Lima bulan telah berlalu, sejauh ini hubunganku dengan kekasih tercinta Kim Taehyung selalu manis dan berjalan baik, tidak ada pertengkaran. Ah mungkin belum. Karna sejauh ini masih saling mengenal watak masing-masing dan saling berbagi.
Ya, berbagi.
Berbagi dalam segala hal. Dari mulai urusan hati, biologis maupun urusan narkoba sekalipun.
Bisa dibilang kekasih tampanku seorang yang Pecandu kelas kakap sama seperti Jimin. Tapi itu hanya untuk kebutuhannya sendiri, Jimin dan untukku. Setiap ada uang sedikit kita selalu berbagi soal narkoba seperti sekarang ini.
"Jim, stokmu ada?" Taehyung bertanya datar pada Jimin.
"Selama bos belum mati selalu ada. Kamu mau Tae?"
"Kupakai dulu yah untukku dan Jungkook. Jungkook belum dapat upah kerja masih pertengahan bulan. Kau tau sendiri aku pun belum dapet jatah bulanan dari Ibuku." Jujur Taeyung.
"As you wish, baby." Goda Jimin.
"Bangsat!" Ketus Taehyung.
"Kudengar semalem bukannya kau bicara begitu pada Kookie. Ah atau aku yang salah dengar?" Goda Jimin sambil terkekeh.
"Kupatahkan lehermu, pendek!" Jawab Tae sambil melewati Jimin.
"Tapi enak kan? Hahahaha.. Apa kalian sudah resmi berpacaran?"
"Sudah." Singkat Taehyung.
"Tae, kumohon padamu untuk jaga dia. Karena hanya kau yang aku percaya. Kau bahkan tau sendiri Dia di Seoul tidak punya keluarga kecuali Aku. Aku tidak mau dia semakin terluka karena traumanya dulu. Yah kau tau sendiri kan. Aku pernah bercerita sebelum kalian berjumpa." Tiba-tiba obrolan berubah menjadi serius.
"Percaya padaku Jim, kau bahkan tau sendiri aku pemilih soal pasangan. Tak akan sampai hati Aku menyakitinya." Lugas Taehung.
"GOOD BOY, mari kita mulai ritual!" Seru Jimin
"Dasar pendek untuk urusan narkoba kau selalu paling utama. Tidak pernah mau kalah dan kekurangan. Dasar manusia kurang kalsium!"
"Jangan menggerutu sayang, aku bisa mendengarnya. Biar pendek begitu kan dia sepupuku satu-satunya." Saut Jungkook keluar kamar apartementnya.
"Ah, sayang. Aku tidak." Taehyung mengeluarkan cengiran kotaknya
"Jadi kapan kita mulai putarannya? Kalian lama! Perutku sudah mulas!" Paksa Jimin.
"Ayo mulai pendek!" Saut Taehyung.
.
Putaran gila itu dimulai sesuai urutan dan sekuat apa nafas bisa menariknya. Ya, kami sedang mengonsumsi narkoba seperti biasa tepatnya Methaphethamine dengan alasan untuk stamina sesuai dengan kebutuhan tubuh. Padahal kami pun tahu seberapa besar efek samping dan bahaya kedepannya dalam jangka panjang.
Habis.
Selesai.
Dan setelahnya kami pasti mempunyai kegiatan masing-masing. Jimin yang pergi kencan dengan pacarnya yang seputih salju, dingin sedingin kulkas namun hatinya sangat baik. Min Yoongi namanya. Setauku hingga sejauh ini mereka menjalin hubungan Dia tak pernah tau kelakuan Jimin apabila sedang bersama Aku dan Taehyung.
Sedangkan Aku dan Taehyung hanya kelebihan tenaga, saking produktifnya sebelum berkencan masih sempat membersihkan isi apartement yang berantakan akibat ulah pemuda pendek yang sangat cuek pada lingkungan.
Aku merasa beruntung mempunyai Taehyung yang selalu mengerti posisi kapan Dia harus bagaimana.
Terlampau peka sebagai lelaki.
"Sayang kau lapar?" Tanya Taehyung halus kepadaku.
"Sejak kapan orang mengkonsumsi Meth bisa merasakan lapar, Tae? Aku hanya haus seperti biasa. Bisa kah kau membelikan aku barang sebotol atau lebih Bir atau Soju?" Mintaku
"Ah betul juga. Tapi jangan biarkan perutmu terlalu kosong. Setidaknya nanti bisa kau isi dengan roti atau susu walaupun tidak lapar.
Yah.. sayang? setelah ini selesai mungkin aku akan pergi sebentar keluar untuk membeli beberapa Alkohol dan roti untukmu""Terima kasih banyak, Sayangku."
"Love you too, Sayang."
Selalu seperti itu.
Manis sekali.
Dia selalu mengutamakan aku dibanding dirinya. Tak perduli dirinya bagaimana yang penting Jeon Jungkook terlebih dahulu. Itu prinsipnya semenjak Dia dan aku resmi berpacaran. Tapi tidak membuatnya jera untuk tidak berhenti mengkonsumsi macam-macam bentuk narkoba.
.
Ini malam minggu jadwal sepasang kekasih berkencan memadu kasih. Aku dan Taehyung? Kencan kita tak pernah seromantis orang-orang. Asal selalu ada stok narkoba dan bisa keluar rumah bersama itu sudah menjadi kencan spesial untuk kita berdua.
Setelah pulang dari supermarket malam minggu kita hanya diisi dengan minum Soju dan Bir dan beberapa linting Marijuana berdua sambil menikmati DVD hingga larut.
Aku hanya merebahkan kepalaku kebahunya. Karna aku sudah terlalu lelah dan mulai terasa sedikit mabuk. Taehyung merangkulku dan meraba perutku.
"Sayang, kamu mabuk?" Tanyanya.
"Seperti yang kau lihat?" Jawabku.
Ditariknya aku diatas pangkuannya. Diremasnya bokong sintalku. Aku bersemu. Kusembunyikan wajahku pada ceruk lehernya.
"Mau Tae...."
Taehyung hanya terkekeh.
Sudah menjadi kebiasaan ketika aku mulai mabuk dan Taehyung sudah terlalu peka dengan bahasa tubuhku.
"Sini sayang, cium Taetaemu"
Taehyung menarik tengkuk leherku, mencium bibirku dan kubalas dengan lumatan kasar. Taehyung paham Aku meminta lebih. Taehyung menggendongku ala koala menuju kekamar. Dan seperti biasa aku selesai dengan beberapa Kissmark diseluruh tubuhku dan bokong yang terasa perih.
.
Pukul 3 pagi Jimin pulang dengan sempoyongan memasuki kamarku dan berteriak tidak jelas. Posisiku hanya berbalut selimut bersama Taehyung.
Dia meracau tidak jelas penyebabnya. Aku paham itu efek samping dari hormon Jimin yang tak pernah tersalurkan dan selalu berakhir seperti ini. Karena aku tahu sedari dulu pacarnya yang seputih salju itu tidak pernah mau disentuh barang sedikitpun kecuali sekedar berciuman atau berpelukan. Tapi biar begitu Jimin sangat mencintainya. Dia hanya ingin menyalurkan hormon sebagai namja. Dan itu kurasa wajar.
Dan disini berakhir kembali ke Jimin yang kembali mengkonsumsi Heroin hanya untuk sekedar kesenangannya.
Aku melarang?
Mungkin sudah pada titik lelah.
Bahkan sudah kuperingatkan berkali-kali. Jika seperti ini terus Yoongi Hyung bisa meninggalkannya apabila Ia tahu kelakuan Jimin diluar. Tapi itu semua hanya masuk kuping kanan dan keluar kuping kiri buatnya. Ya, seperti itu memang tabiat seorang Pecandu, selalu tidak perduli dengan aturan. Selalu semaunya dan keras kepala.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh Hati
De Todoperjalanan hidup sepasang pecandu yang selalu menjaga hati hingga akhir hayat. 18+ BxB Mpreg