Warning : typo menyebar
Happy reading:")Gerutuan terus terucap dari bibir tipis junseo, pemuda itu terus menatap pria didepannya dengan tatapan jengkel.
"Aku tau aku tampan tapi dari pada kau menatapku terus lebih baik kau makan."pria itu menaruh daging keatas piring junseo.
"Tck! Jangan banyak basa basi,sebenarnya apa yang kau mau dariku?"
"Hanya ingin mengajak mu makan siang bersama."pria itu menyunggingkan seulas senyumnya.
"Dengar kita tidak saling kenal,akan sangat aneh jika kau hanya ingin mengajakku makan siang."
"Jadi katakan apa mau mu?"lanjut junseo.
"Baiklah ada sesuatu yang ingin aku sampaikan padamu."jinseok mulai berbicara dengan serius.
Junseo menaikan sebelah alisnya bertanda ia menunggu pemuda dihadapannya melanjutkan kalimatnya.
"Tuan Kim meminta mu untuk kembali pulang."
"Untuk apa? Bukankah dia yang mengusirku."
"Ayahmu sudah meminta maaf soal itu. Ia hanya kecewa karena bisa-bisanya kau membuat surat untuk keluarga Lee,yang berisi jika anda menolak pertunangan itu."
"Tuan Kim sangat menyesal tidak mempercayai mu dan mencegahmu pergi dulu,jadi ia sangat ingin kau kembali ke mansion Kim." ujar Jinseok.
"Tolong katakan pada tuan Kim yang terhormat, jika ingin meminta maaf seharusnya dia sendiri yang datang padaku. Dan untuk surat itu sudah kukatakan jika bukan aku yang menulisnya."setelah mengatakan itu junseo bangkit berdiri dan pergi meninggalkan Jinseok.
Selepas kepergian junseo, jinseok hanya menghela napas pelan. "Hah...sepertinya akan sangat sulit membuat tuan muda junseo kembali ke mansion."
.
.
.
Junseo mendongak menatap langit malam yang gelap tanpa satupun bintang yang menggantung di langit.
"Hah..."junseo menghela napas berat entah untuk yang keberapa kali untuk hari ini.
"Kenapa pria tua itu mau aku kembali,padahal dia yang mengusirku dulu."gumam Junseo.
"Oppa?!"panggil seseorang, jika dari suaranya terdengar seperti suara wanita.
Junseo lantas menoleh dan menyipitkan matanya untuk memperjelas penglihatannya. Saat melihat lebih jelas junseo mengernyit saat seorang wanita muda datang dan menghampirinya.
"Ternyata benar kau junseo oppa,kupikir aku salah orang."ujar wanita itu.
"Kau.... Wonyoung?"tanya junseo ragu?
Wonyoung -wanita tadi- mengangguk sambil tersenyum sebagai jawaban.
"Astaga aku sangat merindukanmu."wonyoung memeluk junseo erat.
"A aku juga."junseo membalas pelukan wonyoung. Setelah beberapa saat mereka menyudahi pelukan mereka.
"Oppa selama ini kau tinggal dimana? Kau tau aku sangat sedih saat kau pergi."
"A Aku tinggal disekitar sini."
"Uh kenapa kau kaku begitu,santai saja aku ini adikmu. Kau seperti bicara pada siapa saja."
"I iya."jawab junseo sambil tersenyum canggung.
"Oppa maaf yah aku baru bisa menemuimu sekarang,aku sudah mencarimu kemanapun tapi ayah tak mengijinkan aku menemuimu."pandangan wonyoung berubah sendu saat menatap junseo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Entangled
FanfictionKisah tentang seorang pemuda cantik berandal dan seorang dokter muda tampan. Dipertemukan dalam kondisi yang tidak terduga membuat mereka terjerat dalam sebuah perasaan yang rumit.