SWAG - 20

295 29 0
                                    

Pertama-tama gue mau minta maaf karna gue hiatus hingga satu bulan lebih. Dan gue berterimakasih sama kalian yang udah setia jadi pembaca gue. Jangan kesel sama gue ya:)

Gue tau part ini pendek, jangan protes!

***

"Dy, lo mau ke ruang mading kan? gue nitip ini."

Jennah mengulurkan sebuah kertas yang berisi karyanya, tulis tangan dan sangat rapi tanpa sedikit kesalahan. Ia memang suka menyetor karya untuk dipajang di mading.

"Lo sering absen akhir-akhir ini," Andy menerima kertas itu sedikit kesal.

Jennah memutar bola matanya. "Eskul itu untuk waktu luang, gue sibuk makanya sering absen."

Andy mengangguk paham, walaupun Jennah sering absen tetapi Ia tak pernah lupa menyetor karyanya berupa puisi atau tulisan lainnya.

"Lo.., lo gak kangen sama kita?" tanya Andy pelan.

Jennah terkekeh, Ia mengelus pundak Andy pelan. "Gak!"

Teriak Jennah lalu berlari meninggalkan Andy menggerutu kesal, tidak menyangka jawaban yang Ia tunggu-tunggu sangat mengecewakan.

***

"Lo tau dia?" Ahmad alias ketua Osis bertanya ke Jennah, Jennah melihat dengan seksama siapa orang yang ada didalam cctv itu, tidak, lebih tepatnya melihat orang yang sudah mengempeskan ban sepedanya.

"Eh, itu bukanya anak Bpd kelas sebelas ya, gue lupa kelas berapa, yang jelas dia kelas sebelas." kata Fariz.

Jennah menoleh. "Kok lu tau kalau dia anak Bdp?"

"Iya, soalnya kan gue kalau mau kekelas lewat kelas Bdp dulu, Jen."

Oh iya, Jennah menepuk keningnya pelan. Kelas sebelas Otkp dan sebelas Bdp berdekatan.

"Lo kenal, kak?" tanya Jennah

"Gue mana kenal anak Bdp," jawab Zikril.

"Lo?"

"Gue nggak kenal, yang gue tau dia ikut ekstrakulikuler basket putri, gitu."

Jennah melihat dengan seksama sekali lagi, sepertinya Ia pernah melihat anak itu, Ia memejamkan matanya mencoba mengingat siapa anak itu.

"OH GUE TAU!"

"ITU ANAK YANG SUKA SAMA RIFQI! BANGKE YA TU ANAK, LIAT AJA BESOK GUE MAKI-MAKI DI DEPAN BANYAK ORANG," seru Jennah tak santai yang mampu membuat ketiga lelaki di sebelahnya menutup telinga.

"Oke, oke, santuy mbaknya." tegur Ahmad. "Besok lo kasih tau ke guru Bk sama pembimbing Akl. Lo berdua juga ikut sebagai saksi ya, gue akan urus ini. Besok istirahat pertama kalian keruang osis dulu, gue sama wakil gue bakalan ikut andil masalah ini, terus kita akan bicarakan baik-baik biar masalahnya nggak rumit." jelas Ahmad.

Tak lama mereka berempat keluar dari ruangan osis menuju parkiran lalu pulang bersama.

"Isshhh gue kesel banget sumpah, ada masalah apa gue sama tu anak!" gerutu Jennah sepanjang jalan.

"Udah-udah, sekarang jangan terlalu dipikirin, pelaku sudah diketahui tinggal lihat besok keadaan dia kek mana setelah melakukan tindakan goblok sama, lo."

Jennah mengangguk lalu menyandarkan badannya ke Zikril. Ia butuh istirahat lebih.

~

Palangka Raya,
13 September 2019

SWAG: Single Woles Anti Galau (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang