CH 4, THANKS

681 104 0
                                    

Sudah lima hari sejak Taehyung mengajak Tzuyu makan di restoran ayam itu. Tepat setelah mereka pulang dari restoran, seluruh penghuni group chat kelas heboh karena Park Jimin tak sengaja melihat mereka berdua.

Pria itu kemudian menyebarkan rumor bahwa Kim Taehyung mungkin berpacaran dengan Chou Tzuyu.

Ini hari kedua Tzuyu menolak untuk pergi kesekolah. Ia tak bisa menghadapi situasi seperti ini, ya. Pengecut seperti  Tzuyu seharusnya tidak pernah nekat menerima tawaran beresiko itu sejak awal.

"Makanlah dulu. Nenek sudah membuat pancake kesukaanmu" ucap Nenek Chou Hara menghampiri Tzuyu yang tampak sedang tak enak badan sembari masih terselimut dikasurnya.

Bahkan tubuh gadis itu melemah akibat harus terus berpikir tentang kejadian yang mungkin bersangkutan dengannya disekolah.

Bagaimana jika saat Ia masuk nanti, semua orang akan menyerang Tzuyu dengan pertanyaan-pertanyaan yang bahkan tak ingin Tzuyu dengar satu detikpun.

Tzuyu menghembuskan nafasnya pelan lalu menutup matanya, Ia sudah sangat menyesal pada dirinya sendiri.

"Tzuyu, bagaimana jika hari ini Kita makan bersama nanti siang? Nenek menemukan toko baru lagi yang buka tak jauh darisini. Mereka bilang makanan disana enak, kita harus mencobanya" sahut Nek Hara sedikit bersemangat, kemudian Nek Hara menghampiri Tzuyu sambil membawa sebuah piring dengan pancake buatan rumah diatasnya.

"Makanlah, lalu minum obatmu. Kita harus kesana siang nanti" ucap Nek Hara sambil mengangkat tubuh Tzuyu dengan perlahan hingga gadis itu kini mengubah posisinya menjadi duduk. "Nek, Aku bisa sendiri" ucap Tzuyu tertawa kecil karena neneknya itu bersikap seolah Tzuyu adalah anak TK yang tak bisa berdiri sendiri saat sedang sakit.

"Iya, Iya. Yasudah. Makanlah, Nenek harus membersihkan rumah" kata Nek Hara meninggalkan kamar Tzuyu.

Tzuyu meraih pancake miliknya lalu beralih duduk dikarpet lantai sambil memakani pancake itu secara perlahan. Ia menatap kearah jendela yang terletak tepat disamping ranjangnya menghadap lurus dari posisinya yang sedang duduk sekarang.

"Apa yang Aku lakukan...Apa yang akan orang lain pikirkan tentangku" Tzuyu bermonolog pada dirinya sendiri.

Sesaat perhatiannya langsung teralih kearah ponselnya yang tiba-tiba berbunyi. Kim Taehyung meneleponnya lagi, sudah dua hari Tzuyu mengabaikan panggilan Taehyung.

Atas semua yang telah terjadi, ini jelas bukanlah suatu kesalahan bagi keduanya. Namun Tzuyu sangat bersalah. Apalagi Taehyung pasti tak akan merasa nyaman jika harus dibicarakan seisi kelas.

Apalagi Tzuyu adalah orang kedua yang terlibat dalam hal ini. Semua orang pasti terkejut dan tak menyangka saat mendengar rumor itu.

Taehyung meneleponnya hingga sambungan terputus karena Tzuyu tak kunjung mengangkat panggilannya.

Apa yang akan dikatakan oleh Taehyung? Apa Ia akan menyuruh Tzuyu untuk bertanggung jawab?

Jika dipikir lagi, cara Tzuyu sangat salah karena Ia seolah kabur dari Taehyung yang sedang ditimpa oleh rumor yang tak enak. Padahal namanya juga ada disetiap kalimat oleh orang-orang yang membicarakan rumor itu.

Untuk ketiga kalinya Taehyung mencoba tetap menghubungi Tzuyu. Namun percuma saja, Tzuyu tak akan berani untuk mengangkat telepon itu bahkan untuk sebentar saja.

Sialnya, nek Hara datang lalu mengangkat telepon itu dengan sekejap saja.

"Tzuyu, ada telepon nih. Kali ini angkat ya" ucap Nek Hara lalu menyodorkan ponsel itu ke arah Tzuyu.

Tzuyu memandangi ponsel itu ragu-ragu, Ia mau tak mau harus mengatakan sesuatu karena Hara sudah terlanjur memulai panggilan dengan Taehyung.

"Nenek ingin lanjut membersihkan rumah. Jangan lupa kembalikan piringnya kedapur" pesan Nek Hara lalu meninggalkan kamar Tzuyu.

"Tzuyu, apa Kamu masih sedang sakit? Tolong katakan sakit apa? Apa parah? Kamu harus beristirahat dengan baik. Apa yang Kamu lakukan sekarang? Apa kamu sudah makan? sudah minum obat?" tanya Taehyung bertubi-tubi dengan nada bicara yang menunjukkan kecemasan.

Tzuyu menelan salivanya tak berani mengucapkan satu kata pun. Namun untungnya pria itu tidak menyinggung soal rumor yang beredar.

"Aku hanya demam dan sekarang Aku sedang makan dan akan minum obat" ucap Tzuyu memberikan jawaban singkat atas semua pertanyaan Taehyung.

"Syukurlah...Aku pikir ada hal yang tak mengenakkan terjadi padamu. Kenapa Kamu tak menjawab pesan dan panggilanku? Aku sangat khawatir"

"Maaf..."

Yang benar saja? Seseorang mengatakan bahwa Ia mengkhawatirkanku. Apa Aku masih berada didunia mimpi?

"Chou Tzuyu, Jika sudah merasa baikan. Aku harap Kamu kembali kesekolah"

Huh? Kenapa?

"Kenapa?"

"Hanya saja..."

Tzuyu terdiam menunggu kalimat yang akan dikatakan oleh Taehyung.

"Ah, tidak. Tidak apa-apa. Pokoknya jika sudah merasa sangat baik. Datanglah kesekolah. Lagipula...Rumor itu sudah tidak ditanggapi oleh orang-orang. Aku mengatakan semuanya dengan jujur dihadapan mereka. Jadi jangan khawatir tentang hal itu. Yasudah, Kamu lanjutkan saja makannya. Terima kasih akhirnya sudah mau menjawab panggilanku"

Tzuyu mengerjapkan matanya beberapa kali. Hatinya terharu namun sakit rasanya. Sesak namun membuat lega, suatu perasaan dimana sangat sulit untuk Tzuyu tafsirkan. Perlahan, air mata Tzuyu mulai turun kepipinya.

"Ya. Aku juga..terima kasih" ucap Tzuyu gemetar menahan tangisannya.

"Yasudah. Aku tutup" kata Taehyung mengakhiri panggilannya.

-tbc

Wallflower [𝑟𝑒𝑣𝑖𝑠𝑖]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang