Perihal waktu yang mengetuk pikirmu
sesiapa takkan mampu memecah tatapan mata kita
seperti rahasia-rahasia di balik malam
yang sempat dileburkan pelukkanAtau barangkali deru bisik besarmu
pada telinga langit
atas doa-doa yang ditampungnya
keberlanjutan yang tak pernah diketahuiWalaupun sangkala sungkan untuk ditebak
beberapa alasan memberi tanda
antara melupakan atau membahagiakan
tatkala seperti seujung harapanTetap utuh meski berkali-kali luruh
seperti desah angin—bertikai dengan pohon tua
seperti kita yang terlalu banyak penafsiran
adakah bersama atau tinggal meski tetap samaWalaupun akhirnya—tak ada sesiapa terka
bila doaku utuh tetaplah kau mengingatku
tentang nilai dan rasa yang kau ajarkan
semua telah meresap jauh ke lubuk hatiMeski namamu—kini adalah sebuah cerita
dan kita hanyalah lukisan yang menetap
untuk saling melangkah
tak pernah tanggal—tapi hanya meninggalkan