CH 6, ALONE. No, With Him

550 106 0
                                    

"Selamat pagi, Namaku Kim Yerin. Senang bertemu dengan kalian" sapa Yerin dengan ramah, Ia tersenyum dengan ceria hingga matanya menyipit.

Semua orang bersorak heboh. Apalagi kaum laki-laki yang kegirangangan saat menyadari teman sekelas baru yang sangat cantik itu telah berada dihadapan mereka.

"Sudah, jangan pada ribut. Kim Yerin, kamu duduk dibangku kosong dibelakang ya" ucap Bu Hana mempersilahkan Yerin duduk dibangku kosong yang hanya satu-satunya.

Tzuyu melihat kearah gadis yang berjalan menuju bangku disamping bangkunya. Aroma wangi bunga mulai tercium saat gadis itu duduk disana.

Tzuyu kembali mengalihkan pandangannya. Mencoba untuk tidak peduli dan melihat kearah papan tulis. Namun gadis itu memberi sapaan pada Tzuyu. Ya, Tzuyu tak salah lagi. Wanita itu tersenyum kearah Tzuyu.

"Halo, namaku Kim Yerin. Namamu?"

Tzuyu mencoba membalas senyuman gadis itu seadanya. Lalu dengan ragu-ragu memperkenalkan dirinya.

"Namaku Chou Tzuyu..." kata Tzuyu dengan volume kecil. Yerin yang paham akhirnya mendekatkan dirinya agar bisa mendegar nama Tzuyu dengan jelas. Wangi itu semakin menjalar keindra penciuman Tzuyu.

"Senang bertemu denganmu" kata wanita itu lagi lalu mengulurkan tangannya berniat menjabat tangan Tzuyu.

Tzuyu mengerti namun Ia gugup dan akhirnya menerima jabatan tangan Yerin dengan tangan yang sedikit gemetar. Namun untuk mengalihkannya, Tzuyu sudah tersenyum seramah mungkin pada Yerin.

Selanjutnya mereka berdua kembali menghadap lurus kedepan, memperhatikan penjelasan dari materi pelajaran oleh Bu Hana.

Hingga akhirnya bel istirahat berbunyi, semua orang ramai mengerumuni bangku Yerin.

Tzuyu tak bisa tenang sedetikpun. Beberapa orang memaksa untuk lewat lalu mendorong bangku Tzuyu meski jelas orang itu tau bahwa Ia sedang menelungkupkan wajahnya dimeja. Tentu saja hal itu membuat kepala Tzuyu sakit disaat yang sama.

Tzuyu mendesah pelan lalu mengangkat wajahnya. Seseorang tiba-tiba langsung menerobos melewati jalan yang sempit, membuat Tzuyu bisa-bisa terjatuh kebelakang jika saja Taehyung tidak menahan tubuhnya dari belakang.

"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Taehyung disambut Tzuyu yang sedikit menaikkan rahangnya keatas untuk melihat wajah Taehyung. Rambut Tzuyu tersingkirkan, sekarang Taehyung melihat betapa berbedanya penampilan Tzuyu dibanding yang biasa Tzuyu tunjukkan setiap hari.

"Ah, m-maaf..." ucap Tzuyu seketika panik lalu langsung melepaskan tubuhnya dari Taehyung. Ia berusaha menyeimbangkan tubuhnya dibangku.

Taehyung beralih lalu mengernyit sebal melihat pemandangan disekitarnya. Mereka bahkan tak memperdulikan orang lain dan mementingkan keperluan mereka sendiri.

Tzuyu berdiri lalu berlalu melewati Taehyung, sambil membawa sebuah kotak bento yang disiapkan oleh neneknya tadi pagi. Ia ingin cepat-cepat pergi kesudut tempat paling sepi disekolah.

Bangku kosong dibelakang sekolah!

Tempat itu menghadap tembok besar pembatas areal sekolah. Disana sangat sepi, hanya Tzuyu yang mau memilih makan sendirian ditempat itu.

Sementara ada dua sisi kantin yang luas tersebar disebelah ujung kanan dan ujung kiri bangunan sekolah. Namun bagi Tzuyu, tempat yang seperti inilah yang membuatnya nyaman.

Daripada harus makan diantara semua orang yang ribut dan bergosip dikantin. Ia yang hanya ingin makan dengan tenang juga tak bisa melarang mereka semua.

"Kamu disini?" sahut suara itu lagi.

Kim Taehyung membawa nasi kotak yang Ia beli dari kantin dan ikut bergabung dengan Tzuyu yang sedang duduk dibangku panjang yang didepannya sudah ada meja coklat yang tak terpakai.

Tzuyu mengerjapkan matanya kaget melihat sosok nyata yang kini duduk disampingnya langsung membuka nasi kotak yang tadi pria itu beli.

"Apa yang Kamu lakukan disini?" tanya Tzuyu agak gugup, namun Ia menggebu ingin segera tau apa jawabannya.

"Ini tempat paling sepi dan damai. Kenapa Aku tak bisa menjadi orang kedua yang menyadarinya?" jawab Taehyung cukup menyakinkan Tzuyu.

Tzuyu menunduk lesu lalu beralih lagi melihat bento yang Ia bawa. Ia membukanya dan mulai makan bersamaan dengan Taehyung yang sudah menyuapkan dua sendok makan kemulutnya.

Taehyung menelan makanannya lalu berhenti sejenak.

"Tzuyu, Aku tadi tak sengaja melihat wajahmu secara lengkap. Aku menjadi heran, kenapa mereka tidak mengerumuni bangkumu seperti yang mereka lakukan pada Yerin?" tanya Taehyung terang-terangan disambut Tzuyu yang hampir tersedak karena ucapan Taehyung barusan. Segera Ia meraih botol minum dan meminumnya hingga tersisa setengah.

"Ah, maaf. Seharusnya Aku tak bicara saat Kamu sedang makan" kata Taehyung melihat Tzuyu dengan cemas.

Tzuyu berusaha mengatur pernafasannya lalu melihat kearah Taehyung.

"Aku tak tau..."

-tbc

Wallflower [𝑟𝑒𝑣𝑖𝑠𝑖]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang