5

11 2 0
                                    

"Na, Na, fotoin gue di sini dong," Ucap Tiara pada Raina sambil menyodorkan kameranya pada Raina.

Riana segera mengambil tempat untuk memfoto Tiara dan Tiara sudah siap dengan posenya.

"EH EH POTO GA NGAJAK NGAJAK LO, YA," Ucap Kemal yang merubah suasana.

Kemal ikut foto kemudian Daniel dan Arkan juga ikut. Raina yang memfotonya mencebikkan bibirnya kesal.

"Jahat banget masa gue yang di jadiin photografer."

"Kan tadi yang nyuruh lo motoin siapa?"

"Tiara."

"Nah yaudah berarti Tiara yang jadiin lo photografer."

Tiara yang mendengar itu langsung menarik topi Kemal karena sekarang Kemal sedang memakai topi, "Enak aja gue. Orang gue pengen foto sendiri tapi lo semua ngikut."

"Sini kameranya," Pinta Arkan. Raina pun memberikan kameranya pada Arkan.

Arkan memposisikan kameranya di depan matanya, dia bersiap untuk mengambil foto sahabatnya yang sudah mengambil tempat untuk kebagian di foto.

Cekrek.

Satu foto berhasil di tangkap. Di sana, ada Raina dan Tiara kemudian Daniel dan Kemal. Mereka semua tampak bahagia di foto itu.

Tiba-tiba Arkan mengambil satu foto lagi saat mereka semua sedang lengah. Arkan ingin tertawa melihatnya, karena memang semuanya benar-benar komuk.

"Ar! Lo ikut foto juga," Ucap Tiara pada Arkan. Kemudian dia menghampiri Arkan dan melihat ke sekelilingnya.

Kebetulan, lewat ibu-ibu petani kebun teh yang melewati mereka. "Permisi, bu," Sapa Tiara ramah. "Ehm, kita boleh minta tolong fotoin gak, bu?"

Ibu itu mengangguk kemudian Tiara menarik Arkan untuk ikut foto bersama mereka.

Cekrek.

Satu foto di tangkap. Dengan Arkan paling ujung, kemudian ada Kemal lalu Raina dan Daniel. Sedangkan Tiara berada di bawah dengan kedua kaki dia tekuk lebar dan kedua tangan yang di rentangkan.

Tiara segera mengambil kameranya dan mengucapkan terima kasih kepada ibu itu.

______

"Eh, ada sungai tuh! Ke sana, kuy," Ajak Raina pada yang lain. Raina pun segera menarik tangan Daniel dan berjalan ke arah sungai.

Sedangkan Arkan, Kemal dan Tiara hanya mengikuti saja dari belakang.

Mereka kemudian duduk di tepi sungai. Duduk di antara rerumputan hijau yang basah karena terkena embun pagi.

Tiara duduk sambil memotret keindahan alam yang ada di sana. Karena bila sudah menyangkut alam, Tiara-lah yang paling semangat. Karena dia pecinta alam.

Raina sedang duduk terdiam sambil bernyanyi sesekali. Sedangkan Daniel sibuk dengan handphonenya. Arkan tiduran di rumput dengan menatap ke arah langit dan Kemal berdiri melihat sekeliling.

"Kalo Jakarta suasananya kayak gini, enak kali ya," Ucap Arkan tiba-tiba masih tetap matanya yang menatap langit.

Raina mengangguk, "Seneng banget pasti gue."

"Apalagi gue. Gue bakalan sering ke tempat kayak gini. Tapi sayang, di Jakarta udah jarang," Ucap Tiara kemudian duduk di samping Raina.

Kemal kemudian duduk di samping Daniel. "Nah. Apalagi di Jakarta kan udah polusi banget. Beda sama disini yang masih sejuk."

"Guys," Ucap Daniel tiba-tiba membuat mereka menoleh ke arahnya. Pasalnya, Daniel tuh dari tadi sibuk sama handphonenya.

"Gue denger, Resta sama Viona berantem, ya?" Tanyanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang