SWAG - 15

222 31 2
                                    

Lo itu pendiam tapi sekali ngomong nyelekit. Ntah kenapa gue suka lo. Gue bego, ya?

@Irma Zelvi

Jennah kembali ke kelas sambil bersenandung ria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jennah kembali ke kelas sambil bersenandung ria. Daniel? ah, Jennah tak peduli Ia dimana. Lagi pula keberadaannya juga tidak penting.

Sesampainya di depan kelas Jennah menatap sekelilingnya sepi. Suasana yang sangat bagus, sepi dan tenang. Jennah mengambil ponselnya lalu membuka camera. Ia berselfie ria dengan gaya yang biasa. Cukup menunjukkan mata sipitnya dan bibir yang melengkung membentuk senyuman khasnya tak lupa, pipi chubby yang membuatnya semakin imut.

Sebelumnya Ia merapihkan hijab dan memperbaiki kacamatanya yang sedikit bergeser.

"Weh, cantik juga gue," gumamnya puas setelah dua kali mengambil gambar dirinya.

Tiba-tiba April datang menghapiri Jennah dengan wajah memberutnya. "Lo tuh gue tungguin juga," ucapnya kesal.

April menyerahkan tasnya Jennah dengan senang hati Jennah menerima.

"Thanks. Gue kira lo pulang duluan."

"Gue nunggu lo tau," Jennah terkekeh melihat sahabatnya kesal karna dirinya. sahabatnya ini memang lucu jikalau sedang kesal level akut.

"Jangan cemberut dong, foto yuk," ucapnya mencairkan suasana. Benar saja, mood April langsung membaik 100 persen.

Dasar kaum Hawa.

"Pulang, yuk." ajak April setelah selesai berselfie dengan pose April yang..

Ugh!!

Iya, yang selebgram.

🍀

"Gue duluan ya, abang gue lagi nunggu di halte," pamit April.

"Titidj ya," teriak Jennah.

Jennah pergi kearah parkiran dimana sepedanya berada. Seketika matanya terbelangak melihat ban sepedanya kempes depan belakang. Ia yakin pasti ada seseorang yang melakukan ini.

Jennah menghembuskan nafas lelah, Ia akan menuntun sepedanya sampai kost. Ia tak mau menghubungi Zikril, takut merepotkan, padahal dengan senang hati Zikril membantu Jennah.

Zikril laki-laki yang baik.

"Cobaan apalagi ini.." batinnya berkata.

"Fighting, Je. Nuntun sepeda sampai kost, Jeje strong," ucapnya menyemangati dirinya sendiri.

Jennah memasang headset lalu memutar lagu yang membuatnya semangat. Ia tak mau ambil pusing.

"Buat siapapun yang ngempesin sepeda gue, makasih lo, ya," gumamnya tak ikhlas.

Tanpa disadari ada seorang laki-laki sembunyi di balik pohon ketapang tersenyum devil. Ia senang melihat Jennah tersiksa.

"Itu akibatnya lo berani sama gue."

🍀

Sesampainya di kos Jennah menaruh sepedanya di parkiran lalu duduk bersandar di kursi bawah pohon jambu lalu melepas headset yang sedari tadi terpasang. Kini, Ia lelah dan haus. Jam tangannya menunjukkan pukul 16:00 WIB, lima belas menit menuntun sepeda dari sekolah sampai kos cukup menguras tenanga. Anggap saja olah raga sore. Kasarannya.

Dengan nafas yang tidak teratur alias ngos-ngosan Jennah mengambil dua lembar tisu untuk mengelap wajahnya yang banjir keringat. Ia mengambil botol minumnya namun sayang air minumnya kandas. Jennah berdecak kesal. Sepertinya hari ini hari yang sial.

"Jen? lo kenapa? kok kayak gapunya semangat hidup? atau jangan-jangan lo lelah hidup? pengen mati lo?" berbagai pertanyaan terlontar dari bibir tipis Fahmi.

"Congor lo lemes bet, yak?

Fahmi duduk di samping Jennah lalu membuka kresek berisi makanan dan minuman yang Ia beli di warung sebelah. Fahmi membuka satu botol air mineral untuk Jennah. "Nih, minum dulu!" perintahnya.

Dengan senang hati Jennah menerima lalu meneguk hingga sisa setengah botol. Akhirnya datang penyelamat kehausan. Eh?

"Atur nafas dulu baru cerita."

Jennah tak menghiraukan ucapan Fahmi, Ia berdiri lalu duduk lagi setelah mengambil jambu merah didekatnya. Fahmi mencomot dua biji jambu di tangan Jennah "Ban sepeda gue depan belakang di kesempesin orang."

"Hah? siapa?" tanya Fahmi kaget setengah mati. Bahkan jambu yang belum selesai Ia kunyah kini tiba-tiba tertelan saking kagetnya.

"Uhuk-uhuk!"

"Gue gatau orangnya, tapi perkiraan gue--" ucapan Jennah terpotong saat Zikril datang sambil berteriak memanggil namanya.

🍀

Palangka Raya, 05 Juli 2019.

SWAG: Single Woles Anti Galau (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang