SWAG - 6

308 40 0
                                    

Muka Lo yang biasa aja udah buat gue jantungan apalagi kalau Lo senyum.
~Jennah

Ucapan Regar sore tadi tak main-main, Ia mengajak Jennah menemaninya mabar bersama teman-temannya, tepatnya di rumah Tedy--teman sebangkunya.

"Assalamu'alaikum.." salam Regar dan Jennah ketika berada di halaman belakang rumah Tedy.

"Wa'alaikumusalam.." jawab semuanya. Kini mata mereka fokus pada Jennah siapa gerangan wanita di samping Regar.

"Cewe baru Lo Gar?" tanya Tedy yang diangguki teman-temannya seolah-olah Tedy yang mewakili pertanyaan mereka semua.

Regar terkekeh. "Adek gue."

"Sejak kapan Lo punya adek?" sembur Setya heran.

"Adek sepupu gue," jelas Regar lalu duduk di kursi diikuti Jennah.

Jennah menatap ketiga orang yang tidak asing lagi baginya. Zikril, Fahmi bahkan Fariz berada di sini. Ah, rasanya Jennah ingin pulang saja, tidak nyaman rasanya ketika dekat dengan orang yang kita sukai karna bisa menimbulkan kecanggungan yang tiada tara.

"Nama Lo siapa dek?" tanya Setya.

"Jennah kak."

"SMP mana Lo? siapa tau satu sekolah sama adek gue," sumpah demi apapun Jennah terbelangak kaget, bagaimana pun ia tak terima dibilang anak SMP, kelas 2 SMK apa pantas dibilang anak SMP?

Jennah mendegus kesal. Ia melihat Zikril, Fahmi dan Regar tertawa sambil memegangi perutnya.

"Pertanyaan Lo laknat emang!" Jennah memandang Setya sinis. "Lo pada jangan ketawa dong!" ucap Jennah kesal.

"Lo juga bang!" ucap Jennah sambil menunjuk Regar.

"Pertanyaan gue salah ya?"

"SALAH BESAR! gue smk kelas 11 masa dibilang anak SMP sih!" ucap Jennah tidak santai.

"Gue kira SMP, maaf ya, salfok gue sama badan Lo yang ga tinggi," Jennah menggerutu melihat Setya yang bukanya bersalah malah tertawa.

"Sindiran Lo halus banget."

"Udah deh, pendek tu diam aja!" kata Fahmi.

Jennah menggerutu tak jelas Ia membuka ponselnya lalu membaca wattpad.

Sudah sejam mereka menghabiskan waktu. Jennah membaca wattpad sesekali Ia membuat cerpen, Regar, Tedy dan Fahmi sibuk bermain PUBG sedangkan Zikril dan Fariz mengerjakan tugas.

Jennah menatap Fariz yang serius mengerjakan tugas.

Muka Lo yang biasa aja udah buat gue jantungan apalagi kalau Lo senyum, batinnya memekik senang.

Jennah kembali membaca wattpad daripada Ia tercyduk menatap Fariz diam-diam. Jennah merasakan perutnya kerocongan, padahal di depannya ada cemilan tetapi tak membuatnya kenyang.

"Bang gue laper lagi," keluh Jennah, Ia sedari tadi hanya duduk diam sambil membaca wattpad diponselnya sesekali memakan kripik kentang.

"Pesen gofood aja!" perintah Regar tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponselnya.

"Di rumah ada sayur, Lo kalau mau masak silahkan! ortu gue lagi pergi keluar kota," kata Tedy.

"Gue--"

"Lo yakin nyuruh Jennah masak? di kos aja kadang dia makan masakan gue," celetuk Zikril ketus.

Jennah melotot kearah Zikril sedangkan yang ditatap merasa bodo amat sambil mengerjakan tugas bersama Fikri, Jennah baru tau ternyata mereka satu kelas.

Mampus! kak Fariz tau aib gue, anjir emang kak Zikril, gerutu Jennah dalam hati.

"Kebongkar juga aib Lo Jen!" seru Fahmi ngakak memengangi perutnya.

"Diem Lo!"

"Bentar lagi gue mau pulang, Lo ikut gue atau Regar?" tanya Zikril sambil membereskan tugasnya. Zikril dan Fariz sering mengerjakan tugas di rumah Tedy, selain suasananya sejuk, aman dan tentram, mereka juga Wi-fi an di rumah Tedy.

"Gue ikut Lo," balas Jennah cepat. "Mampir makan ya kak, I'm very very hungry," lanjut Jennah.

"Gausah sok inggris Lo!" decak Fahmi.

"Whateverlah!"

"Bro, gue pamit pulang ya!" pamit Fariz sambil bertos ala lelaki diikuti Zikril di belakangnya. Jennah ikut berdiri karna ia akan pulang bersama Zikril.

"Yoi, ati-ati!" kata Tedy.

"Jagain adek gue Ril!" pinta Regar diangguki Zikril.

"Tinggal aja Jennah, nyusahin aja tu anak," kata Fahmi, sontak saja Jennah melempar kacang kulit hingga mengenai kepala Fahmi.

Fahmi mendegus.

"Bang.."rengek Jennah pada Regar.

Regar menatap Fahmi tajam sedangkan Fahmi nyengir.

"Dek, gue pulang!" Jennah tersentak, Fariz pamit kepadanya sambil menepuk pelan kacamata Jennah.

Kenapa gak pipi gue aja kak, batin Jennah

"Ati-ati kak," ucap Jennah lirih.

"Gue pulang semuanya, Assalamu'alaikum.."

"Wa'alaikumusalam.."

🍃

"Cuci kaki, cuci tangan, cuci muka! langsung tidur jangan begadang baca wattpad! inget kesehatan Lo dek!" omel Zikril di depan kamar Jennah.

Setelah makan di warung pinggir jalan mereka langsung pulang, Zikril tak enak membawa perempuan malam-malam, apalagi kalau sampai gerbang kost ditutup Ia tidak enak menyuruh temannya di kost untuk membuka gerbang.

Jennah mengangguk berkali-kali, Ia malas jika menjawab 'iya' pasti akan kena semprot Zikril, diomelin panjang lebar hanya dibalas 'iya' menyebalkan bukan?

"Oh iya, jangan suka update status ditwitter!" Jennah menatap Zikril kaget, bagaimana bisa Ia mengetahui nama akun twitter miliknya?

Jennah membuka mulutnya hendak protes. "Gausah banyak tanya, mending Lo tidur!" potong Zikril cepat. Ia mengembalikan badan menuju kekamarnya.

"Oke, jangan kasih tau siapa-siapa nama akun tweet gue!" ucap Jennah memohon, Zikril menganggkat jempol nya keatas.

Jennah membuka pintu kamarnya, keinginannya hanya satu.

Tidur.

🍃

Palangka Raya,  30 April 2019.

Semoga suka.
Ngetik butuh kerja keras dalam berfirkir.

SWAG: Single Woles Anti Galau (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang