Pergilah bersama temanmu! Kami akan memberi diskon besok!
Begitu yang tertulis disebuah papan dekat restoran ayam. Chou Tzuyu berhenti sejenak dan melihat dengan jelas kearah tulisan itu. Ia berjalan mendekat lalu melirik kearah sekitarnya, salah satu pegawai tengah membersihkan jendela restoran yang begitu besar tepat dibelakang papan itu diletakkan.
Tzuyu melipat bibirnya sembari terus memainkan jari-jarinya. Ia hendak bertanya pada sang pegawai. Namun askinya selalu tertahan.
"Permisi..." ucap Tzuyu akhirnya berhasil mengumpulkan keberaniannya untuk bicara.
"Apa membawa nenek bisa mendapat diskon juga?" tanya Tzuyu dengan gugup dan dengan nada yang cukup lirih, membuat sang pegawai itu hampir tak bisa mendengarkannya jika saja sang pegawai berdiri lebih dari 35 senti darinya.
"Hmmm, Aku kira yang dimaksud adalah 'hanya' dengan teman sebaya saja" ucapnya memberi jawaban singkat. Tzuyu mengangguk puas mendengar jawaban dari pertanyaannya, lalu Ia beralih kembali kejalan dan perlahan mulai menjauh dari restoran itu.
"Anu...Jika Kau mau... Kau bisa makan bersamaku disini besok. Kebetulan ini hari terakhirku berkerja disini...Jadi-" ucap pria dengan rambut hitam yang sedikit teracak dan pakaian yang kontras dengan warna etalase restoran itu.
"Tidak apa-apa. Aku hanya sekedar bertanya. Aku pergi dulu" Tzuyu berbalik dan langsung memberikan jawaban bertubi-tubi pada pegawai itu.
"Chou Tzuyu" ucap pegawai itu yang ternyata mengenali namanya.
Tzuyu menoleh lalu mengangkat wajahnya mencoba melihat kearah sumber suara. Suara itu sebenarnya tak asing sedari tadi Tzuyu mendengarnya. Seperti -Ia pernah mendegarnya- tapi Ia lupa.
"Apa..." sahut Tzuyu masih dengan nada yang lembut dan lirih.
"Kau bahkan tak mengenaliku? Aku ini satu kelas denganmu. Kita bahkan pernah satu kelompok saat pariwisata" kata pria itu yang ternyata adalah salah satu teman sekelas Tzuyu, Kim Taehyung.
Tzuyu membulatkan matanya. Ia terkejut saat menyadari memang benar bahwa dirinya seperti pernah melihat wajah itu. Tapi, sungguh... Tzuyu benar-benar lupa. Atau bahkan karena saking seringnya Tzuyu menunduk selama berada didalam kelas, Ia jadi sulit mengingat wajah-wajah teman sekelasnya sendiri.
"Maaf" kata Tzuyu memandangi Taehyung dengan ekspresi wajahnya yang cemas seakan seluruh dunia akan marah kepadanya.
Taehyung mendekat kearahnya yang berjarak kurang lebih tujuh langkah.
"Kalau Kau lakukan ini lagi... Aku akan sangat kecewa. Aku bahkan memotretmu dan memajang fotomu didinding rumahku bersama foto-foto teman sekelas yang lain" kata Taehyung dengan tulus sambil mengacak rambut Tzuyu dengan gemas. Bagaimana bisa ada orang yang tidak bisa mengingat teman sekelasnya sendiri meski sudah dua bulan berada diruang kelas yang sama.
Tubuh gadis itu membeku saat pria dihadapannya meletakkan tangannya diatas kepala Tzuyu yang lebih pendek darinya. Rasanya begitu aneh, dan begitu jarang terjadi.
"Yasudah, Tzuyu... ingatlah wajahku ini. Dan besok, Kau harus ikut makan bersamaku direstoran ayam ini. Jangan telat, Aku akan datang dijam sepuluh pagi besok" kata Taehyung lalu tersenyum tipis pada Tzuyu yang masih berdiri dengan kaku didepannya.
Tzuyu mengangguk lalu pria itu kembali berbalik kebelakang saat bosnya melihat kearahnya. "Dadah! Besok jangan lupa datang kesini! Dan jangan telat!" sahut Taehyung sebelum benar-benar menghilang dari pandangan Tzuyu.
Tzuyu kembali memandang kejalan menuju rumahnya. Ia berjalan pelan dengan pikiran yang sudah terisi penuh tentang sosok pria direstoran itu. Ia sangat malu dan cemas saat bersamaan. Bagaimana kalau menskip dua hari kedepan? Tidak. Itu tak mungkin bisa.
"Bagaimana ini... Apa Dia akan marah jikalau Aku tak datang?" tanya Tzuyu sendiri didalam hati.
-tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Wallflower [𝑟𝑒𝑣𝑖𝑠𝑖]
FanficBagaimana Jika seorang gadis introvert bertemu dengan happy virus dari sekolah? 190501 #2 TAETZU 190510 #3 TAETZU 190524 #6 TAETZU Sejak 16 April 2019