D-DAY [1] ✔

H

Vote and comment nya ya 🙏

.
.
Dengan gugup kuperhatikan bibir manisnya sembari bersiap mendengarkan apa yang akan bibir itu tuturkan.

"saya pikir 27 november adalah hari yang bagus, saat itu saya berulang tahun dan saya berharap bisa mendapat hadiah seorang istri yang sangat berharga" ucap chanyeol sambil menggaruk tengkuknya malu dan membuat semua org tertawa.

Dan jangan lupakan aku yg sudah seperti kepiting rebus saat ini

"hahah waah anakku ini sungguh tidak sabaran, itukan sudah 2 bulan lagi. Apa tidak terlalu cepat nak? Abeoji takut kyungsoo tidak setuju, bagaimana kalau tunangan dulu? " ucap ayah chanyeol ragu atas ucapan anaknya tadi.

"aniyo abeoji, lebih cepat lebih baik, aku tak ingin membuang waktu dengan bertunangan. Lagipula aku tidak punya waktu untuk berkencan saat tunangan nanti. Dan perihal persetujuan nona kyungsoo.... " ucapannya terhenti sejenak dan tatapannya beralih menatapku.

"....kyungsoo-ssi, apa kau keberatan kalau kita menikah di bulan november ini?" chanyeol bertanya padaku dan itu sukses membuat jantungku serasa ingin meledak karna tatapan dan pertanyaan yang ia lontarkan padaku.

"a aku tidak keberatan, chanyeol-ssi" ucapku sembari sedikit menunduk dan mengedarkan pandanganku ke arah eomma dan appa.

Kulihat mereka tersenyum lega. tidak hanya ayah dan ibu tapi semua yang ada di ruangan ini.

Kulihat chanyeol sedang manatapku dengan senyuman yang sulit di artikan.

28 Oktober 2015

Saat ini aku dan chanyeol tengah berada di boutique . Hari ini kami akan melakukan fitting gaun pengantin. Entah mengapa aku merasa sangat senang hari ini, karna chanyeol bersedia meluangkan waktu di tengah sibuknya urusan kantor untuk menemani ku fitting baju pengantin.

🐥

Setelah beberapa saat membuatnya menunggu, akhirnya tirai besar itu di buka dan menampilkan tubuhku yang sudah lengkap dengan balutan gaun pengantin berwarna putih dengan dada tertutup rapat, lengan baju mencapai siku, tudung cantik yg di atasnya bertengger indah tiara berukuran sedang berlapiskan emas putih yang bertabur berlian dan ekor sepanjang  2 meter. Sesuai dengan permintaan chanyeol.

Kulihat dia mulai meletakkan tab nya,  kemudian beralih melihatku dengan tatapan melongo sembari berdiri dari duduknya dan mulai berjalan mendekatiku dengan tatapannya yg terus menatapku tanpa keluar sepatah katapun dari bibir manisnya itu.

Aku yang merasa aneh lalu menatap seluruh tubuhku berusaha menemukan apapun, barangkali ada sesuatu yang salah pakai atau apalah itu.

Sekarang ia berdiri tepat di hadapanku

"cantik" satu kata dengan diiringi senyum itu sukses membuat wajahku memerah dan kepanasan serta tubuhku yang menjadi kaku.

"gomawo-yo, chanyeol-ssi" gumamku menunduk malu