Pagi ini, Lucas, Haechan, Mark, Yuta, Taeil, Johnny dan Jaehyun sedang menunggu seseorang. Katanya akan ada tamu yang datang untuk ngekost di kostan Taeil.
Iya, Taeil membangun kostan yang kebetulan kosong 3 kamar. Dan semua dibooking oleh sang tamu yang seharusnya sampai dari 15 menit yang lalu. Tapi kenyataannya sampai sekarang gak keliatan batang hidung mereka.
"Jadi gak sih, de, tuh orang?" tanya Jaehyun tidak sabaran, karena kata Pakde Taeil, 3 kamar itu di booking oleh para wanita. Jadi, karena itulah mereka merelakan waktu bersantai mereka demi menyambut sang tamu. Ya, cowok mana sih yang bakal nolak wanita? Lagipula mereka kan gak homo, ya jadi gas lah ada wanita. Siapa tau pada bening-bening, kan cuhuy.
"Ndak tahu tuh. Bentar lagi kali."
Taeil itu lahir di Yogjakarta, lalu pindah ke Jakarta saat umur 6 tahun. Umur 14 tahun Taeil kembali ke Yogyakarta untuk menempuh pendidikan di sana. Jadi, jangan heran jikalau Taeil terkadang Jawanya medok.
Selang beberapa menit, segerombolan wanita keluar dari mobil yang dapat Yuta tebak, itu adalah gocar.
Taeil dengan senyuman menawanya menghampiri 6 wanita cantik yang sibuk mengeluarkan barang-barang mereka dari dalam mobil. Tentunya, dengan senang hati anak-anak kurang belaian yang sedari tadi menunggu langsung saja membantu mereka mengeluarkan tas dari dalam mobil juga
"Sini 'aa bantu, neng." Haechan menghampiri wanita yang dapat ia pastikan seumuran dengannya. Tercium dari wangi rambutnya.
Memang dasar gila. Bagaimana bisa dia tahu umur seseorang dari aroma rambut orang itu secara sekilas? Hanya Haechan doang emang.
"Huh? Ma-makasih," ucap wanita bersurai panjang. Omong-omong, dari 6 wanita hanya dia saja yang tidak berkerudung. Meski begitu, pakaiannya cukup sopan menurut Haechan. Tidak mengumbar aurat seperti kebanyakan anak abege jaman sekarang.
"Butuh bantuan?" Jaehyun mendekati salah seorang dari keenam wanita yang baru datang. Lesung pipit Jaehyun sepertinya harus bekerja keras saat anak itu tidak tahan menahan senyum menawannya saat melihat wanita di depannya.
"Jaehyun," ujarnya. Menjulurkan tangan yang hanya didapat balasan sebuah senyum manis dari wanita berkerudung putih bersih, sama seperti kulitnya yang putih.
"Nawal."
Tanpa aba-aba, Jaehyun mengambil alih tas ransel milik wanita yang ia ketahui bernama Nawal. Cantik, bahkan sangat.
"Hai! Berat, ya? Sini biar akang bawain." Yuta mengambil alih tas ransel besar beserta tas jinjing yang tak kalah besar. Membawanya, tidak lupa memamerkan senyum memikat hati kepada targetnya.
"Gak ngerepotin?"
MasyaAllah suaranya...
Yuta gemas, untung saja dia tidak sampai khilaf mencubit pipi wanita itu. Bisa habis dicincang nanti dia sama warga.
"Enggak kok. Akang Yuta kan kuat. Seterong kalo bahasa Inggrisnya mah."
Lagi-lagi Yuta rasanya mau khilaf sama sosok di depannya ini. Ketawanya Masya Allah kayak bocah 8 tahun! Gemas jadinya Yuta.
"Nama kamu siapa, btw?" tanya Yuta, mengerling menggoda. Sedangkan yang digoda hanya tersenyum malu, sebelum akhirnya menjawab, "Cahya."
Yuta berbinar. Tidak namanya, tidak orangnya, memang seperti Cahaya yang bersinar menerangi kegelapan dalam dirinya.
"Piww.. Piww.. Butuh bantuan gak neng?" tanya Lucas dengan tampang tengil hingga siapa saja yang melihat ingin menamparnya. Pun dengan seseorang yang sedang ia goda.

KAMU SEDANG MEMBACA
ᴷᵃᵐᵖᵘⁿᵍ ᴹᵉʳᵃʰ ᴶᵃᵐᵇᵘ || ᵒᵗ²¹
Aventura"Selamat datang di kampung merah jambu! Saya, Taeil Raden Diningrat selaku kepala kampung akan memandu kalian untuk lebih mengetahui tentang kampung ini. Have enjoy it kawan-kawan." • "Ikuti misinya atau kalian tidak akan selamat." Hansol agen Newki...