapinya? Yang benar saja," ucap Jongin.

"Lalu apakah Jennie akan melepaskan hal yang ia perjuangkan begitu saja? Apa kau yakin ia akan bahagia setelahnya?" Taehyung menaikan nada bicaranya, membuat keheningan menyeruak di sekekelilingnya.

Jongin meneguk salivanya, ia tak bisa menjawab. Tak ada jaminan bahwa Jennie akan bahagia. Namun tanpa sadar ia berkata, "Aku yang akan membuatnya bahagia karena.."

"Aku menyukainya."

Semua insan yang berada disana membulatkan matanya namun Taehyung terdiam, tiba-tiba saja temperatur disekelilingnya memanas, seakan ada api berkobar mengelilinginya. Ia memalingkan wajahnya, menghela nafas, lalu berbalik untuk kembali ke ruangannya.

Sementara itu Jennie hanya diam sembari mengigit jarinya melihat kepergian Taehyung, "Aku sudah bilang, jangan pernah menyukaiku." Jennie pun pergi melewati Jongin yang sedang sibuk menyesali perkataannya.

That Psycholog • TN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang