Warning: typo bertebaranHappy reading:)
Seunghwan mengerjapkan matanya,setelah dirasa nyawanya sudah terkumpul semua seunghwan pun mengalihkan perhatiannya pada jam yang tergantung di dinding kamarnya.
Waktu menunjukkan pukul 15:00,masih jam tiga sore ternyata dan masih ada satu jam lagi shift kerjanya dirumah sakit yang dimulai jan empat sore nanti.
Setelah meregangkan otot-ototnya seunghwan pun beranjak menuju kamar mandi untuk mandi dan bersiap untuk pergi ke rumah sakit tempatnya bekerja.
Skip
Seunghwan telah selesai bersiap, ia menuruni tangga menuju lantai satu rumahnya. Saat menuruni tangga dapat seunghwan lihat ibunya sedang mengobrol dengan seorang yeoja yang tak lain adalah tunangannya, wonyoung diruang keluarga.
"Eoh seunghwan kau sudah bangun sayang?" tanya nyonya Lee saat melihat anaknya menuruni tangga.
"Ya seperti yang ibu lihat sendiri." jawab seunghwan lalu berjalan menghampiri kedua yeoja itu.
Seunghwan mendudukkan dirinya di single sofa yang ada disebelah sofa yang diduduki oleh ibunya dan juga wonyoung.
"Wonyoung-ah untuk yang semalam aku minta maaf, bukan maksudku mengingkari janji makan malam kita." ucap seunghwan dengan menatap langsung pada wonyoung.
"Gwenchana oppa,lagi pula semalam ada yechan oppa yang menemaniku."
"Syukurlah kalau begitu."
"Seunghwan kau sekarang akan ke rumah sakit nak?" tanya ibu seunghwan.
"Ne. Jam 4 nanti, masih ada setengah jam lagi."
"Kau ingin makan dulu dirumah biar ibu siapkan."
"Tidak, aku bisa makan dirumah sakit nanti."
"Yasudah ibu tinggal kedapur dulu yah. Kalian mengobrol saja."lalu ibu sehun meninggalkan seunghwan dan wonyoung berdua di ruang tengah.
Sepeninggal nyonya Lee, suasana diruang tengah menjadi canggung baik untuk seunghwan maupun wonyoung.
Seunghwan yang sekarang sibuk dengan ponselnya dan wonyoung yang terlalu malu untuk memulai pembicaraan.
"Eung se seunghwan oppa!"seru wonyoung gugup.
Seunghwan mendongak dan beralih menatap wonyoung. Namun wonyoung hanya diam saja.
"Ada apa wonyoung-ah?"
"B besok adalah akhir pekan apakah kau ada acara besok?"
"Diakhir pekan aku libur. Ada apa memangnya?" seunghwan menaikan sebelah alis nya saat melihat mata gadis didepannya berbinar.
"Benarkah eu maksudku bisakah kita pergi dan menghabiskan waktu bersama besok?"itu bukanlah pertanyaan melainkan sebuah permohonan.
Seunghwan hanya menampilkan seulas senyum tipis untuk menanggapi permohonan wonyoung.
"Kau ini, kukira ada apa. Tentu saja bisa, memangnya kau mau kemana?"
"Namsang tower."
"Baiklah besok kita akan kesana." seunghwan mengusak surai wonyoung lembut dan membuat pipi gadis itu merona.
"Eoh aku harus berangkat sekarang." seunghwan lalu beranjak keluar rumah.
Sebelum seunghwan samapi keruang depan, ia berbalik menghadap wonyoung lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Entangled
FanfictionKisah tentang seorang pemuda cantik berandal dan seorang dokter muda tampan. Dipertemukan dalam kondisi yang tidak terduga membuat mereka terjerat dalam sebuah perasaan yang rumit.