SWAG - 17

232 26 2
                                    

Kamu hanya bisa memilih, menunggu atau meninggalkan.

@irmazelvi

Sejak dua jam yang lalu Jennah tiduran di sofa sambil baca novel tanpa suara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak dua jam yang lalu Jennah tiduran di sofa sambil baca novel tanpa suara. Ia sebenarnya pusing, ingin tidur namun tak bisa. Jadi lebih baik Ia lanjutkan membaca novel yang belum selesai terbaca.

Sementara disekitar Jennah ada Zikril, Fahmi, Tedy dan Fariz sibuk mabar kecuali Fariz seorang yang tengah sibuk dengan laptopnya.

"Bodo amat, anjir kalah gue," maki Fahmi yang hampir saja membanting ponselnya. Sedangkan ketiganya tertawa ngakak tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponsel.

"Brisik! bisa diem gak!"

Hening.

Itu bukan suara Jennah melainkan.. Fariz.

Fariz menatap mereka berempat secara bergantian lalu beralih menatap Jennah sebentar memberi isyarat kepada mereka. Ia kembali fokus pada layar laptopnya. Sedangkan mereka yang tertawa tadi seketika langsung diam.

"Adik lo tidur, Gar!" ujar Fariz.

Regar keluar dari aplikasi PUBG. Ia tak peduli kalah, lagipula bermain game hanya untuk hiburan bukan prioritas. Regar beranjak dari duduknya menghampiri Jennah lalu di ikuti Zikril.

Terpaksa Tedy juga stop bermain karna tak ada lawan mainnya lagi.

Regar membuka novel yang menutupi wajah Jennah, ternyata benar kata Fariz, Jennah tertidur pulas. Mungkin dia kelelahan. Omong-omong Zikril sudah cerita pada Regar perihal Jennah tadi sore.

"Aduh..adek gue kalau tidur bawaannya pengen gue cium mulu," kata Regar sambil menciumi pipi Jennah berkali-kali.

Zikril merengut. "Jangan dicium ntar bangun," katanya pelan supaya yang lainnya tidak dengar, bisa mampus diejek yang lain ntar, apalagi si Fahmi congornya lemes bet

Regar mengabaikan larangan Zikril, Ia mengangkat Jennah hati-hati lalu membawa kekamarnya dinomer 12. Jennah masih sama seperti dulu, kecil, sehingga Regar merasa agak ringan menganggkat Jennah.

Welcome to the Swag Human area.

Jennah Pariwahyuning.

Regar terkekeh pelan membaca tulisan yang terpampang di depan pintu, kepalanya menggeleng melihat kelakuan adik sepupunya ini. Lucu dan menggemaskan.

Regar membuka pintu kamar Jennah yang tak terkunci dengan tangan kanannya sementara Ia berjongkok sedikit sehingga tubuh Jennah masih bisa di sanggah dengan kakinya.

Setelah terbuka Regar menutup pintu menggunakan kakinya namun pintu itu tidak tertutup sempurna. Ia meletakkan Jennah hati-hati, kalau sudah tidur Jennah seperti orang latihan meninggal, lama dan susah bangun. Kecuali alarm ponselnya berdering keras di sebelah telinganya.

Regar menghidupkan kipas angin lalu duduk kembali di sebelah Jennah yang sedang tertidur pulas. Regar mengelus lembut pipi Jennah.

Pernah saat itu Jennah diajak Regar mendaki di Bukit Tangkiling, keadaan Jennah sedang pms ya kalian tau kondisi perempuan pms itu gimana. Pulang dari bukit sampai kos pukul 19:12 WIB malam selasa, Jennah segera membersihkan diri lalu tidur bangun-bangun sudah pukul 17:40 WIB malam rabu. Daebak bukan?

Bahkan saat Jennah bangun Ia masih melamun seperti orang linglung tak tau arah.

Regar menyapukan pandangannya melihat sekeliling kamar Jennah, kamar yang cukup luas. Banyak novel berjejer rapi di rak buku sampai-sampai ada yang di letakkan di meja belajar saking banyaknya novel Jennah. Pantas saja adiknya berkacamata, ternyata membaca novel penyebab utamanya. Dasar kutu buku. Sepertinya Regar besok akan membelikan rak buku untuk Jennah.

Dinding kamarnya yang ber cat hijau muda dihiasi lampu tumbler warna pink yang sebenarnya Jennah sangat tidak suka dengan warna itu, namun apa daya, lampu itu Zikril yang membelikan saat ada teman sekelasnya sedang promo. Jadi, Jennah menghargai pemberian Zikril toh, diberi harusnya berterima kasih walaupun kita tak suka dengan barang tesebut tapi kita harus menghargai pemberi barang tersebut.

Jennah mengingat pepatah 'Lihatlah siapa pemberinya bukan barang pemberiannya'

Oh iya, Zikril juga bersumpah Ia takkan lagi membelikan barang berwarna pink untuk Jennah.

Adanya foto polaroid dan qoutes tak lupa menghiasi dinding kamar Jennah sehingga membuat kamar ini terlihat hidup dan enak dipandang serta nyaman berada di kamar ini.

Ingat! di kamar Jennah tidak ada poster korea ataupun poster artis lainnya. Memang, Jennah menyukai artis bernama Harris J namun Ia hanya menyukai biasa tidak seperti fans alay lainnya yang terlalu berlebihan.

Regar akui kamar Jennah sangat indah, bersih dan harum aroma buah melon yang menyejukkan.

Hampir 80% perabotan Jennah berwarna hijau, stiker kecil nan imut bergambar kero-keroppi terpampang di meja belajar Jennah. Ponsel Jennah berdering keras mampu mengalihkan pandangan Regar. Ia beranjak menuju meja belajar ternyata alarm besok malam jadwal update, Regar menggeser tombol merah pertanda alarm mati. Banyak juga notifikasi masuk, ya apalagi jikalau bukan notif wattpad dan twitter.

Mata Regar tiba-tiba fokus pada sebuah binder yang lagi-lagi bermotif kero-keroppi isinya pun juga befmotif yang sama. Binder itu terbuka, menampilkan sebah cotetan dan sebuah pulpen berada di atas kertas binder itu. Baru saja Regar membaca judul catatan Jennah, Regar tersenyum simpul, ternyata adiknya ini benar-benar jatuh hati pada seseorang.

🍀

Palangka Raya, 09 Juli 2019.

SWAG: Single Woles Anti Galau (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang