Warning : typo bertebaran
Happy reading:*
"Selamat sore perawat jung."sapa seunghwan ramah saat ia tidak sengaja bertemu dengan jung jinsung, atau yang seunghwan panggil dengan sebutan perawat jung.
"Selamat sore juga dokter lee,tumben anda terlambat."sahut perawat jung.
"Ada sedikit masalah dijalan tadi."ucap seunghwan sambil tersenyum tampan.
"Ooh dokter lee apa aku melewatkan sesuatu? Sepertinya anda terlihat sedang senang. Apa terjadi sesuatu?"
"Tidak ada yang terjadi. Sudahlah aku harus keruanganku, dan apa ada jadwal oprasi hari ini perawat jung?"
"Sepertinya tidak ada jadwal oprasi hari ini. Baiklah dokter lee saya permisi."
Setelah bebincang sebentar dengan perawat jung,seunghwan melangkahkan kakinya menuju ruang pribadinya.
"Hah..."seunghwan menghela napas.
"Junseo siapa kau sebenarnya?"tanya seunghwan entah pada siapa.
"Astaga kenapa aku tidak bisa berhenti memikirkan pemuda urakan itu. Sadarlah seunghwan kau sudah punya wonyoung."ucap seunghwan.
"Ah sudahlah lebih baik aku mengecek data pasien."lanjut seunghwan.
.
.
.
Yechan hanya duduk diam dikursi kebesarannya, setelah wonyoung pulang ia duduk dan tidak beranjak satu inci pun dari kursinya.
Pandangannya kosong dan pikirannya tengah menerawang ke lima tahun yang lalu.
Seorang gadis cantik mengenakan seragam SHS berwarna biru dongker itu terlihat duduk sendirian disebuah ayunan yang ditaman yang terletak tidak jauh dari komplek perumahan elit.
Gadis manis itu juga terlihat menunduk dan bahunya sedikit bergetar.
"Wonyoung-ah!!!"panggil seseorang pada gadis itu.
Sementara wonyoung -gadis tadi-yang merasa dipanggil pun mendongak dan tak lupa menghapus air matanya dan juga membetulkan kacamata yang sedikit melorot.
"Chan oppa."yechan menghampiri wonyoung.
"Wonyoung-ah ada apa denganmu? Kenapa kau menangis?"tanya yechan sembari merengkuh tubuh kecil wonyoung.
"Oppa,ayah bilang junseo oppa akan bertunangan."
"Lalu kenapa kau malah menangis?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Entangled
FanfictionKisah tentang seorang pemuda cantik berandal dan seorang dokter muda tampan. Dipertemukan dalam kondisi yang tidak terduga membuat mereka terjerat dalam sebuah perasaan yang rumit.