Sebuah Rencana

1.2K 43 5
                                    

Author Pov

"Maksudnya Bun?"tanya Alyo masih tak mengerti.

"Iya Nak,Bunda mau menjodohkan kamu dengan Nak Dian!"jawab Bunda menatap Dian.

Gadis cantik berhijab itu menundukkan kepala malu dan melirik sedikit ke arah Alyo.

"Loh Bun--"

"Nak Dian,bagaimana kamu mau kan sama anak Bunda?"tanya Bunda menatap harap kepada Dian.

Umi Dian menatap anaknya lalu mengangguk pelan dan Dian juga akhirnya tersenyum lalu mengangguk kepada Bunda.

"Iya Bunda!"jawab Dian tersenyum tulus.

Alyo melototkan matanya tak percaya,bagaimana bisa gadis itu menerima perjodohan ini begitu saja?Bukankah mereka belum mengenal satu sama lain?

Dian memang terlihat manis.

Dian juga gadis sholehah dan patuh pada ucapan orang tua.

Namun jika hati Alyo lebih memilih gadis kecil,sablak dan manja seperti Ayla,Dian bisa apa?

"Dian,mari salam sama calon suami mu dulu Nak!"suruh Abi Dian.

Dian mengangguk singkat lalu bergerak mencium tangan Alyo.

Alyo tersenyum kecil menatap Dian.

"Alyo ayo ajak Dian ngobrol dulu Nak!"suruh Bunda.

Alyo menatap datar lalu mengiyakan saja ucapan bundanya,mau melawan Alyo tak sanggup.

Alyo mengajak Dian duduk di ruang santai,menonton TV yang memang sudah menyala dari tadi.

"Eh kok lo mau dijodohin sama gue sih?"tanya Alyo.

"Emang kenapa Mas?"balik tanya Dian ramah.

Alyo mendelik kesal,Mas?Panggilan macam apa itu,tidak bisakah jika Dian memanggil namanya saja?Hei Alyo tak setua itu!

"Panggil Alyo saja!"

"I..iya!"

"Lo kenapa mau menerima perjodohan ini?"tanya Alyo.

"Karena Aku mau menuruti perintah orang tuaku!"

"Emang nikah sama gue sesuatu perintah?"decak Alyo.

"Engg..enggak!"

"Terus?"

"Ya aku gatau,aku hanya menurut ucapan Umi Abi!"

"Hmm Oke,lo gak punya pacar gitu?"

Dian menggeleng pelan dengan muka polosnya.

"Mantan lo berapa?"

"Aku gak punya mantan!"

Hukk hukk

Tiba-tiba kerongkongan Alyo menjadi kering mendengarnya.

"Mas... gapapa?"ucap Dian cemas.

"Mas gapapa kok!"cibir Alyo muak dipanggil mas.

"Ehm Maaf,maksud aku Alyo!"

"It's Ok,tapi gue menolak perjodohan ini!"

"Loh kenapa?"

"Jawabannya simple!"

"Apa?"

"Karena gue mencintai Ayla,bukan lo!"

Dian menundukkan kepalanya,ditolak itu memang tidak enak,hati Dian hancur mendengarnya,sepertinya Dian terlalu tinggi berharap.

Love You Brother  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang