Ambigu

285 11 0
                                    

Afkar dan Musda yang pernah meminta Kara menjadi bagian dari mereka Kara terima. Kedekatan Kara dengan keduanya juga membawa Kara mengenal Ayu dan Arham. Ayu dan Arham tumbuh bersama Afkar dan Musda. Namun yang menjadi semakin tak terpisahkan hanya Afkar dan dan Musda. Sifat peduli dan penyayang Afkar membuat Musda menjadi orang yang paling beruntung bersahabat dengannya. Bukan hanya pada Musda, Afkar juga memberikan perhatian yang sama pada Ayu, bedanya mereka tidak seangkatan sehingga mereka jarang untuk kumpul bersama.

"Kenapa kamu harus meminta Kara?"

Musda melirik orang yang berjalan di belakangnya, "kenapa kamu setuju?"

Afkar berjalan mendahului Musda.

Musda yang langsung menarik tangan Afkar untuk menahannya, mengangkat alis mewakili pertanyaan yang tidak terucap.

"Kamu percaya aku mencintai dia?"

Musda mengangkat alisnya. Dia? Kata itu tidak ditujukan untuk Kara, tapi mengarah pada orang lain.

"Mana mungkin ada cinta untuk yang sudah tidak ada sekarang. Dulu, baik aku, kamu ataupun dia, kita tidak mengerti itu." Jawab Musda.

"Hampir lima tahun kita berdua, hanya tersisa kita berdua setelah sepeninggalnya. Tiba-tiba aku merasa kehadiran Kara, seperti mengembalikan dia kepada kita."

Perkataan Afkar disetujui oleh Musda.

"Apa itu berarti kamu suka sama Kara?" Tanya Musda.

"Jawabannya ada sama kamu. Bagaimana aku mencintai orang yang telah tiada."

Pernyataan Afkar, membuat Musda berfikir Afkar telah menaruh perhatian lebih pada Kara. Atau kesimpulan lain, sejak dulu Afkar telah jatuh hati pada dianya yang telah pergi.

* * *

Kara berjalan mendekati Musda yang baru saha ditinggal oleh Afkar. Saat sudah sejajar, Musda menatap Kara.

"Kamu datang sama siapa?" Tanya Musda.

"Sendiri."

"Bawa bekal buatan kamu?"

Kara mengangguk lalu berjalan meninggalkan Musda. Tapi Musda masih ingin mengejarnya.

"Ada hal yang cukup untuk menjadi urusan kamu dan Afkar, aku belum terlibat di dalamnya." Ucap Kara yang menyadari bahwa Musda tau ia telah memperhatikannya dengan Afkar.

"Bagaimana itu cukup menjadi urusan aku dan dia, sedangkan kamu juga bagian dari kami."

"Aku baru, kamu sudah lama sama dia. Hanya kalian berdua. Di lain waktu, ada hal yang akan membuat kita bicara banyak hal tentang masa lalu."

Musda tidak ingin bertanya lebih jauh. Perlahan Musda menyadari ada yang Kara pahami antara hubungannya dengan Afkar. Sedikit banyak Kara juga menyadari bahwa dirinya adalah orang baru yang pasti ada banyak hal yang belum terungkap untuknya.

* * *

Jam makan siang kembali datang, cerita baru setiap harinya selalu hadir. Trio Afkar, Kara dan Musda sudah duduk di taman dekat kantin untuk makan siang. Lagi-lagi perhatian Kara tertuju ke pagar belakang sekolah, saat orang yang sama kembali membawa bekal untuk Ayu.

Setelah selesai, Ayu duduk tepat berhadapan dengan Kara.

"Kita mau beli minum dulu, kamu di sini ya. Aku akan pesan minuman biasa kamu." Ucap Musda yang dijawab anggukan oleh Kara.

Baru beberapa langkah Ayu dan Musda pergi, Afkar juga mengambil langkah pergi yang diikuti oleh mata Kara. Kemudian hanya beberapa detik, sampai seseorang langsung menggeser bekal Ayu dan duduk dengan meletakkan kedua tangannya di atas meja menyandarkan dagunya.

PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang