Love You Brother (END)

LAST PART

Hai Guyss

Ini adalah chapter terakhir LYB😭 sedih bangett karena ini karya pertamaku🤤

Aku sudah mempersiapkan cerita-cerita baru dengan berbagai alur yang siap mengibur kalian.

Berikut judulnya (ComingSoon)

1. Ratu Ungu
2. Azila or Azela
3. Matahari Hatiku
4. Sweet Seventeen
5. Gadis Horor
6. Hadiah Cinta
7. Pilihan Hati

Semuanya akan aku publikasikan ketika ceritanya sudah tamat, ayo tungguin yaa guyss!!!!!

Selamat Membacaa, Maaf kalau selama ini aku ada salah yaa hihi

Jangan bosan baca karyaku yang lainnya

Okey, Happy Reading guys yapp harus Happy ya!!!!🤩

****

Rintik-rintik hujan mulai turun membasahi bumi yang kekeringan akibat musim panas beberapa minggu sebelumnya.

Ayla, wanita itu memakai gaun bewarna jingga tanpa lengan, gaun itu membungkus body Ayla yang melekuk dan terlihat sangat menawan.

Ayla memakai bedak tipis dan mengoleskan ke seluruh wajahnya, tak lupa lipgloss bewarna merah darah menambah kesexyannya.

Setelah dirasa cukup Ayla menatap kembali dirinya di cermin besar kamarnya.

Lalu wanita cantik itu membuka pintu kamarnya segera keluar menemui suaminya yang segera menjemputnya.

Ketokan pintu menandakan jika sang suami sudah datang dan Ayla segera bergegas membuka pintu.

Terlihatlah seorang pria tampan dengan jass yang senada dengan baju Ayla, tak disangkanya pria itu yang tak lain adalah Alyo membungkukkan badan lalu menyodorkan satu bucket bunga mawar ke tangan Ayla.

Ayla memekik senang dan segera mencium harumnya aroma dari bunga itu, Ayla memeluk suaminya dan mengucapkan ribuan terima kasih.

Alyo melepaskan pelukan Ayla pelan-pelan lalu tersenyum sangat manis kepada istrinya, pria itu mengusap pipi Ayla membuat wanita itu terpesona, hingga ia tak menyadari jika suaminya perlahan menghilang.

"Kak Alyo? Kak?"

"Kak Alyo mau kemana? Kak Alyo!"

"KAK, jangan tinggalkan Ayla!"

"KAK ALYOO!"

Teriakan wanita itu membuat Alyo lenyap di hadapannya, suaminya hilang ntah kemana, Ayla menangis meraung dan terjatuh ke lantai, lututnya terasa sangat lemas, pekikkannya menandakan jika ia sangat kehilangan. Kehilangan orang yang palinh dicintainya.

Kehilangan Alyo selama-lamanya.

"TIDAAAK!!!"

"KAK ALYO JANGAN PERGII!"

"KAK ALYO JANGAN TINGGALKAN AYLAA!"

"KAK ALYOOOO!!!"

"KAK ALYOOO!"

Ayla tersentak seketika menyadari jika ia tengah bermimpi buruk, nafasnya memburu, jantungnya berdegup kencang.

Tidak semuanya mimpi, memang Ayla sebelum tak sadarkan diri ia menonton TV pesawat Alyo kecelakaan.

Ayla menarik selimutnya, ntah siapa yang membawanya ke dalam kamarnya, Ayla sangat takut, bagaimana keadaan Alyo sekarang? Apakah suaminya baik-baik saja?

Sangat mustahil Alyo selamat jika pesawat yang ditumpanginya terjatuh.

Ayla masih tak menyangka suaminya telah pergi dan meninggalkannya, isakan Ayla kembali terdengar, bahkan ia menggigit ujung kuku-kukunya menyuarakan rasa takutnya.