SWAG - 16

219 31 2
                                    

"Ada tiga perempuan yang gue sayang, pertama mamah, kedua kakak gue dan yang terakhir elu, Jen."  -Zikril.

@irmazelvi

Jennah dan Fahmi sama-sama menoleh ke sumber suara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jennah dan Fahmi sama-sama menoleh ke sumber suara. Zikril berlali kecil menghampiri mereka berdua yang tengah duduk di bawah pohon jambu.

"Udah tiga kali gue panggil masih belum denger? eh, lo kenapa kaya kecapean banget?" tanya Zikril heran, tanpa aba-aba Ia membersihkan keringat di wajah Jennah dengan telapak tangan nya. Padahal Jennah sudah membersihkan dengan tisu tapi masih saja keringatnya bercucuran.

"Jorok kak, ish!" ucap Jennah menjauhkan wajahnya. Mungkin jikalau perempuan lain akan baper atas perlakuan Zikril namun berbeda dengan Jennah yang udah biasa di lakukan spesial oleh Zikril.

"Tangan gue bersih kali," ucapnya tak terima.

"Maksud gue, lo ga jorok gitu ngelap keringat gue pakai tangan lo?" jelas Jennah gemas.

Zikril menggeleng sembari tersenyum manis. "Engga, malahan gue seneng," ucapnya lalu duduk di samping Jennah.

Jennah menyandarkan kepalanya di bahu Zikril, sedangkan Zikril mengelus pelan kepala Jennah. Hari ini benar-benar hari yang sial bagi Jennah. Andai saja cuaca tak panas pasti Ia tidak akan selelah ini. Sudah sore tapi masih panas memang cuaca Palangka Raya.

Fahmi sedari tadi terdiam melihat kedua insan tersebut, Ia sudah terbiasa di kacangi. "Perlakuan kalian tuh, kek orang pacaran tau ga?" ucap Fahmi tiba-tiba.

"Hah?"

Fahmi dibuat gemas, padahal jarak mereka saja dekat masa tidak dengar.

"Perlakuan kalian tuh kek orang pacaran tau ga?" ulangnya greget. "denger ga? males gue ngulang lagi," gerutunya kesal.

Hening.

Lagi-lagi Fahmi dibuat gemas dengan mereka bedua, sudah hampir dua tahun mereka dekat masa tidak ada apa-apanya. Ah, ya, mungkin saja mereka bedua adik-kakan an.

Kakak-adek an bisa juga sih, eh, gatau gue.

"Auk ah, bete gue sama kalian."

Fahmi berdiri sambil menenteng sekresek belanjaannya tadi.

"Lo ngapa, si?" tanya Jennah dan Zikril kompak. Fahmi dibuat menganga.

"Gpp, gue mau kekamar, bye!"

"By the way, thanks minumannya." teriak Jennah dibalas jempol oleh Fahmi.

Hening.

"Astaghfirullah..gue sampe lupa tanya. Lo kenapa si Jen? muka lo pucet, nafas lo ga beraturan, badan lo lemes, ga biasanya lo kaya gini. Lo sakit?" tanya Zikril beruntun dengan raut wajah yang sangat kentara sekali khawatirnya.

Jennah menyukai tipe lelaki seperti Zikril yang sabar, lembut, sangat perhatian, tak suka membentak, tak pernah meninggalkan kewajibannya, dan selalu stand by untuk Jennah.

Sudah hampir dua tahun Zikril selalu masak untuknya, sebenarnya Jennah bisa memasak yang ringan-ringan seperti oseng tahu atau tempe, goreng telur dan masak mie, yah setidaknya gak kagok sebagai anak kost.

Jennah menjauhkan kepalanya dari bahu Zikril. "Gue capek."

"Kenawhy?

"Because my bycycle ban depan-belakang di kempesin manusia tak guna sejagad raya. penyebabnya I don't know why people melakukan itu." jelas Jennah dengan raut wajah muram serta nada bicara yang sedikit emosi.

Sontak saja Zikril kaget dengan penjelasan Jennah itu. "Hah? kok bisa? selama ini baik-baik aja perasaan. Ada yang ga beres nih."

"Nyata pang kesel."

"Besok kita cek di cctv, awas aja kalau gue tau orangnya." ucap Zikril menggebu.

Sampai gue tau siapa dibalik semua ini, gue pastiin lo dapat balasan karna udah bikin kesayangan gue sampai kaya gini.

"Udah, ah, gue cape pengen istirahat. Masuk kos yuk, kak!"

Jennah menatap Zikril ternyata lelaki itu sedang sedang melamun. "Kak!" Jennah menyenggol lengan Zikril.

"Hah?"

"Gue cape, masuk kos yuk!" Ajak Jennah yang diangguki Zikril.

Mata Jennah tak sengaja melirik ke arah pintu masuk ternyata ada Vira yang sedang memakai sepatu, menatap mereka bedua dengan pandangan iri, marah, kesal dan sebagainya.

Jennah tersenyum manis dengan pandangan yang sinis.

"Kak, gendong!" rengek Jennah manja.

Dengan senang hati Zikril berjongkok lalu Jennah menaiki punggung Zikril.

"Dasar, manja!" ejek Zikril bercanda.

Jennah mencebikkan mulutnya. "Tapi sayangkan?" tanyanya dengan volume yang sengaja dibesarkan supaya Vira mendengar.

"Pake banget, lah!"

🍀

Palangka Raya, 06 Juli 2019

SWAG: Single Woles Anti Galau (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang