SWAG - 5

361 41 2
                                    

Jennah tersenyum bahagia, Ia tidak hujan-hujanan sendiri tetapi ada yang menemani. Regar--kakak sepupunya. Pulang sekolah Jennah pergi kerumah Regar yang berada tak jauh dari sekolah.

"Kak, gue mau cerita Lo dengerin ya!" pinta Jennah pada Regar yang tengah asyik tiduran diatas rerumputan hijau depan rumahnya.

Regar bangun, Ia menatap bingung Jennah yang sedari-tadi senyum gaje. "Lo kenapa sih, dari tadi senyum terus? horror gue."

Satu pukulan mendarat di lengan Regar. "Sumpah. Gue. Bahagia, kak."

Jennah memekik senang sambil menggigit bibir bawahnya, mengingat kejadian manis beberapa menit yang lalu membuat Ia seperti orang gila saat ini.

"Lo, sehat?" tanya Regar

Jennah tidak tersinggung, justru kini senyumannya makin melebar. "GUE SHOLAT BARENG CALON IMAM!" teriak Jennah heboh sambil menggoyangkan tangan Regar. "Bayangkan kak, berdua ber.dua!" ucapnya sambil menekan kata terakhir.

Regar tersenyum, ternyata adiknya masih normal pikirnya. "Alhamdulillah..adek gue suka sama orang.."

"Lo tau bang, gue tuh udah naksir sama dia sejak kembalinya kakak PKL kelas 12. Cuma gue gapernah bilang kesiapa-siapa biar gue sama Allah aja yang tau, sekarang gue cerita sama Lo awas lo sebarin!" ancam Jennah.

"Asyiaapp.." jawab Regar, kini Ia lebih mendekatkan badannya ke Jennah supaya lebih jelas mendengar apa yang diceritakan adiknya.

"Gue awalnya biasa aja pas ngelihat dia, tapi lama-lama gue luluh sama dia kak. Gimana engga, setiap istirahat pasti dia pentingin sholat Dhuha baru kekantin, yang sunah aja dijalani apalah yang wajib. Terus, kalau dia lagi ngumpul sama teman-temannya pasti gue fokusnya kedia eh malah pandangan kita tanrakan, kan gue deg-degan. Kan gue waktu itu kekantor ngumpul buku tugas sekalian punya anak-anak eh ada mading pembagian simulasi UNBK gue cari fotonya ih ganteng banget kalau kacamatanya dilepas, tapi lebih imut pakai kacamata deng hehe."

Jennah menarik nafasnya, bercerita ternyata membutuhkan tenaga ekstra. "Terus gue cari nama ig stalker eh malah digembok akunnya, kan gue gabisa stalker jadinya, malah temen-temennya yang gue stalker," ucap Jennah mengerucutkan bibirnya kesal.

"Dasar bucin, buruk cinta!" ejek Regar ketawa ngakak. Jennah semakin kesal. Ia sudah bercerita panjang lebar dan akhirnya dia yang terkena ejekan.

Regar tertawa renyah sambil memegangi perutnya. "Gue mau tanya dia jurusan apa?

"Akuntansi dan Keuangan Lembaga."

"Kelas?"

"12 AKL 4."

"Pakai kacamata ya," gumam Regar mengingat cerita Jennah tadi, Ia berfikir siapa lelaki yang membuat adiknya menjadi bucin seperti ini.

"Oh iya, tahun kemarin menang lomba AKL tingkat propinsi."

Perkataan Jennah membuat raut wajah Regar berfikir lebih serius.

Jennah tertawa geli melihat Regar berfikir, mana mungkin ia tau, sedangkan Jennah dan Regar beda sekolah. Jennah anak kejuruan sedangkan Regar bukan.

Hm, anak kejuruan emang beda.

"Gausah sok mikir! Lo mana tau sedangkan kita aja beda sekolah." ejek Jennah.

"Tunggu jangan bilang..Fariz, Muhammad Al-Farizi."

Deg!

Jantung Jennah berdebar tak karuan, matanya terbelangak. Siap-siap saja habis ini Jennah dibully kakak sepupunya ini.

"Lo-lo kok bisa tau kak?" tanyanya dengan gemetar.

Mati Lo! bakalan diledekin abis-abisan sama kak Regar.

Kok bisa tau si, Ah sianjay.

IQ lo segede apa sih kak.

Mampus dah Lo, Jen.

Batin Jennah berteriak kencang memaki dirinya sendiri.

"WOY!" teriak Regar tepat diwajah Jennah seketika Jennah tersadar dari lamunannya.

"Benerkan si Fariz yang Lo suka?" tanya Regar tersenyum jail. Lebih tepatnya menggoda.

Jennah menunjukkan giginya yang putih bersih nan rapi, Ia tidak bisa mengelak. Jikalau bohong percuma saja karna Regar tau kalau Jennah berbohong matanya pasti melirik kesana-kemari.

"ADEK GUE UDAH KENAL COWO EEAA!! habis sini Lo gue traktir makan, anggap aja karna lo terbebas dari prinsip Lo yang SWAG itu."

Jennah memutar bola mata malas, "Gausa alay, btw karna traktiran kuylah!"

Regar mengusap wajah Jennah pelan, "Gratisan aja gercep!"

Jennah tertawa ngakak, "Selagi gratisan itu gratis." balasnya gaje.

Jennah menghentikan tawanya, Ia teringat untuk menanyakan sesuatu, "Oh iya kak, Lo kok bisa kenal Fariz?" pertanyaan Jennah terdengar blur karena hujan yang semakin deras.

"Apa?"

"LO KOK BISA KENAL FARIZ?"

"Oh, temen sekelas pas SMP. Sekarang kita juga sering kumpul mabar," sahut Regar sedikit berteriak. "Oh iya, nanti kan gue mau traktir Lo makan sekalian mabar sama Fariz dan kawan-kawan," celetuk Regar enteng.

Jennah sedari tadi diam langsung sadar ketika malam ini Ia akan bertemu dengan Fariz.

"APA?"

🍃

Suka aja ya, hehe
Palangka Raya, 24 April 2019

SWAG: Single Woles Anti Galau (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang