±03. Kuaci

1.5K 143 54
                                    

Malam ini gilirannya Johnny, Jaehyun, Yangyang dan Renjun yang kudu ngeronda keliling kampung. Sebenernya hansip ada, punya dua malah, namun karena Taeil menginginkan penduduk kampungnya mempunyai sikap bertanggungjawab, maka dari itu kegiatan ngeronda malam diadakan. Untung-untung meringankan beban hansip tampan kita. Jaehyun dan Jimin.

Eittt, Jaehyun Dermata, ya.. Perjaka tampan yang sudah 45 tahun mengabdi di kampung merah jambu.

45 tahun itu dari jaman emaknya masih remaja. Kebentuk embrio juga belum tuh anak. Masih jamannya cinta monyet, si emak waktu itu.

Nah, ini nih jika kalian penasaran dengan sosok Jaehyun Dermata.

Sedangkan sosok Jimin, hansip tampan namun kecil, merupakan warga pendatang baru beberapa bulan lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedangkan sosok Jimin, hansip tampan namun kecil, merupakan warga pendatang baru beberapa bulan lalu. Berhubung dia gak ada kerjaan dan hanya luntang-lantung gak jelas, Pak Taeil selaku kepala kampung yang budiman, menyarankan Jimin untuk menjadi petugas keamanan. Sekuriti kalo katanya mah.

"Jangan panggil aye hansip. Aye itu sekuriti, tau!"

Back to empat anak yang sedang nongkrong di pos ronda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Back to empat anak yang sedang nongkrong di pos ronda.

Renjun dan Yangyang kebetulan banget sedang tidak ada jadwal pagi hari, maka dari itu Pak Taeil memberikan jadwal ngerondanya sekarang.

Mereka berdua yang memang masih lebih muda dari kedua orang yang sedang asik main gaple, menatap satu sama lain dengan pandangan bosan. Pukul 11 malam itu biasanya Renjun sedang berkutik dengan ponselnya. Biasalah, orang yang lagi kasmaran kalian tahu sendiri kayak gimana.

Lain dengan Renjun, biasanya Yangyang sudah terlelap tampan di kasur busa kesayangannya. Mendengkur dengan keras, hingga Hendery selaku teman sekamarnya menggeram kesal, dan berakhirlah kaos kaki atau apapun yang dapat dijangkau pemuda asal Semarang itu, menyumpal dengan tak berperikemanusiaan di mulut kecil Yangyang. Dan selalu seperti itu setiap harinya.

Satu menit, dua menit, hingga lima belas menit mereka berdua menatap malas kedua orang yang sedang serius dengan gaplenya. Kadang teriak gak jelas kalau dirinya kalah.

Iya, selama itu mereka asik bermain gaple dengan asyiknya, sampai-sampai kedua pemuda tampan bernama Renjun dan Yangyang hanya dapat memandang permainan mereka dengan bosan. Coba mereka diperbolehkan bawa hp, pasti tidak semembosankan ini.

ᴷᵃᵐᵖᵘⁿᵍ ᴹᵉʳᵃʰ ᴶᵃᵐᵇᵘ || ᵒᵗ²¹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang