SWAG - 2

485 48 7
                                    

Jangan senyum! nanti bayak yang suka saya gak suka.

-Mr. A

🍃

Sehabis sholat subuh gue tidur lagi gegara masih ngantuk. Alarm jam 05:15 WIB siap dihidupkan biar gak kebablasan bangunnya.

Baru aja rebahan udah ada yang ngetok pintu, si SWAG lagi mau tidur malah ada hambatan.

Gue bangun dengan malas. "Apaan?" tanya gue tanpa ngelihat orangnya.

Pluk. Tiba-tiba dia mukul kepala gue pelan, si anjay, udah tau gue gak suka dipukul apalagi kalau dibagian kepala.

"Kalau ngomong lihat orangnya, gak sopan banget sama kakel," katanya sinis.

Lah, pagi-pagi ni anak ngajak gelud emang. Gue ngucek mata biar kelihatan lebih jelas ngelihatin kakel songong ini. Maklum, kacamata gue ada diatas meja jadi ya gitu kalau ga pake kacamata buram.

"Oh kak Zikril, ada apa kak?" tanya gue, kak Zikril pake baju koko sama kopiah kayaknya dia habis sholat subuh.

"Mau ngambil charger yang Lo pinjem, Ponsel gue drop," katanya sambil bersandar di dinding terus ngelipat tangannya didada. Elah sok cool lo kak.

"Oh iya bentar!" gue ngambil charger kak Zikril dimeja, kemarin gue pinjem gegara charger gue ketinggalan pas main kerumah tante gue.

"Makasih ya kak," ucap gue sambil nyodorin charger ke dia.

"Oke, Lo udah sholat subuh belum?"

"Sudah dong kak, ini mau tidur lagi," jawab gue.

"Yaudah, gue kekamar dulu," pamitnya, gue cuma ngangguk lalu masuk kekamar ngelanjutin tidur yang tertunda.

🍃

Jennah cepat-cepat memakai sepatu, Ia melihat jam tangannya pukul 06:25 WIB maka gerbang 5 menit lagi akan ditutup.

Ia berlari menuju sekolahnya yang lumayan dekat yang berjarak 100 meter, kalau pakai motor kelamaan belum lagi panasin motornya.

Dengan nafas yang ngos-ngosan Ia berlari tak kenal lelah, daripada terlambat sudah dapat hukuman kena denda pula.

"Pak jangan ditutup!" teriak Jennah ketika pak Satpam ingin menutup gerbang.

Dengan semangat 45 Ia segera berlari, kesempatan sangat berarti.

"Cepat!" perintah pak satpam.

"Makasih pak!" teriaknya sekali lagi, pak satpam hanya menggeleng melihat tingkah Jennah.

Jennah segera menaiki tangga dimana kelasnya berada. XI Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL) 3.

Ia melihat Bu Siah membuka pintu Lab. AKL lalu masuk Lab. sambil membawa koper berisi buku paket.

"Tumben telat!" tanya April teman sebangkunya.

Jennah duduk dikursinya mengatur nafas lalu meminum air yang Ia bawa dari kos. "Kesiangan." jawabnya setelah minum.

"Halu Class go to Lab! 5 menit dari sekarang!" teriak Andi si ketua kelas.

Mereka semua cepat-cepat mengeluarkan buku pelajaran dan barang berharga seperti Ponsel dan uang lalu pergi ke Lab. AKL tak lupa Rizky sebagai seksi keaman mengunci pintu supaya kelas tetap aman.

🍃

Bel berbunyi dua kali pertanda pelajaran telah usai, mereka berkemas-bemas menanggalkan Lab. lalu menuju kelas.

Jennah merogoh laci mejanya mencari penggaris, Ia menemukan amplop warna hijau bergambar Kerokeroppi.

"Tau aja gue suka warna hijau," gumamnya.

Jennah membuka amplop perlahan, sebuah kertas binder Kerokeroppi berisi tulisan seseorang.

"Jangan senyum! nanti banyak yang suka, saya gak suka.

-Mr. A

Jennah tersenyum kecil membaca kertas itu. "Dasar bucin, buruk cinta iya."

April melihat Jennah tertawa sendiri membuat dirinya penasaran.

"Apa itu Jen?" tanya April mencoba mengambil kertas yang berada ditangan Jennah.

Jennah mendongak lalu memasukkan keras itu kedalam amplop. "Surat, tapi gatau dari siapa."

"Coba lihat dong isinya," pinta April merengek tetapi diabaikan Jennah.

"Dilarang keras! ini privasi gue!" April mengerucutkan bibirnya. Tak lama seorang guru perempuan datang.

"Selamat pagi!" sapanya semangat.

"Pagi bu!" jawab anak-anak semangat terutama siswa laki-laki sangat semangat. Bagaimana tidak, Bu Nurul adalah guru muda berumur 25 tahun yang saja lulus tes CPNS 2 bulan yang lalu. Mempunyai wajah yang cantik dan murah senyum membuat banyak siswa serta guru lelaki yang masih muda terpesona dengan penampilannya.

"Andi pimpin doa," perintah Bu Nurul.

"Mari Halu Class sebelum kita memulai pelajaran marilah kita berdoa menurut agama dan kepercayaan kita masing-masing berdoa, mulai!"

Semua berdoa dengan khusyuk meminta doa kepada Tuhan semoga dipermudah dalam menuntut Ilmu yang berkah. Kecuali lelaki yang duduk dikursi paling belakang pojok kiri.

"Ya Tuhan semoga setelah saya Lulus SMK bu Nurul masih Jomblo sehingga saya dengan mudah melamar beliau tanpa ada hambatan amin.."

Sontak saja hal itu membuat yang lain tertawa karena tingkah Robby yang blak-blakan.

Banyak dari mereka masih berdoa dengan khusyuk sampai Andi berkata selesai!

Ada beberapa dari mereka yang selesai berdoa lalu tertawa.

Bu Nurul berdiri sambil memukul papan tulis dengan penggaris guru.

"DIAM!"

Sontak yang lainnya diam kecuali Robby memasang ekspresi lugu nan polos.

"Robby, jangan bercanda ketika jam pelajaran! kamu itu udah kelas 11 berdoa yang benar! sebentar lagi kamu magang, ujian, yang membantu kamu tidak ada. Kamu berdoa kepada Tuhan supaya dipermudah. Berdoa bukan hal hang main-main." ceramah bu Nurul.

Robby tersenyum lebar. "Asyik! diceramahin calon istri!" ucap Robby semakin ngawur.

"Woy! Robby rombongan babi, diam coba. Kita tu mau belajar bukan mau ngegombal bu Nurul!" protes April.

"Emang kenapa kalau gue gombalin bu Nurul? Lo cemburu?" pertanyaan Robby membuat April bergetar.

"Ya e-enggaklah, ngapain gue cemburu gg banget tau ga!" elak April mengalihkan pandangannya.

"Ck! elah, ngeles aja."

"Sudah-sudah, mari kita belajar daripada meributkan yang tidak jelas!" putus bu Nurul.

🍃

Gg : Gak guna
Halu Class : Kelas Halu(sinasi)

Semoga klean suka sama cerita ini.
Follow ig @irmazelvi12

Palangka Raya, 18 April 2019

SWAG: Single Woles Anti Galau (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang