chapter 17

649 68 0
                                    

Warning : typo menyebar

Happy reading:)



















Setelah semua pengakuan yang dilakukan oleh yechan semua orang masih terdiam di tempatnya masing-masing. Sedangkan junseo menatap tak percaya pada yechan.

"Apa maksudmu yechan? Apa yang-" bisikan junseo terhenti saat yechan sama sekali tidak meresponnya. Sementara didepan sana seunghwan masih diam tanpa banyak komentar, namun terlihat seunghwan mengepalkan tangannya seperti sedang menahan emosi. Lalu tanpa kata apapun seunghwan langsung pergi meninggalkan tempat itu sambil menarik tangan junseo.

"E eh kau mau membawaku kemana? Hey?!"

Wonyoung sontak langsung saja mengejar seunghwan. "Seunghwan oppa tunggu!" dengan kalut wonyoung mencegah seunghwan pergi, tapi seunghwan tidak sedikitpun menolehkan kepalanya.

"Wonyoung!"seruan tuan Kim menghentikan langkah wonyoung yang mengejar seunghwan. "Ayah kecewa padamu. Kau bisa berbuat sangat licik seperti itu."

"Tidak ayah. Aku tidak melakukan itu. Yechan oppa pasti hanya berbohong."ujar wonyoung sambil menangis.

"Masih mau mengelak wonyoung. Sudah jelas semua kelicikan mu terbongkar. Dan ah apa perlu aku juga membocorkan tentang pen-" ucapan yechan terhenti karena wonyoung tiba-tiba berteriak.

"CUKUP! PUAS KAU MENGHANCURKAN PERNIKAHANKU HAH? KAU BENAR-BENAR BRENGSEK!"

Plak! Tuan kim menampar pipi wonyoung dan tatapannya sangat tajam. "Kau benar-benar mempermalukan ayah dan keluarga Lee. Sebaiknya kau kemasi barang-barangmu ayah akan mengirimu untuk tinggal di Prancis bersama paman dan bibimu."

"Dan nyonya Lee aku mohon maaf atas sikap putriku yang sangat kekanak-kanakan."ujar tuan Kim lalu pergi dan disusul oleh dua anak buahnya yang membawa wonyoung yang terus memberontak.

.

.

.


Seunghwan masih terus berjalan sambil menuntun atau mungkin menyeret tangan junseo. Sampai keduanya menghentikan langkahnya di sebuah taman yang tidak jauh dari gedung pernikahan seunghwan dan wonyoung.

Seunghwan membalikkan badannya menghadap ke arah junseo, tatapan matanya menatap junseo lekat. Tiba-tiba seunghwan langsung memeluk junseo erat.

"Se seunghwan!"

"Tolong biarkan seperti ini. Aku benar-benar terkejut dengan semua ini. Ini terlalu tiba-tiba." mendengar perkataan seunghwan membuat junseo tidak tega dan perlahan membalas pelukan seunghwan. Tangannya mengusap punggung pria itu dengan perlahan.

Lima menit mereka lewati sambil tetap berpelukan. Setelahnya mereka memutuskan duduk di kursi yang tersedia di taman itu. Dua puluh menit berlalu dengan keheningan, mereka sama-sama canggung.

Hingga akhirnya seunghwan membuka pembicaraan. "Jadi kau putra pertama paman Kim?"

Junseo mengangguk pelan. "Dan kau menolakku?"tanya seunghwan.

Junseo menghela nafas pelan. "Aku bahkan tidak tau jika aku dijodohkan dan akan bertunangan."

"Padahal aku sangat menyayangi wonyoung seperti adikku sendiri."Ucap seunghwan.

"Tapi aku tidak tau jika dia adalah gadis licik." seunghwan tersenyum sendu.

"Lalu apa yang mau kau lakukan sekarang?" tanya junseo.

"Memangnya apa yang bisa kulakukan sekarang."

"Menikahi dengan tunanganmu yang sebenarnya." sebuah suara mengintrupsi seunghwan dan junseo. Keduanya menoleh ke asal suara dan terlihat yechan yang berdiri tidak jauh di belakang mereka berdua.

EntangledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang