Nanti malam itu adalah malam minggu dan yang menjadi permasalahan bagi seorang Renjun ialah seseorang yang menjadi pujaan hatinya baru saja meresmikan sebuah hubungan dengan seseorang yang sudah lama menjadi musuh bebuyutanya. Bukan musuh yang gimana-gimana, kok. Hanya saya Renjun anggap seseorang itu musuh karena, dia memiliki perasaan yang sama seperti dirinya terhadap satu wanita.
Muhammad Samuel. Cowok ganteng seartero SMA Culture. Iya, waktu SMA mereka satu sekolah. Entah kesialan apa yang menimpa Renjun, bahkan hingga kuliah pun cowok kelahiran Amerika itu satu universitas dengan Renjun. SM University. Biasanya si mereka (para mahasiswa/i) menyebutnya SMU. Ya, disingkat aja si sebenernya itu.
"Dih ngapa lu? Muka udah kayak babi kecebur lumpur gitu."
Renjun menoleh. Bibirnya maju beberapa senti, karena perkataan seseorang yang baru saja datang membuat dirinya merengut.
"Bang.." panggil Renjun.
Seseorang yang dipanggil 'bang' menoleh malas. "Paan?" tanyanya kemudian.
"Uhm.. Lu pernah jatuh cinta ga bang?" tanya Renjun, lagi, dengan lirih.
Kun (seseorang yang dipanggil 'bang') menoleh cepat, mengantikan atensinya jadi ke arah pemuda Tiongkok lainnya. "Gila aja gue gak pernah! Anak SD aja udah main pacar-pacaran, ya apalagi gue."
Renjun menganguk, tapi layaknya tidak ada semangat hidup. Kun yang peka terhadap perubahan sikap Renjun seperti biasanya pun sontak bertanya, "Ngapa lu? Putus cinta?" dan haya anggukan kepala sebagai jawabannya.
"Yaelah, Njun. Putus cinta mah biasa, yang ga biasa itu dapatin cinta. Contohnya aja si Taeil noh. Udah bangkotan gitu belum dapet cinta juga, kan dia sampe sekarang."
Taeil yang lagi ngitung duit buat gaji karyawan-karyawannya mendadak panas telinganya.
"Bedanya elu sama Pakde apa deh? Sama jomblonya aja padahal mah."
Kun mencibir. Tidak terima dia tuh dibilang jomblo. Hellow, Kun itu single. S I N G L E. Single. Ya, jelas beda sama jomblo.
Kalo jomblo itu tandanya gak laku. Kalo single itu laku, cuma aja milih-milih. Kayak baju di tanah abang, kudu dipilih dulu yang pas.
"Emang lu abis diputusin siapa? Perasaan lu Jomblo dah, Ren."
"Ga diputusin sih. Cuman.. DOI GUE UDAH TAKEN SAMA MUSUH BEBUYUTAN GUE BANG!! huhuuu potek ini hati potek!"
Kun kaget tentunya saat tiba-tiba Renjun teriak terus nangis. Kayak kunti aja, pikirnya.
Kunti—Kuntilanak, ya. Bukan Kunianti. Nanti kayak Dejun lagi.
"Sabar bro! Namanya juga bukan jodoh, kali. Insya Allah, nanti elu dikasih jodoh yang lebih baik dari doi lu yang udah taken." Nasehat Kun. Renjun mah mangut-mangut aja walaupun hatinya masih hancur berkeping-keping gara-gata ditinggal Nakyung.
Entah Tuhan lagi sayang dia atau apa. Tiba-tiba di depan mata Renjun persis lewat bidadari yang baru aja keluar dari angkot. Wah, Renjun jadi inget lagunya coboy junior.
Tubuh tinggi gak kurus dan gak gemuk juga, intinya mah pas kalo buat dipeluk sama Renjun. Rambut hitam sebahu. Kulit sawo mateng kayak Anjani di film kucek kucek matanya. Duh, fix ini jodohnya Renjun!
•••••
Di mulai dari Lucas, Haechan, Yangyang dan Jisung yang baru pulang main layang-layang, hingga Taeil, Kun dan Yuta yang baru pulang kerja. Biasalah pengurus kampung.
Johnny dengan tampang senga kayak biasanya pun membuat orang-orang yang ngumpul di depan rumah Johnny mendengus. Kalau bukan karena buah tangan anak Medan, dijamin mereka semua gak sudi tuh berdiri lama-lama dengan tatapan memelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
ᴷᵃᵐᵖᵘⁿᵍ ᴹᵉʳᵃʰ ᴶᵃᵐᵇᵘ || ᵒᵗ²¹
Aventura"Selamat datang di kampung merah jambu! Saya, Taeil Raden Diningrat selaku kepala kampung akan memandu kalian untuk lebih mengetahui tentang kampung ini. Have enjoy it kawan-kawan." • "Ikuti misinya atau kalian tidak akan selamat." Hansol agen Newki...