chapter 9

409 78 7
                                    

Halo Seo balik lagi sama ff gaje ini hehe.

Ok lah gak usah banyak bacot lagi selamat membaca:)

Warning : typo bertebaran










































Pagi itu disebuah cafe yang cukup mewah terlihat dua orang gadis duduk berhadapan. Seorang gadis cantik menatap sinis seorang gadis lainya yang tampak gugup.

"Berhentilah berharap pada adikku!"seru jieun-gadis yang natap sinis- pada wonyoung yang terlihat semakin gugup.

"E eonni...a apa maksudmu?"

"Dengar ya wonyoung-ssi, seharusnya kau sadar jika adikku Seunghwan sama sekali tidak bahagia dengan pertunangan kalian. Dia memperlakukan mu dengan baik karena dia menghargai tuan kim."ucap jieun.

Mendengar apa yang dikatakan oleh jieun membuat wonyoung menunduk dan tanpa disadari jieun, wonyoung mengepalkan tangannya erat dibawah meja cafe.

"Sudah yah,hanya itu yang ingin kukatakan padamu. Aku pergi."setelah kepergian jieun. Setetes air mata terjatuh dari pelupuk mata wonyoung.

Wonyoung mengusap kasar wajahnya dan ia pun memutuskan pergi dari cafe itu.

.

.

.

Dert...dert...dert...

Suara getar ponsel menandakan sebuah panggilan masuk.

Seorang pria pemilik ponsel itupun mengangkat panggilan tersebut dengan seringai diwajahnya setelah melihat siapa yang menelponnya.

"Hallo cantik,tumben kau menelponku. Ada yang bisa kubantu?"ucap pria itu.

"Ck tidak usah berbasa basi. Langsung saja aku ingin kau menghabisi seseorang untukku."balas sipenelpon.

"Baiklah-baiklah siapa orangnya dan jangan lupa imbalanku cantik."pria itu semakin melebarkan seringaiannya.

"Tenang saja aku tidak akan lupa,dan nanti aku kirimkan fotonya. Baiklah aku tutup telponnya."

Setelah panggilan terputus tak lama kemudian sebuah pesan masuk,isi pesan itu hanyalah sebuah foto.

"Cantik."gumam pria itu.

"Akan lebih baik aku manfaatkan terlebih dahulu sebelum aku menghabisinya."

.

.

.

Pagi ini seunghwan tengah berjalan santai disekitar jalan yang cukup sepi -padahal masih pagi- ia berencana untuk pulang menaiki bus dan lalu pergi kencan -atau mungkin hanya menemanai dengan setengah hati- bersama wonyoung ke lotte world.

Saat ditengah perjalanan mata sipit seunghwan menangkap sesuatu yang membuatnya heran.

"Wah bisa-bisanya mereka main keroyokan begitu."gumam seunghwan saat melihat lima orang pria berbadan kekar mengeroyok seorang pemuda.

EntangledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang