YOLA 10

59 10 6
                                    


Sesampainya di gang dekat sekolah, nasya memarkirkan mobilnya yg tidak jauh dari tempat itu.

Dilihatnya brian dengan teman temannya yang mencari cari keberadaan nasya,mereka tidak mengetahui bahwa nasya ada dibelakang mereka.

Sudut bibir nasya terangkat satu, dan nasya yang melihat mereka mencari cari keberadaannya itu langsung berteriak ke arah mereka.

"WOOE ANJENG! SINI LO KALO BERANI!!" teriak nasya, mereka yang tersadar akan suara nasya langsung membalik badan. Merekapun langsung maju menuju nasya yang tengah berdiri sendiri disana dan kedua tangannya yang dilipat didepan dada.

"wah berani juga lo" ucap brian lalu tersenyum,namun hanya satu sudut bibirnya yang terangkat.
"lo kira gue lemah kayak lo!." ucap nasya meremehkan. "lo." menunjuk teman brian dengan bergantian,"gausah ikut campur urusan gue sama bos tai lo ini." ucap nasya.

"eh! Lo jadi cewek dijaga ya omongan lo! Bisa aja lo abis ditangan gue!!" ucap salah satu teman brian."coba aja" balas nasya. Tanpa menunggu aba aba, nasyapun langsung menghajar brian, teman teman brian yang melihat itupun langsung membantu brian.

Jadi disini nasya ngelawan 5 anak termasuk brian

Teman teman brian dan brian satu persatu hanyut dalam bogeman nasya. Na'asnya nasya tidak mengetahui bahwa dibelakangnya ada teman brian yang diam diam membawa kayu,guna memukul nasya.

Saat ingin memukul nasya dari belakang seseorang terlebih dahulu memukul teman brian itu hingga membuatnya hilang kesadaran. Nasya yang mengetahui tersebut terkejut. Bagaimana tidak terkejut, teman brian hampir membuatnya tidak bernyawa. Untungnya ada seseorang yang menyelamatkannya, dan nasya melihat cowok itu.

"riky?!" ucap nasya terkejut.
"lo gak kenapa napa?" ucap riky khawatir.

Eh anjir,dia kalo lagi khawatir makin ganteng.ucap nasya dalam hati.

"lo kenapa bengong?" tanya riky yang sedari tadi melihat nasya diam.
"E eh gak, gue gak kenapa napa" ucap nasya tergelagap.
"syukur deh" ucap riky lagi.
"eh ya,lo kenapa bisa ada disini?" kini giliran nasya yang bertanya.

"gue tau dari jihan kalo lo lagi dikeroyok brian sama gengnya" ucap riky memberi tahu.
Nasya hanya ber'oh saja. Tak lama datanglah jihan dengan raut yang khawatir akan sahabatnya yang dikeroyok oleh mantan pacarnya itu.

"nasyaaaaaaaa, lo gak kenapa napa kan?? Maafin guee yaa, Ada yang sakit?? Ada yang lecet? Atau kita ke klinik aja? Eh kita kerumah sakit aja??" celoteh jihan sembari menangis seperti anak kecil.
"ya ampun jihann,gue gak kenapa napa, gausah lebay deh lo,gue cuma lebam dikit doang, gue kuat kok" ucap nasya menenangkan jihan.

"ini tu bukan lebay nasyaa,gue itu khawatir banget sama lo,untung ada riky yang dateng tepat waktu,kalo gak, duh gue gak tau selanjutnya kayak gimana" ucap jihan.
"yaudah mending sekarang lo pada pulang,biar gue anterin nyampe rumah" ucap riky kepada 2 cewek tersebut.

"han,gue nginep dirumah lo dulu ya,ntar kalo gue pulang dengan keadaan kayak gini, bisa bisa gue dimarahin sama bunda gue" ucap nasya kepada jihan. Jihan yang mengerti akan hal itu lalu memperbolehkan nasya untuk menginap dirumahnya.

Lalu mereka menuju mobil nasya,sedangkan riky mengambil motornya yang terparkir didekat tempat tadi. Didalam mobil, kini jihan yang menyetir karena tidak memungkinkan nasya untuk menyetir dengan keadaannya sehabis adu gelut tadi.

Riky mengikutin mereka berdua dibelakang,guna menjaga mereka agar tidak terjadi sesuatu oleh mereka. Diperjalanan, nasya mengaca dikaca mobil yang memang sudah ada dari situnya. Nasya melihat lebam dipinggir mata bagian kiri dan dipinggir bibir bagian kanan.

Nasya melihat ada darah yang keluat dari sudut kanan bibirnya. Ya,bibir nasya sobek sedikit. nasya pun langsung mengambil tisseu yang ada dimobilnya lalu membersihkan darah yang mengalir tersebut.

"aww" ucap nasya sedikit teriak karena kesakitan,akibat dia terlalu menekan saat membersihkan darah tersebut.
"lo gapapa sya? Biar gue aja yang ngobatin lo" ucap jihan lalu meminggirkan mobilnya didekat halte.

"udah han gue gapapa, gue cum"
"shut, diem jangan banyak omong" ucap jihan lalu keluar mobil disusul oleh nasya.
Riky yang melihat mereka berhenti lalu keluar ikut berhenti.

Rikypun menghampiri mereka lalu bertanya,"kenapa?" tanyanya.
"gue mau ngobatin nasya dulu,dia dari tadi kesakitan waktu bersihin lukanya sendiri" jelas jihan. Saat ingin mengambil kotak P3K yang terdapat dimobil nasya, hp jihan berbunyi.

"halo"

"......"

"apa?!! Bibik tunggu jihan"

"....."

"iya bik,jihan sekarang otw ke runah"

"....."

Nasya yang meperhatikan jihan yang tadi terkejut itu mengernyitkan dahinya tanda bingung.

"sya,maaf banget yaa,gue gak bisa ngobatin lo,gue harus ke rumah duluan,nyokap gue tengkar sama bokap gue,rik gue titip nasya ya sama lo, sementara gue bawa mobil lo dulu ya sya" jelas jihan,karena tidak tega nasyapun memperbolehkan jihan untuk membawa mobilnya.

Setelah mobil nasya tidak terlihat riky pun langsung mengobati nasya.
"sini muka lo,gue bersihin dulu luka yang ada dibibir lo itu" ucap riky lalu mengambil kapas dan pembersih luka.

wajah mereka terlihat sangat dekat. Riky membersihkannya dengan sangat berhati hati dan teliti. Tanpa diduga mata merekapun bertemu.

Cantik. Satu kata yang riky ucapkan dalam hati.

Mereka diam sejenak,karena merasa canggung, nasya pun berdehem.

Riky yang tersadar akan kecanggungan itu,langsung mengambil obat merah dan menyelesaikan mengobati nasya.

Cuma pake hoodie item aja lo udah ganteng rik.batin nasya.

Lah,gue napa jadi muji dia?! Nasya. Stop bikin hati lo ini masuk ke dunianya.batin nasya lagi.

"selesai,sekarang gue anter lo ke rumah lo" ucap riky.
"gue gak mau." ucap nasya.
"lo harus pulang,kalo lo nginep dirumah jihan,yang ada lo ngeliat pemandangan gak enak disana." jelas riky dengan nada dingin.

Iya juga ya,kan bonyoknya jihan lagi tengkar.pikir nasya.

"tapi kalo gue pulang,yang ada bunda gue marah marah ke gue,dan gue gak akan dikasih keluar kemana mana" jelas nasya sembari menunduk.

"lo gak punya apart? Or tempat lain?" tanya riky.
"oh iya,gue punya apartement,taudah kesana aja" ucap nasya.

Saat ingin beranjak dari tempat duduk,nasya tak melihat bahwa tali sepatunya terlepas dan membuat dia hilang keseimbangan.

Dengan sigap, riky memapahnya. Mata mereka bertemu untuk yang kedua kalinya.

Deg

Jantung nasya berdegup kencang,seperti sedang lari maraton.

Duh,ni jantung gak bisa diajak kompromi apa.gerutu nasya dalam hati.karena merasa dilihati oleh orang orang,nasyapun langsung bangkit.

"duduk." titah riky
"ngapain?" tanya nasya

"denger gue ngomong apa?" tanya riky kembali. Nasya hanya mendengus kesal dan mengikuti perintah riky.

"eeh lo mau ngapain??"

........

Haiii guaissss
Maap yaa kurang nge feel ceritanya, mau buat kalian deg degan,tapi kenya udah basi deh yang kayak gitu:/
Saran ya gess🔥

jangan lupa
VOTE,KOMEN,DAN SHARE
Berharga sekali bagi author :')
Author bakal rajin up,kalo vote nya banyak, dan orang yang siders berkurang.

Be enjoy

YOLA[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang